Gadis Penjual Gorengan Tewas di Padang

Heboh Video Polisi Kejar Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan di Pariaman, Ditembak Lari ke Hutan

Heboh di media sosial sebuah video yang menunjukkan aksi polisi saat mengejar pelaku pembunuhan Nia, seorang gadis penjual gorengan di Padang Pariaman

Kolase Tribun Bengkulu
Heboh di media sosial sebuah video yang menunjukkan aksi polisi saat mengejar pelaku pembunuhan Nia, seorang gadis penjual gorengan di Padang Pariaman. 

Sementara itu perihal penetapan tersangka atas terduga pelaku, Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy baru-baru ini bersuara.

Hingga kini pihak kepolisian belum menetapkan tersangka lantaran masih dilakukan pendalaman atas kasus kematian Nia.

"Kami belum bisa menetapkan tersangka dalam kasus ini. Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan fakta lapangan,” ungkap Iptu AA Reggy.

Adapun terkait dengan beredar foto terduga pelaku di media sosial, hingga kini pihak kepolisian belum memberikan tanggapan.

Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Misteri kematian Nia Kurnia Sari (18) alias NKS, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang ditemukan terkubur di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Minggu (8/9/2024).

Belum diketahui pasti siapa pelaku dari kematian yang terindikasi adanya tindakan pembunuhan itu.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy menyebut, kasus kematian Nia masih ditangani oleh pihaknya.

Ia menerangkan sejak jenazah Nia ditemukan terkubur tanpa busana (Minggu), pihaknya sudah langsung bekerja untuk memeriksa penemuan jenzah tersebut.

“Sejak melakukan evakuasi korban, kami sudah menggandeng tim inafis di TKP, untuk mengamankan bukti yang ada,” ujarnya.

Selain mengamankan TKP, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan keluarga supaya jenazah Nia bisa di autopsi mengingat kematiannya tidak wajar.

Hasil autopsi ini, kata Reggy belum bisa dibeberkan pihaknya, karena masih menunggu laporan lengkap dari RS Bhayangkara.

Ia menyebut hasil autopsi baru bisa diungkap dalam beberapa hari kedepan, karena prosesnya baru berlangsung, kemarin (Senin) pagi.

Terlepas dari itu, Reggy mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, mulai dari keluarga korban dan masyarakat yang melihat kondisi terakhir korban.

“Jadi, kami belum bisa menetapkan tersangka dalam kasus ini. Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan fakta lapangan,” tuturnya.

Kasat juga menyebut bahwa kematian Nia, mengarah pada indikasi pembunuhan, mengingat kronologis dan keterangan dari sejumlah saksi.

KemenPPA Buka Suara

Kasus kematian NKS (18), gadis penjual gorengan, di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) ikut mengawal

KemenPPPA telah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Kabupaten Padang Pariaman dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas PPPA) Sumbar.

"Agar korban dan keluarganya mendapatkan keadilan yang semestinya,” ujar Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA Ratna Susianawati dalam keterangan tertulis, Selasa (10/9/2024).

Ia pun menegaskan pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

"Pelaku telah melanggar UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) dan dapat dikenakan sanksi pidana sesuai Pasal 6 ayat b," ucapnya.

Aturan tersebut berbunyi: "Setiap orang yang melakukan perbuatan seksual secara fisik yang ditujukan terhadap tubuh, keinginan seksual, dan/atau organ reproduksi dengan maksud menempatkan seseorang di bawah kekuasaannya secara melawan hukum, baik di dalam maupun di luar perkawinan, dapat dipidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)."

Selain mengawal proses hukum, Ratna juga memastikan keluarga korban akan mendapatkan pendampingan, baik secara hukum maupun psikologis secara intensif yang bersifat rehabilitatif.

Ia juga menyebut Pemerintah Daerah, Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Kecamatan Nagari juga telah memberikan bantuan sosial kepada keluarga korban.

Ratna menyampaikan pihaknya mengapresiasi langkah cepat kepolisian yang segera melakukan pencarian korban secara intensif dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kesaksian Sahabat NKS

Kesaksian sahabat ungkap keinginan terakhir sebelumkepergian Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas terkubur

Gadis berusia 18 tahun sempat dikabarkan hilang saat pamit pergi berjualan gorengan pada Jumat (6/9/2024) sore.

Jasadnya baru ditemukan pada Minggu (8/9/2024) oleh warga dan aparat gabungan yang mencari keberadaan korban.

Nia diduga kuat menjadi korban pembunuhan saat sedang berjualan gorengan.

Tak hanya dibunuh, pelaku juga diduga sempat memperkosa korban.

Sebab, saat ditemukan jasad Nia dalam kondisi terikat tanpa busana.

Sebelum wafat, perempuan yang masih duduk dibangku SMA ini rupanya sempat menyampaikan keinginan terakhirnya kepada sahabanya di sekolah.

Arsy, teman sekolah almarhum Nia mengaku sempat berbicara langsung dengan korban sebelum ditemukan meninggal dunia.

Ia tak menyangka jika itu menjadi hari terakhirnya bisa berbincang panjang dengan sahabatnya tersebut.

Arsy mengaku kagum dengan kegigihan Nia yang tak malu berjualan demi bisa berkuliah.

Menurutnya, Nia memiliki semangat yang kuat untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi demi mengapai cita-citanya.

“Terakhir kami sempat bincang-bincang tentang kuliah, dia (Nia) sangat semangat. Ia sudah memiliki tujuan perguruan tinggi sendiri," ujarnya.

Namun, ia tak menyangka mimpi Nia menjadi seorang mahasiwi di perguruan tinggi kini terkubur bersama jasadnya karena ulah pelaku pembunuhan yang sangat biadab.

"Tapi sebelum tujuannya tercapai Nia, sudah tiada,” ujar Arsy.

Saat ini, jasad sahabatnya itu sudah dikuburkan ditempat peristirahatan terakhirnya setelah dilakukan otopsi oleh petugas.

Rupanya, Nia tak hanya dikenal baik oleh teman SMA-nya.

Namun, oleh guru-gurunya semasa SMP pun sosok Nia dikenal cukup familiar.

Bahkan, gurunya saat SMP sempat mengantarkan Nia ke tempat peristrahatan terakhirnya pada Senin (9/9/2024) kemarin.

Menurut gurunya saat SMP, Nia merupakan anak yang hebat dan tak malu meski sekolah sambil berjualan.

Mereka menyebut, saat ini sudah jarang murid yang benar-benar prihatin seperti Nia.

“Setelah Nia tamat (sekolah), sosok sepertinya cukup susah untuk ditemukan pada siswa di sekolah yang sama,” kenang guru-guru tersebut.

Bahkan, Wali Nagari Guguak, Ahmad Yuni Kamil menilai Nia merupakan anak yang sangat baik dan santun.

Gadis pendiam itu tidak pernah beralasan dalam menolong orang tua maupun tetangganya.

Semua ia lakukan dengan besar hati.

“Nia adalah contoh untuk seluruh anak sebayanya, bahwa untuk mencapai mimpi yang besar harus ada usaha besar pula,” ujarnya.

Arsil, ayah Nia tak menapik jika putrinya tersebut merupakan sosok yang rajin dan memiliki keinginan yang cukup kuat untuk sekolah di perguruan tinggi.

Bahkan, anak kedua dari empat bersaudara ini tak gengsi berjualan gorengan keliling kampung.

“Setiap pulang sekolah, ia mengganti baju, lalu istirahat sebentar. Setelah itu mulai menyiapkan dagangan untuk dijajakan sekeliling rumah,” ujar ayahnya Asril, mengenang anak perempuannya itu.

Bermodal payung dan nampan, Nia mulai menjajakan dagangannya keliling kampung sejak pukul 16.00-18.00 WIB dengan berjalan kaki.

Hasil jualan itu awalnya ia sisihkan untuk menabung agar bisa kuliah, tapi rencananya itu sempat ditentang oleh ayahnya.

Ayahnya mengaku akan berusaha keras mencari uang untuk menguliahkannya tanpa Nia harus berjual gorengan.

“tapi ia (Nia) bukan anak yang lemah. Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orang tua. Terpaksa saya turuti saja,” ujar Arsil. 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved