Operasi Keselamatan Nala di Bengkulu, 355 Kendaraan Terlibat Balap Liar Terjaring Razia

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Selama Operasi Keselamatan Nala, sebanyak 355 kendaraan terlibat aksi balap liar berhasil terjaring Polda Bengkulu dan Polres/Polresta jajaran.

Dari kendaraan yang terjaring balap liar tersebut kendaraan yang terjaring paling banyak ada di wilayah Polresta Bengkulu, yaitu mencapai 152 kendaraan.

Untuk Polres Bengkulu Selatan mencapai 45 kendaraan, Polres Seluma 29 kendaraan, Polres Mukomuko 13 kendaraan, Polres Kaur 35 kendaraan.

Polres Rejang Lebong 20 kendaraan, Polres Bengkulu Utara 16 kendaraan, Polres Kepahiang 17 kendaraan, Polres Lebong 14 kendaraan, dan Polres Bengkulu Tengah 14 kendaraan.

"Untuk yang paling banyak itu memang adalah pelaku balap liar dan knalpot brong yang mencapai 80 persen," ungkap Dirlantas Polda Bengkulu, Kombes Pol Joko Suprayitno, Kamis (21/3/2024).

Dikatakan Joko, dari keluhan atau aduan masyarakat ke pihaknya didapati bahwa keluhan terkait balap liar dan knalpot brong adalah keluhan yang paling banyak.

Selain itu, para pelaku juga didominasi oleh kalangan remaja dalam hal ini masih berstatus sebagai pelajar.

"Semuanya sudah kita lakukan penindakan tetapi yang paling banyak ditanyakan oleh masyarakat adalah terkait aksi balap liar dan knalpot brong," ujar Joko.

Untuk memberi efek jera, Polda Bengkulu bersama Polres jajaran memberlakukan penahanan kendaraan para pelaku balap liar dan knalpot brong selama 3 bulan.

Selain itu juga memberikan denda maksimal pada para pelaku balap liar ataupun knalpot brong.

"Saya perintahkan pada kasat lantas jajaran untuk memberikan penindakan terhadap para pelaku balap liar dan knalpot brong untuk memberikan denda maksimal sebesar Rp 2,5 juta. Bahkan bisa diberi hukuman pidana terhadap para pelaku balap liar," kata Joko.