Berita Bengkulu Selatan

Hindari Kasus PMK Kembali Meledak, Ribuan Ternak di Bengkulu Selatan Disuntik Vaksin

Jelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah tahun 2024, ribuan ekor ternak seperti sapi, kerbau dan kambing disuntik vaksin.

Ahmad Sendy Kurniawan/TribunBengkulu.com
Petugas tim kesehatan hewan Puskeswan Bengkulu Selatan berikan vaksin kepada ternak jenis sapi. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Jelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah tahun 2024, ribuan ekor ternak seperti sapi, kerbau dan kambing disuntik vaksin PMK.

Tercatat, lebih dari 1.000 ekor di Bengkulu Selatan didatangi dan disuntik oleh petugas Bidang Peternak dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan.

Hal tersebut dilakukan lantaran potensi sebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dikhawatirkan kembali meledak dan menurunkan jumlah populasi ternak secara cepat.

Kadis Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan Sakimin, S.Pt mengatakan, kegiatan vaksin serentak merupakan cara paling penting untuk mencegah penularan PMK.

Dengan dilakukan pemberian vaksin, setidaknya imunitas ternak akan berkembang dan tidak drop ketika ada serangan virus PMK.

"Hampir seluruh wilayah Bengkulu Selatan sudah kami datangi untuk vaksinasi PMK. Tapi memang belum seluruh ternak berhasil disuntik karena beberapa kendala," kata kadis.

Dinas Pertanian menargetkan sebelum pertengahan tahun ini, ternak aktif dikandang ataupun yang masih semi kandang sudah divaksin semuanya.

Berdasarkan pengelaman, bencana PMK pada 2022 lalu telah menjadi pelajaran bagi seluruh peternak dan petugas kesehatan hewan.

Di mana, ternak yang berhasil divaksinasi punya harapan hidup lebih besar dibandingkan ternak yang hanya dibiarkan bertahan secara alami.

Tak hanya itu, kejadian PMK 2022 yang meledak secara tiba-tiba juga membuat sektor peternakan Bengkulu Selatan turun drastis.

"Penyebaran PMK memang sangat cepat, selain karena adanya kontak fisik. Virus ini bisa menular secara aerosol atau via udara. Artinya, ternak memang harus sudah dipisahkan sejak awal sebelum ada yang terjangkit," bebernya.

Meski demikian, berdasarkan hasil pengecekan sampel dan survei tim di lapangan, Sakimin menyebut saat ini belum terdeteksi kasus PMK yang menyerang hewan ternak masyarakat.

Baik ternak full kandang, semi modern ataupun gembala.

"Kalau ternak-ternak lepas liar kami tidak tahu bagaimana kondisinya, sebab untuk pengecekan sampel berkala tentu tidak bisa. Makanya, peternak itu harus kandangkan hewan peliharaannya," jelas kadis.

Baca juga: Pohon Tua di Desa Suka Bandung Bengkulu Selatan Bahayakan Pengguna Jalan, Warga Resah

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved