Kematian Perwira Polisi di Semarang
Polda Jateng Bantah Ada Kaitannya Kematian Kanit Ditresnarkoba Dengan Kasus Rumah Produksi Sabu
Kompol Prapto Tumanggor menjabat sebagai Perwira Kepala Unit (Kanit) di Direktorat Resesre Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Tengah.
Jenis obat lainnya yakni Metformin hydrochloride (HCL) yaitu obat terapi lini pertama pada pengobatan diabetes melitus tipe 2.
Obat-obatan itu ditemukan polisi di lokasi kematian korban saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
Terkait temuan obat-obatan tersebut, Kabid Humas Kombes Satake Bayu membenarkannya. Hanya saja kurang tahu jenis pastinya.
Pihaknya hanya memastikan korban diduga bunuh diri menggunakan pistol jenis Glock.
"Iya, diduga bunuh diri pakai senjata api, diletuskan," ujarnya.
Tinggalkan 3 Anak
Kompol P Tumanggor meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, yang meliputi dua anak perempuan dan satu anak laki-laki.
Keempatnya, masih trauma selepas kejadian tersebut. "Diduga ada masalah keluarga," sambung Kombes Satake.
Pihak keluarga sempat membawa korban ke RS Elizabeth Semarang. Namun, nyawanya tak tertolong.
"Meski dugaan sementara bunuh diri, kejadian ini masih penyelidikan," ujar Satake.
Diduga Akhiri Hidup
Sebelum tewas, Kompol berdinas sebagai Kepala Unit (Kanit) di Direktorat Resesre Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Tengah.
Ayah tiga anak ini mengakhiri hidup menggunakan pistol.
"Iya, bunuh diri pakai senjata api, diletuskan," papar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu saat dihubungi Tribun, Kamis (4/4/2024).
Saat ditemukan, Kompol P Tumanggor mengalami luka tembak di bagian leher tembus kepala.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.