Santri di Ponpes Tebo Tewas

Santri Tewas di Tebo Jambi Alami Pendarahan Otak dan Patah tulang, Ponpes Sebut Akibat Tersentrum

Klaim pihak pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin dan klinik yang mengeluarkan narasi bahwa Airul meninggal dunia akibat tersetrum listrik.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com
Orangtua santri minta bantuan Kapolri menangkap pelaku di Ponpes Tebo yang menyebabkan anaknya meninggal dunia. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kasus kematian AH (13) santri pondok Pesantren Raudhatu Mujawwidin, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi banyak terjadi kejanggalan.

Kejanggalan itu yakni, adanya klaim pihak pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin dan klinik yang mengeluarkan narasi bahwa Airul meninggal dunia akibat tersetrum listrik.

Tetapi korban justru mengalami patah tulang di sebagian tubuh, hasil otopsi dokter forensik.

Tim kuasa hukum Hotman 911 Refki Septino mempertanyakan mengapa pihak kepolisian belum bisa mengungkap kasus meninggalnya almarhum AH, meski telah memeriksa sebanyak 47 orang dari santri hingga dokter.

"Kenapa peristiwa ini tidak dapat terungkap, ada apa," kata Refki pada media di kawasan Taman Jaksa, Kota Jambi, Minggu (17/3/2024) malam.

Mereka juga mempertanyakan, dokter klinik Rimbo Medical Center yang mengeluarkan hasil surat visum kematian almarhum tersengat aliran listrik.

"Ini apakah hasil dari pemeriksaan secara medis atau hanya keterangan dari saksi yang mengantarkan korban ke klinik, ini jadi pertanyaan," ujarnya.

"Dari keterangan polisi di media, dokter klinik sudah dimintai keterangan. Ini yang sampai saat ini yang menjadi tanda tanya besar, kenapa peristiwa ini sangat sulit di ungkap," tambah Refki.

Dia menjelaskan, dalam salah satu video CCTV pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin yang tengah beredar saat ini.

Bahwa pada waktu 17:41 WIB sebelum peristiwa terjadi, korban dalam kondisi sehat saat itu, Airul Harahap dari lantai dasar menuju lantai atas.

Baca juga: Aku Takut Ma, Ma Tolong Isi Chat Santri Asal Banyuwangi Sebelum Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri

"Dalam waktu beberapa menit saja, secara tiba-tiba langsung korban digotong kembali ke lantai dasar. Artinya di atas itu ramai orang, kalau kita lihat dari CCTV yang menyebar," jelasnya.

Refki menyebut, pihaknya mengapresiasi Polda Jambi yang telah membentuk tim Asistensi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jambi. Tentunya hari ini telah bekerja untuk membantu Polres Tebo mengusut tuntas peristiwa ini.

"Mudah-mudahan dengan turunnya tim asistensi dari Polda Jambi ini bisa terungkap, siapa dari dalang ini semua. Itu yang kita minta, keluarga menanti siapa pelaku dari perbuatan keji ini," sebutnya.

Orangtua Ngadu ke Hotman Paris

Viral orangtua santri dari Pondok Pesantren di Tebo minta bantuan ke Hotman Paris.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved