Tak Satupun Barang Terselamatkan, Korban Kebakaran di Rejang Lebong Mengungsi Ke Rumah Tetangga

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Sebanyak tiga rumah warga Desa Lubuk Belimbing 2 Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI) Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ludes dilahap si jago merah.

Pasca terjadinya musibah kebakaran yang menghanguskan tiga rumah itu, para korban sementara ini terpaksa mengungsi. Ini dikarenakan selain rumahnya ludes terbakar, harta benda yang berada dirumah tersebut juga tak tersisa.

Camat SBI, Debi Jonson mengatakan kebakaran itu menimpa rumah tiga orang warga yakni Eten (57), Eli Mulyadi (48) dan Baizar (74).

Ketiga korban kebakaran sehari-hari bekerja sebagai petani karet. Untuk sementara ini, ketiganya mengungsi dengan cara menumpang di rumah tetangga terdekatnya.

"Korban tinggal dengan tetangga terdekat pak," sampai Debi.

Ditambahkan, Kapolsek Kota Padang, AKP Mansyur Daut Manalu SH juga mengatakan untuk sementara waktu para korban akan mengungsi. Ini karena kondisi tempat tinggal mereka telah rata dengan tanah akibat musibah kebakaran.

Tak hanya itu saja, para korban juga mengalami kerugian diatas puluhan juta setiap orangnya karena selain rumahnya yang telah ludes, harta benda yang tertinggal didalam rumah ikut habis. Termasuk pakaian-pakaian di rumah para korbannya karena tak ada satupun yang berhasil diselamatkan.

"Mengungsi para korbannya, informasi terakhir mereka mengungsi di desa itulah,"jelas Kapolsek.

Baca juga: Kebakaran di Sindang Beliti Ilir Rejang Lebong, Warga Keluhkan Terlambatnya Damkar

Sementara itu, salah satu korban kebakaran, Eten (57) meminta adanya tindaklanjut dari pemerintah terkait lambannya penanganan dari petugas Damkar Rejang Lebong.

Mereka mengeluhkan lambatnya penanganan petugas Damkar sehingga rumah mereka ludes terbakar. Selain itu, para korban juga berharap ada bantuan dari pemerintah maupun dari dermawan. Terutama terkait pakaian yang telah habis semuanya.

"Mohon ditindaklanjuti, untuk sementara kita mengungsi dulu karena semuanya habis pak tak bersisa," tutup Eten.