Pembunuhan di RS An Nissa Curup
Pengakuan Pelaku Pembunuhan di RS An Nissa Curup, Spontan Lihat Teman Pria Mantan Istri
Inilah pengakuan pelaku pembunuhan di RS Annissa Curup, Rejang Lebong, Bengkulu, Senin (3/6/2024).
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Inilah pengakuan pelaku pembunuhan di RS Annissa Curup, Rejang Lebong, Bengkulu, Senin (3/6/2024).
Pelaku pembunuhan berinisial AS (40) kepada polisi mengaku tidak merencanakan pembunuhan tersebut.
Menurut AS, peristiwa penikaman tersebut terjadi secara spontan setelah dirinya melihat teman pria mantan istrinya.
Seperti diketahui, pada Senin (3/6/2024), AS sempat cekcok mulut dengan mantan istrinya LF.
LF merupakan pemilik Rumah Sakit Annissa di Curup, Rejang Lebong, Bengkulu.
Keduanya cekcok di ruangan manager Rumah Sakit Annissa Curup perihal pembagian harga gono gini tanah rumah sakit.
Tidak menemui kesepakatan, AS pergi meninggalkan LF menuju ruangan apotek di Rumah Sakit Annissa Curup.
AS bermaksud mencari anaknya yang menurut petugas, anaknya berada di ruangan UGD.
Beberapa waktu kemudian, LF menyusul AS ke ruangan apotek.
Saat itu LF datang bersama dengan WD yang merupakan teman prianya. Dikabarkan keduanya sedang menjalin hubungan khusus.
LF dan WD berniat mengajak AS bicara, namun ternyata AS langsung menyerang WD dan bahkan mengeluarkan pisau.
AS langsung menyerang WD hingga tewas. Kepada polisi, AS mengaku terbawa emosi.
"Keterangan sementaranya begitu, tapi masih kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong Iptu Denyfita Mochtar STr K melalui KBO Reskrim Ipda Rudi Sampurno SH MH.
Penyidik saat ini masih mendalami apakah sajam yang digunakan pelaku ini memang kerap dibawanya atau khusus pada saat kejadian ini saja.
Di mana penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang telah diamankan itu.
"Untuk itu masih kita dalami," lanjut Rudi.
Berdasarkan keterangan sementara, pelaku ini terbawa emosi saat sedang membahas harta gono gini tanah rumah sakit tersebut.
Saat mengobrol dengan korban dan saksi, diduga pelaku tersinggung hingga akhirnya nekat menghabisi nyawa korban. Seusai melakukan aksinya, pelaku langsung mendatangi Polres Rejang Lebong dan menyerahkan diri.
"Ada ketersinggungan, jadi pelaku emosi," ungkap Rudi.
Sosok WD
Sosok WD (44), pemilik taman bunga D'Syandana 88 yang tewas ditikam di Rumah Sakit Annissa Curup, Rejang Lebong, Bengkulu.
WD tewas ditikam AS (40), mantan suami pemilik Rumah Sakit Annissa Curup yang berinisial LF.
Ia diketahui telah menjalin hubungan khusus dengan LF yang merupakan mantan istri AS.
Pada Senin (3/6/2024), WD sempat terlibat perkelahian dengan AS, sebelum ditikam hingga tewas oleh AS.
Sebelum membunuh WD, AS juga sempat cekcok mulut dengan LF karena harta gono gini.
Setelah cekcok dengan LF, AS meninggalkan mantan istrinya tersebut.
Namun, entah bagaimana LF menyusul AS dengan mengajak teman prianya, WD.
Saat itulah peristiwa berdarah itu terjadi. AS berkelahi dengan WD hingga terjadi penikaman tersebut.
Korban WD merupakan warga Desa Sumber Bening, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
WD cukup dikenal di Curup, Rejang Lebong sebagai pemilik objek wisata populer, D'Syandana 88.
D'Syandana 88 adalah salah satu taman bunga yang berada di Desa Sumber Bening, RT 3, Dusun I, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Kronologi Penikaman di RS Annissa Curup
Kronologi kasus pembunuhan di Rumah Sakit (RS) Annisa Curup di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, dipicu harta gono gini.
Korban Wd yang menjalin hubungan dengan pemilik RS Annisa Curup harus meregang nyawa ditangan mantan suami dari wanita yang memiliki hubungan khusus dengannya.
Tersangka pembunuhan inisial AS (40) warga Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong sudag diamankan di Mapolres Rejang Lebong.
AS menikam korban Wd (44) warga Desa Sumber Bening Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong hingga tewas.
Kronologi kejadiannya bermula pada Senin (3/6/2024) pagi. Saat itu, pelaku dan mantan istrinya yakni LF selalu pemilik RS Annisa Curup sedang berdebat di ruangan manajer terkait harta goni gini tanah rumah sakit.
Setelah itu, pelaku keluar mencari anaknya di apotek lalu dijawab oleh petugas bahwa anaknya di ruang UGD.
Selang beberapa waktu, datang korban bersama bersama LF ke apotik untuk mengajak mengobrol pelaku.
Korban Wd sendiri diketahui memiliki hubungan khusus dengan LF yang merupakan mantan istri dari pelaku.
Saat itu terlapor yang diajak ngobrol langsung marah-marah kepada korban.
Bahkan pelaku langsung memukulkan tangannya ke arah korban dan terjadilah perkelahian.
Pelaku kemudian mengeluarkan senjata jenis pisau dan langsung menusuk dan membacok ke arah korban secara membabi buta.
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak mengatakan, untuk korban mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif.
Sedangkan pelaku setelah melakukan aksinya memilih menyerahkan diri ke Mapolres Rejang Lebong.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan pelaku sedang diperiksa," ungkap Sinar.
Untuk motif sementara adalah masalah harta gono gini antara pelaku dan saksi (pemilik RS Annisa Curup).
Sedangkan untuk korban, kemungkinan akibat pelaku yang emosi hingga tak bisa dikontrol lagi.
"Untuk motif sementara karena masalah harta setelah mereka bercerai, tapi masih akan didalami lebih lanjut," jelas Sinar. (**)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Inilah-pengakuan-pelaku-pembunuhan-di-RS-Annissa-Curup-Rejang-Lebong-Bengkulu-Senin-362024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.