Sejarah Dunia

Sejarah Hari Catur Internasional yang Diperingati Setiap 20 Juli

Simak sejarah hari Catur Internasional yang diperingati tanggal 20 Juli setiap tahunnya.

Editor: Yuni Astuti
TribunBengkulu.com/Ist
Ilustrasi permainan catur, berikut sejarah hari catur internasional yang diperingati pada 20 Juli setiap tahunnya. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Simak sejarah hari Catur Internasional yang diperingati tanggal 20 Juli setiap tahunnya.

Merayakan Hari Catur Internasi   onal pada tanggal 20 Juli, hari yang lahir dari gagasan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Para pecinta catur di seluruh dunia merayakan permainan favorit mereka pada hari ini setiap tahun, dalam tradisi yang telah berlangsung lebih dari 50 tahun.

Seperti diketahui catur adalah permainan yang dimainkan pada sebuah papan persegi yang terbagi menjadi 64 kotak, dengan 32 buah catur yang terbagi sama rata dalam kelompok warna terang putih dan gelap hitam.

Jika kamu termasuk orang yang hobi bermain catur, kamu tentunya juga harus tahu mengenai sejarah tentang permainan catur.

Unruk lebih jelasnya, berikut sejarah hari catur internasional untuk kamu ketahui.

SEJARAH HARI CATUR INTERNASIONAL

Asal usul catur masih menjadi bahan perdebatan. Banyak teori yang mengaitkan asal mula permainan ini dengan negara-negara seperti India, Cina, Rusia, dan Asia Tengah.

Teori populer menyebutkan bahwa permainan perang India 'chaturanga'  menjadi inspirasi catur.

Orang-orang menganggap permainan ini sebagai cikal bakal catur karena memiliki dua fitur utama yang ditemukan dalam varian catur selanjutnya — bidak yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda dan kemenangan didasarkan pada satu bidak (raja, dalam catur modern).

Versi permainan ini menjangkau timur, utara, dan barat, dengan karakteristik yang sangat berbeda setiap saat. Versi chaturanga atau varian selanjutnya yang disebut 'shatranj' masuk ke Eropa melalui Persia, Kekaisaran Bizantium, dan Kekaisaran Arab.

Dipercayai bahwa alasan mengapa bidak catur tidak memiliki ciri khas manusia/hewan adalah karena pengaruh Islam. Agama Islam melarang pembuatan patung manusia atau hewan, jadi mungkin inilah sebabnya bidak catur tampak begitu samar.

Kekaisaran Arab yang tengah berkembang membawa catur ke Afrika Utara, Sisilia, dan Spanyol pada abad ke-10.

Pada saat yang sama, catur menyebar ke seluruh dunia, bangsa Slavia Timur membawanya ke Kievan Rus' dan bangsa Viking membawa permainan ini ke Islandia dan Inggris.

Popularitas catur dapat dikaitkan dengan fakta bahwa catur dikaitkan dengan kekayaan, pengetahuan, dan kekuasaan.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved