Vira di Media Sosial

Nasib Oknum TNI Todongkan Senpi Ancam Bunuh Ketua Bappilu Gerindra Sulsel, Langsung Diamankan Denpom

Nasib oknum TNI todongkan senpi ancam bunuh ketua Bappilu Gerindra Sulsel, Harmansyah.

Editor: Rita Lismini
Tribun Timur
Foto oknum TNI Todongkan Senpi Ancam Bunuh Ketua Bappilu Gerindra Sulsel 

TRIBUNBENGKULU.COM - Nasib oknum TNI todongkan senpi ancam bunuh ketua Bappilu Gerindra Sulsel, Harmansyah.

Sebelumnya, viral rekaman CCTV sejumlah anggota TNI mendatangi kawasan Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.

Dalam video itu, seorang oknum TNI mengeluarkan senpi dan mengancam bakal menculik istri dan anak Harmansyah.

Adapun peristiwa keributan itu terjadi di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/9).

Diketahui, sosok oknum TNI yang menodongkan senpi tersebut bernama Sersan Mayor atau Serma Andi Arifuddin Sulaiman.

Serma Andi Arifuddin Sulaiman disebut bekerja di Kantor Administrasi Veteran (Minvet) Bulukumba.

Tak berselang lama setelah video itu viral, kini imbasnya Serma Andi Arifuddin Sulaiman diperiksa Denpom XIV Hasanuddin.

Kepala penerangan Kodam XIV Hasanuddin Kolonel Inf Mangapul Hutajulu mengonfirmasi pemanggilan itu.

Ia mengatakan Serma Andi dipanggil untuk menjalani pemeriksaan penyelidikan.

Kolonel Inf Mangapul meminta agar publik menunggu hasil penyelidikan Denpom.

Klarifikasi Keluarga Oknum TNI 

Baru-baru ini salah satu keluarga Serma Andi Arifuddin Sulaiman bernama Andi Rasdi Sumange menjelaskan kronologi di balik video tersebut.

"Saya ada dalam video tersebut. Kami sudah 7 kali datangi tapi tidak pernah ketemu dengan yang bersangkutan," kata Rasdi dikutip dari Tribun Timur, Kamis (5/9/24). 

Andi Rasdi mewakili keluarga menyatakan, keluarganya berniat baik mendatangi rumah Harmansyah untuk menanyakan terkait peristiwa 1 September.

Kata dia, keponakan mereka yakni Andi Amar Maruf Sulaiman, dikepung geng motor.

"Justru sebaliknya, anak Pak Andi Amran Sulaiman lah (Andi Amar ) yang dikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya. Dan dilempari petasan," kata Andi Rasdi.

"Malah katanya Harmansyah bilang dia dibeking oknum polisi. Ini sudah kita laporkan juga ke kepolisan,” jelasnya.

Andi Rasdi bersama keluarga Andi Amar sudah menelusuri jejak Harmansyah termasuk warung kopi tempat nongkrong mantan calon Anggota DPD RI 2024 itu, namun tak pernah bertemu.

Kata Andi Rasdi, tidak mungkin ada penculikan di siang bolong, dan juga pengancaman.

"Bagaimana bisa diancam sementara Harmansyah-nya tidak ada," kata Andi Rasdi.

“Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan petasan,” jelasnya.

Andi Rasdi menambahkan kasus pengepungan Andi Amar oleh geng motor sudah dilaporkan di Polrestabes Makassar. 

Cerita Istri Ketua Bappilu Gerindra

Cerita istri Ketua Bappilu Gerindra Sulsel saat sejumlah oknum TNI ancam bunuh suaminya. 

Dengan suara bergetar, Reni menceritakan aksi oknum TNI di rumahnya. 

Tepatnya di Perumahan Bumi Husada, Blok DD 12, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulsel.

Suasana sore yang tenang  di Perumahan Bumi Husada, tiba-tiba mencekam.

Sejumlah oknum TNI mendatangi rumah Ketua Bappilu Gerindra Sulsel, Harmansyah.

Salah satu oknum bahkan mengancungkan atau menodongkan senjata.

"Saya ingin menceritakan kronologinya. Tadi sore itu (hari kejadian), sekitar jam 5, datang beberapa oknum marah-marah mencari suaminy," kata Reni  Kamis (5/9/2024). dikutip dari Tribun-Timur.com. 

Kata Reni, Oknum TNI mengacam memukul kepala Harmansyah sampai berdarah.

"Bahkan dia mengucap akan menembak suami saya, jika tidak ketemu dengan suami saya," ucapnya. 

"Jika tidak ketemu dengan suami saya, maka saya istri dan anak-anak saya, katanya akan diculik," ujarnya.

Setelah itu, lanjut Reni, oknum TNI mendobrak pagar hingga akhirnya berhasil masuk rumah.

Tak berhenti di situ, oknum TNI menggedor pintu ruang tamu.

"Di mana dalam rumah itu ada anak kecil saya, dua orang, umur tujuh tahun dan sembilan tahun," kata Reni suara bergetar.

"Dia (oknum TNI) mainkan saklar lampu, mati hidup, mati hidup, akhirnya anak saya ngintip di jendela," lanjut Reni.

Oknum TNI itupun bertanya kepada sang anak tentang keberadaan sang ayah.

"Oknum itu bertanya kepada anak saya, sambil marah-marah, bapak mana?," kata Reni menirukan oknum TNI.

Anak Reni pun menjawab ayahnya kerja.

Oknum TNI bertanya lagi, sang ayah kerja di mana.

“Anak saya tidak menjawab," lanjut Reni.

Aksi oknum TNI terus berlanjut.

Oknum TNI masih terus menggedor-gedor pintu dan mematikan saklar lampu hingga membuat anak Harmansyah dan Reni ketakutan dalam kegelapan.

"Dan tentara itu teriak-teriak sambil berbicara kotor," jelas Reni.

Di akhir video, Reni meminta bantuan Panglima TNI, KSAD, dan Panglima Kodam Hasanuddin.

“Saya mohon dengan ini bantuannya kepada bapak Panglima TNI, bapak KSAD TNI, bapak Pangdam Hasanuddin, kiranya kami sekeluarga, saya, suami, dan anak anak saya, dapat dilindungi dari perilaku beberapa oknum TNI yang melakukan tindakan kekerasan," pinta Reni. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved