Joni Pemanjat Tiang Bendera

Alasan TNI Beri Kesempatan Joni Bocah Pemanjat Tiang Bendera Merah Putih Ikut Tes TNI Lagi

Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana mengatakan, salah satu syarat tak lolosnya Joni karena tinggi badan.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Joni saat Diundang Jokowi ke Istana (Kiri) dan Joni saat Tagih Janji Jokowi (kanan). Alasan TNI Beri Kesempatan Joni Bocah Pemanjat Tiang Bendera Merah Putih Ikut Tes TNI Lagi 

TRIBUNBENGKULU.COM - Alasan Mabes TNI AD memberikan kesempatan kepada Yohanes Ande Kala alias Joni (19) untuk mengikuti seleksi prajurit TNI AD tahun 2024 atau seleksi prajurit yang digelar Kodam IX/Udayana.

Joni diberikan kesempatan untuk melanjutkan serangkaian tes yang berlangsung di Kota Kupang, wilayah Korem 161/WS.

Nama Joni dikenal publik karena aksi heroik memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan bendera yang nyaris jatuh pada saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tahun 2018.

Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana mengatakan, salah satu syarat tak lolosnya Joni karena tinggi badan.

"Utamanya karena tinggi badan persyaratan minimal 163 sentimeter, sedangkan daerah tertinggal seperti di wilayah NTT dengan ketentuan khusus 160 sentimeter, sedangkan yang bersangkutan tingginya hanya 155,8 sentimeter. Namun ini masih tahap administrasi," ujar Agung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/8/2024).

Agung pun menanggapi pemberitaan yang viral karena Joni memeroleh piagam penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud berkat aksi heroik Joni saat Upacara Peringatan HUT ke- 73 RI.

Penghargaan itu menjadi bahan pertimbangan pimpinan Angkatan Darat agar Joni bisa melanjutkan tes seleksi prajurit.

"Terkait piagam penghargaan tersebut telah dilaporkan ke Mabes AD. Perintah dari Mabes AD untuk diberikan kesempatan mengikuti tes, nanti akan kita gali apakah ada potensi-potensi yang lebih di bidang lainnya," kata dia.

Baca juga: Kesempatan Tes Kedua Untuk Joni Bocah Pemanjat Tiang Bendera Merah Putih Usai Tagih Janji Jokowi

Agung menjelaskan, tes yang akan dijalani Joni selanjutnya meliputi tes kesehatan, postur, jasmani dan akademik hingga psikotes.

Nantinya, dari serangkaian tes tersebut, akan digali potensi yang sangat kuat yang merupakan keunggulan Joni.

"Adapun proses seleksi dari Kodam IX/Udayana sudah dimulai hari ini. Dengan serangkaian tes yang sudah disiapkan untuk nantinya dilaporkan ke Mabes TNI AD selaku pengambil keputusan akhir," kata dia.

"Nah kalau memang ada poin-poin potensi yang bersangkutan sebagai keunggulan khusus yang bisa menutup kekurangan tadi, ya kita laporkan ke Mabes AD. Oleh karenanya, Joni tetap diikutkan. Nanti kita nilai secara keseluruhannya, kemudian datanya kita sampaikan ke Mabes AD . Mabes AD yang berikan keputusan," tambahnya.

Kisah Joni diketahui publik setelah video aksi keberaniannya viral di media sosial pada 2018.

Pada saat itu, Joni merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan. 

Joni memberanikan diri memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat Bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved