Kawal Putusan MK

'Saya Tidak Gunakan Nama Ayah' Pengakuan Iqbal, Anak Menteri Orba Ditangkap Polisi Saat Demo di DPR

Iqbal Ramadhan merupakan salah satu korban penganiayaan saat demo Kawal Putusan MK di DPR RI.

Dok Machica Mochtar
Machica Mochtar saat temui anaknya, Iqbal Ramadhan, di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8/2024). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok Iqbal Ramadhan (28), anak purnawirawan Letnan Jenderal TNI dan mantan menteri zaman Orde Baru (orba) mendadak ramai diperbincangkan.

Iqbal Ramadhan merupakan salah satu korban penganiayaan saat demo Kawal Putusan MK di DPR RI.

Selain dikenal sebagai anak mantan menteri, Iqbal Ramadhan juga merupakan asisten pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Meski mengalami penganiayaan, Iqbal Ramadhan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menggunakan nama besar ayahnya saat ditangkap Polda Metro Jaya ketika berdemonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis (22/8/2024). 

"Saya tidak pernah menggunakan nama besar almarhum ayah saya untuk kepentingan pribadi," ujar Iqbal dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (27/8/2024). 

Adapun, Iqbal adalah anak dari seorang purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal sekaligus menteri sekretaris negara pada masa rezim Orde Baru yaitu Moerdiono.

Ibunya, Machica Mochtar, adalah seorang penyanyi terkenal di Tanah Air. Iqbal mengaku selalu menjaga latar belakang kedua orangtuanya dengan rapat.

“Bahkan ketika saya berada dalam situasi yang sangat mengerikan di hadapan aparat bersenjata yang melecehkan, memukul, dan menendang kepala saya,” ucap Iqbal. 

Ia mengaku tidak sedikit pun terpikir untuk memanfaatkan nama besar ayahnya agar diberikan pengampunan oleh aparat yang sedang menyiksanya. 

Iqbal menjelaskan bahwa dia merasa seperti bagian dari masyarakat kecil ketika ditangkap Polda Metro Jaya saat berdemonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI.

“Bagaimana rasanya menjadi masyarakat kecil saat mereka ditangkap dan ditahan oleh aparat keamanan karena menuntut hak-haknya," ujarnya.

"Hak untuk bebas dari penyiksaan adalah hak semua anak bangsa di atas bumi manusia."

Asisten pengacara publik LBH Jakarta sekaligus anak penyanyi Machica Mochtar, Iqbal Ramadhan (28), saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8/2024).
Asisten pengacara publik LBH Jakarta sekaligus anak penyanyi Machica Mochtar, Iqbal Ramadhan (28), saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8/2024). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Iqbal menekankan bahwa perjuangannya di bulan Agustus 2024 ini bukan hanya tentang dirinya. "(Tapi) perjuangan ini bukan hanya tentang saya. 

Perjuangan di bulan Agustus 2024 milik semua pemuda yang bahu membahu melakukan perlawanan, milik semua pemuda yang mengalami kekerasan oleh aparat keamanan," tambahnya. 

Ketika ditanya apakah Iqbal akan melanjutkan proses hukum atas aparat yang diduga telah menganiayanya saat penangkapan di halaman gedung wakil rakyat, dia enggan untuk melanjutkannya.

"Saya malas untuk diperiksa dan yakin pasti hanya berkutat pada pertanyaan, 'ingat tidak perawakannya seperti apa?', 'nama pelaku siapa?', 'mukanya seperti apa?', dan lain-lain. Dan tidak menghasilkan hasil yang memuaskan," pungkas Iqbal. 

Iqbal menjadi salah satu korban dugaan penganiayaan dalam unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Kamis (22/8/2024). 

Ketika kerumunan massa mencoba merobohkan pagar terali besi dan memasuki area gedung, Iqbal, yang khawatir akan keselamatannya, mencoba mencari perlindungan.

"Waktu saya baru loncat ke dalam pelataran gedung DPR itu, tiba-tiba ada lemparan batu antara aparat dan massa," ujar Iqbal saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8/2024). 

Dalam usaha mengamankan diri, Iqbal mendekati seorang aparat tak berseragam dan meminta bantuan. 

Namun, situasi semakin memburuk ketika aparat berpakaian bebas menyuruhnya berjongkok dan meminta Iqbal membuka celana, yang diikuti oleh dugaan penganiayaan secara membabi buta.

Baca juga: Sosok Iqbal Ramadhan, Anak Eks Letjen TNI dan Menteri yang Alami Penganiayaan saat Demo di DPR

Sosok Iqbal Ramadhan

Sosok Iqbal Ramadhan (28) mendadak ramai diperbincangkan warganet beberapa hari terakhir di tengah riuh seruan aksi Kawal Putusan MK.

Iqbal menjadi salah satu korban penganiayaan oleh aparat saat berdemonstrasi di DPR/MPR RI, seperti diberitakan oleh Kompas.com.

Sosok Iqbal menarik perhatian karena memiliki latar belakang keluarga yang menarik. 

Iqbal merupakan anak dari seorang purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal sekaligus menteri pada masa rezim Orde Baru. 

“Memang benar ayah saya seorang Jenderal TNI dan pejabat tinggi pada era Orde Baru,” ungkap Iqbal, yang kini bekerja sebagai asisten pengacara publik di LBH Jakarta, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (27/8/2024). 

Namun, meskipun terlahir dari keluarga yang dikenal, Iqbal lebih memilih untuk menjaga privasi latar belakang keluarganya.

Ibunya, Machica Mochtar, adalah seorang penyanyi yang harus bekerja keras untuk merawatnya.

“Ibu saya harus bekerja keras mencari nafkah dan merawat saya, tanpa kehadiran sosok ayah,” ujar Iqbal. 

Selama hidupnya, Iqbal tidak pernah memanfaatkan nama besar ayahnya untuk kepentingan pribadi. 

Dia mengaku tidak pernah berpikir untuk menggunakan latar belakang keluarganya untuk meminta perlakuan istimewa saat menghadapi aparat.

Iqbal Ramadhan dijemput Machica Mochtar di Polda Metro Jaya.
Iqbal Ramadhan dijemput Machica Mochtar di Polda Metro Jaya.

“Bahkan, ketika saya berada pada situasi yang sangat mengerikan di hadapan aparat bersenjata yang melecehkan, memukul dan menendang kepala saya," ujar Iqbal.

"Tidak sedikit pun terpikirkan untuk memanfaatkan nama besar ayah saya agar diberikan pengampunan."

Kepada Kompas.com, Iqbal menjelaskan bahwa dia merasa seperti bagian dari masyarakat kecil ketika ditangkap Polda Metro Jaya saat berdemonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI. 

“Hak untuk bebas dari penyiksaan adalah hak semua anak bangsa di atas bumi manusia,” tegasnya. 

Iqbal, yang juga merupakan asisten pengacara publik LBH Jakarta, menjadi salah satu korban dugaan penganiayaan dalam unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Kamis (24/8/2024).

Ketika kerumunan massa mencoba merobohkan pagar terali besi dan memasuki area gedung, Iqbal, yang khawatir akan keselamatannya, mencoba mencari perlindungan. 

“Waktu saya baru loncat ke dalam pelataran gedung DPR itu, tiba-tiba ada lemparan batu antara aparat dan massa,” ujar Iqbal saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8/2024). 

Dalam usaha mengamankan diri, Iqbal mendekati seorang aparat tak berseragam dan meminta bantuan. 

Namun, situasi semakin memburuk ketika aparat berpakaian bebas menyuruhnya berjongkok dan meminta Iqbal membuka celana, yang diikuti oleh dugaan penganiayaan secara membabi buta.

Setelah kejadian tersebut, Iqbal Ramadhan menjadi perhatian setelah diberitakan oleh berbagai media. (**)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved