Berita Rejang Lebong
Harga Eceran Gas 3 Kg di Rejang Lebong Tembus Rp 50 Ribu, Warga Sampai Beli ke Lubuklinggau
Kelangkaan gas elpiji subsidi ukuran 3 kg atau gas melon kembali terjadi di Rejang Lebong. Sulitnya mendapatkan gas melon ini bahkan membuat resah.
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Hafi Jatun Muawiah
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Kelangkaan gas elpiji subsidi ukuran 3 kg atau gas melon kembali terjadi di Rejang Lebong.
Sulitnya mendapatkan gas melon ini bahkan membuat resah masyarakat. Ironisnya, beberapa pengecer bahkan menjualnya jauh diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Dimana dari informasi bahwa banyak yang menjual gas elpiji itu diangka Rp 50 ribu per tabung.
Kembali sulitnya mendapatkan gas elpiji subsidi itu membuat masyarakat mengeluh. Mereka mempertanyakan dimana peran pemerintah khususnya Pemkab Rejang Lebong.
Para warga berharap Pemkab Rejang Lebong tidak hanya menonton namun memberikan solusi akan permasalahan ini.
"Dimana pemerintah kita, ayolah pemerintah mana solusinya," sampai salah satu warga, Rika Cahaya, Sabtu (29/6/2024).
Tak hanya itu saja, bahkan beberapa warga lainnya tampak mengeluh hal yang sama di sosial media. Mereka mempertanyakan mengapa hanya di Rejang Lebong saja yang rutin mengalami kelangkaan gas elpiji subsidi.
Para warga berharap agar pemerintah bisa segera melakukan sidak dan memikirkan solusi untuk membantu masyarakat.
"Bahkan kemarin saya beli keluar daerah, beli di Linggau saya mas, udah beberapa hari jualan saya tutup, akhirnya terpaksa beli keluar," ungkap warga lainnya, Suci Rohani (46).
Pedagang gorengan ini bahkan mengaku pernah terpaksa membeli gas elpiji subsidi 3 kg itu dengan harga Rp 50 ribu pertabungnya.
Meskipun harganya sangat mahal, ia terpaksa membelinya agar usaha kecilnya bisa tetap berjalan. Meskipun harga kerap tinggi, masih saja sulit mendapatkan gas elpiji.
Baca juga: 128.879 Jiwa di Rejang Lebong Terima Bantuan Sosial, Masuk DTKS Kemensos RI
"Bahkan sudah mahal, masih juga susah mas," singkatnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Rejang Lebong, Anes Rahman menyampaikan kelangkaan gas elpiji itu bukan disalahgunakan atau ditimbun seperti dugaan-dugaan masyarakat.
Ia memastikan bahwa penyebab kelangkaan memang murni karena kouta elpiji yang seharusnya diterima Rejang Lebong terjadi pengurangan dan belum dialihkan.
Ia meminta masyarakat untuk tidak panic buying. Juga meminta agar tidak adanya yang memanfaatkan momen ini dengan menjual gas elpiji melon dengan harga yang tinggi.
"Kalau ada yang sengaja menjual diatas HET atau kedapatan menimbunnya terutama pangkalan bisa dilaporkan kekita," tutup Anes.
| Polres Rejang Lebong Tegaskan Komitmen Bebas Narkoba, Siap Tindak Anggota yang Terlibat | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Beruang Madu Masuk Permukiman di Rejang Lebong Bengkulu, Warga Resah, Pemkab Siapkan Posko | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pemkab Rejang Lebong Fokus Benahi Drainase Cegah Risiko Banjir, Anggarkan Rp3,7 Miliar di Tiga Titik | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Nasib 923 Calon PPPK Pemkab Rejang Lebong Masih Belum Jelas: Tak Kunjung Dilantik, Mulai Waswas | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Proyek Jalan Sukowati Rejang Lebong Hasilnya Bergelombang dan Retak-Retak, Kontraktor Lapisi Ulang | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Antrean-gas-elpiji-RL-juni.jpg)
                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.