Santri di Ponpes Tebo Tewas

Hotman Paris Curiga Ada Oknum Sengaja Menyalurkan Listrik ke Santri di Ponpes Tebo Jambi Usai Tewas

Pasalnya, pihak Ponpes menyebut jika santri kehilangan nyawa karena sengatan listrik.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Hotman Paris (kiri) dan Orangtua Santri di Ponpes Tebo Menunjukan Foto Korban (Kanan). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pengacara kondang Hotman Paris langsung mempelajari kasusnya dan menanyakan langsung ke dokter yang melakukan autopsi kasus kematian santri di Pondok Pesantren Raudatul Mujawidin unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Ia pun terkejut lantaran ada sesuatu yang tak beres terkait penyebab kematian santri tersebut.

Pasalnya, pihak Ponpes menyebut jika santri kehilangan nyawa karena sengatan listrik.

Namun setelah melakukan visum, banyak tulang pada tubuh korban yang patah.

"Jadi, dibilang kan meninggal karena sengatan listrik kemarin saya sudah bicara pada dokternya,” kata Hotman Paris.

“Dokter yang melalukan autopsi mengatakan ada patah di tulang rusuk, bagian tengkorak pecah jadi pertanyaan apakah kalau tersengat listrik tulang kau patah?" sambungnya.

Hingga Hotman Paris pun curiga ada oknum yang sengaja menyalurkan listrik ke tubuh santri setelah meninggal dunia.

Hal itu diduga dilakukan untuk membuat seolah-olah santri tersebut meninggal karena sengatan listrik.

"Justru kita curiga setelah meninggal ada oknum yang menyalurkan listrik ke korban agar seolah-olah meninggal karena itu," sambungnya.

Baca juga: Santri Tewas di Tebo Jambi Alami Pendarahan Otak dan Patah tulang, Ponpes Sebut Akibat Tersentrum

Hotman pun kembali menjelaskan hasil autopsi santri yang berinisal AH itu.

Dijelaskannya asa beberapa luka memar di bagian pelipis kiri mata korban hingga batang tengkorak leher yang patah diduga akibat penganiayaan.

“Ini saya bacakan ya dokter yang melakukan autopsi di Jambi. Ditemukan luka akibat kekerasan berupa memar di atas mata kiri, terdapat resapan darah tengkorak di sebelah kanan, batang tengkorak kepala belakang patah dan terdapat resapan darah, juga retak di telinga kanan terdapat juga resapan darah di dagu dan tulang rahang bawah patah," jelasnya.

Tangis Pilu Ibu Korban

Tangis histeris ibu santri yang meninggal dunia di Pondok Pesantren Raudatul Mujawidin unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi saat meminta bantuan ke Kapolri.

Sebelumnya sang ibu sudah minta bantuan Hotman Paris untuk mengungkapkan fakta kematian sang anak.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved