Pilot Batik Air Tidur saat Penerbangan

Alasan Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur Selama 28 Menit saat Penerbangan Rute Kendari-Jakarta

Merujuk pada laporan KNKT, sehari sebelum penerbangan kopilot kurang tidur lantaran baru saja pindah rumah.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Batik Air (kiri) dan Ilustrasi Oknum Pilot (Kanan). Alasan Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur Selama 28 Menit saat Penerbangan Rute Kendari-Jakarta 

Selanjutnya, pesawat lepas landas menuju Kendari pada ketinggian 10.973 meter.

Dalam perjalanan, pilot menawarkan kopilot untuk beristirahat karena kondisinya yang kurang istirahat.

Kopilot kemudian beristirahat di kokpit dan tidur sekitar 30 menit.

"Sang kopilot pun tidur di kokpit sekitar 30 menit, penerbangan dan pendaratan di Kendari berlangsung lancar,” jelasnya.

Pada saat itu, pilot mengambil alih tugas kopilot sebagai pilot monitoring (PM).

Kopilot kemudian terbangun sebelum pesawat mulai turun.

Namun, saat pesawat mendelati Kendari, Air Traffic Control (ATC) Kendari memberi informasi bahwa cuaca buruk untuk pendaratan.

"Pesawat kemudian melakukan holding sekitar 30 menit di Waypoint ESGIX yang terletak 14 Nm dari bandara pada bearing 260," jelas KNKT.

Kemudian, pesawat berhasil turun di Kendari pada pukul 07.48 waktu setempat.

Saat proses transit, kedua pilot memakan mi instan di dalam kokpit sembari beristirahat.

Pesawat Kembali ke Jakarta

Setelah itu, persiapan dan proses terbang kembali ke Jakarta berjalan, pesawat pun lepas landas.

Ketika pesawat berangkat dari Kendari menuju Jakarta, pilot bertindak sebagai PM dan kopilot sebagai pilot flying (PF).

Sekitar setengah jam setelah pesawat lepas landas, kapten pilot meminta izin kepada kopilot untuk beristirahat sejenak.

Sang kopilot pun mengambil alih tugas sebagai pilot monitoring, sembari menjadi pilot yang menerbangkan pesawat.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved