Aksi Bullying di SMA Binus

Binus School Simprug Buka Suara Soal Dugaan Bullying, Tegas Bantah Bullying dan Pelecehan 

Binus School Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan buka suara soal dugaan bullying. 

Editor: Rita Lismini
Akun X @kegblgnunfaedh
Tangkapan Layar Foto Korban Bullying di Binus School Simprug. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Binus School Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan buka suara soal dugaan bullying. 

Seperti diketahui, jagat maya dihebohkan dengan video pernyataan pelapor berinisial RE (16) yang menyebut dirinya telah dikeroyok oleh lebih dari 10 siswa di Binus School Simprug.

Sontak pernyataannya itu pun langsung menarik perhatian publik, khususnya warganet X (Twitter). 

Tak sedikit dari warganet X yang menyayangkan tindakan bullying tersebut. 

Namun, baru-baru ini Otto Hasibuan selaku kuasa hukum Binus School Simprug buka suara terkait kasus bullying tersebut. 

“Berdasarkan CCTV yang ada, disana kami lihat tidak ada pengeroyokan, tidak ada bullying, tidak ada pelecehan seksual,” ujar Otto Hasibuan selaku tim kuasa hukum BINUS dalam konferensi pers di SMA BINUS Simprug pada Sabtu (14/09/2024), dikutip dari Kompas.com. 

Diketahui tim manajemen dan penasihat hukum BINUS telah melakukan pengecekan rekaman CCTV tanggal 30 hingga 31 Januari 2024, serta rekaman video dari salah satu siswa yang ada saat kejadian. 

Kuasa hukum BINUS juga menegaskan bahwa kejadian tersebut hanyalah perkelahian biasa antarsiswa. 

“Berdasarkan CCTV yang kita lihat, yang terjadi adalah siswa ini sepakat untuk bertinju. Jadi mereka mengajak berkelahi, mereka beramai-ramai, dan tidak ada pengeroyokan. Jadi 1 lawan 1 berkelahi, setelah itu selesai,” ucap Otto.

Aksi Bullying Viral 

Aksi bullying di SMA Binus kembali terjadi, mirisnya korban dikeroyok dan dilecehkan. 

Kali ini aksi bullying terjadi di Binus School Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

Aksi bullying atau perundungan seperti tak ada habisnya di lingkungan sekolah. 

Entah kurangnya pengawasan dari pihak sekolah atau anak-anak sekolah zaman sekarang ini kurangnya edukasi tentang aturan di sekolah. 

Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kasus bullying yang sangat miris. 

Salah satu akun X (Twitter) @kegblgnunfaedh turut mengunggah ulang kasus bullying di SMA Binus tersebut. 

"SMA Binus kembali jadi tempat perundungan siswa. Kali ini terjadi di SMA Binus Simprug. Di lingkungan sekolah dan jam belajar, siswa berinisial RE dibully dan dilecehkan secara seksual oleh para pelaku yg berjumlah 30an orang," 

"Bahkan korban dikeroyok hingga harus dilarikan ke RS. Miris! Guru dan petugas keamanan sekolahnya kemana?," tulis akun tersebut, Jumat (13/9/24). 

Menurut kesaksian korban berinisial RE (16), sejak hari pertama sekolah dirinya dibully dan disiksa. 

Mirisnya alat kelamin korban sampai dipegang. 

Para pelaku aksi bullying itu berani melakukan aksi bullying lantaran mengaku sebagai anak pejabat, ketum partai dan anggota DPR.

Tak tinggal diam dengan aksi bullying tersebut, keluarga RE langsung melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. 

Namun sayngnya meski dilaporkan sejak 8 bulan yang lalu, belum ada titik terang dari kasus tersebut. 

Barulah baru-baru ini usai beredar luas di media sosial, aksi bullying di SMA Binus tersebut ditindaklanjuti. 

Kasie Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengungkapkan, kasus ini juga telah naik ke tahap penyidikan. 

Ada empat siswa yang menjadi terlapor yakni berinisial KU, RA, KY dan CA

"Iya sudah naik penyidikan sejak Senin kemarin dengan terlapor empat orang setelah dilakukan gelar perkara," kata Nurma, Sabtu (14/9/2024) dikutip dari Kompas.com. 

Polisi juga telah memeriksa lebih dari 18 orang saksi terkait kasus ini.

Sementara itu, kuasa hukum RE, Sunan Kalijaga menerangkan, peristiwa bullying itu terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pelecehan, penghinaan hingga penganiayaan pada akhir Januari 2024 lalu.

Geng pembully juga mengancam akan menghabisi korban.

"Dapat informasi juga, bahwa saat mencoba mencari alternatif sekolah melalui belajar online, itu pun masih dibully, masih diintimidasi. Jangan sampai ada kesan pelaku pengeroyokan tetap bersekolah seperti tidak ada masalah," kata Sunan.

Tindak Lanjut Binus School Simprug

Menanggapi kasus bullying tersebut, pihak Binus School Simprug  mengaku telah memberikan tindakan tegas kepada para pelaku. 

Pihak Binus mengaku telah memberikan sanksi kepada para terduga pelaku berupa skorsing serta memberikan keleluasaan belajar bagi pelapor agar ia tetap mendapat haknya sebagai siswa.  

"BINUS dan manajemen sudah menawarkan kepada yang bersangkutan. Kalau kau merasa ada sesuatu yang tidak nyaman, ada sesuatu dengan teman-temanmu, sekolah mempersilahkan dia untuk belajar sendiri, terpisah dari orang (terduga pelaku) itu. Bahkan ditawarkan juga secara online,"  jelas Otto, dikutip dari Kompas.com, Minggu (15/9/24). 

Tim kuasa hukum Binus menyayangkan adanya pemberitaan dan tuduhan yang tidak benar terhadap mereka.

Sebagai sekolah yang menerapkan zero tolerancy policy, BINUS tidak pernah membenarkan ataupun membiarkan adanya perilaku perundungan di lingkungan sekolah.  

"Tuduhan yang dilontarkan seakan-akan BINUS membiarkan, melakukan pembiaran terhadap kejadian ini, kami tolak secara tegas. Kalau dikatakan sekolah BINUS membiarkan adanya bullying, itu yang kami tolak secara tegas," 

"Kalau dikatakan kami membiarkan adanya pelecehan seksual disini, itu kami tolak secara tegas. 
Manajemen BINUS bertanggungjawab dan sudah melakukan apa-apapun yang diperlukan," tegas Otto.

Terakhir, BINUS mengatakan bahwa pihak mereka selalu bersikap kooperatif dan bersedia memberikan pernyataan apabila dibutuhkan oleh pihak kepolisian. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved