Pembunuhan Siswi SMP di Palembang

Ngadu ke Hotman Paris, Keluarga Kecewa Usai Otak Pembunuh Siswi SMP di Kuburan Cina Divonis 10 Tahun

Motif IS (16) tega menghabisi nyawa AA (13 tahun) pelajar SMP yang jasadnya ditemukan di kuburan cina Palembang berawal lantaran cinta ditolak.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Safaruddin dan Marlina Minta Bantuan ke Hotman Paris (Kanan). Keluarga Kecewa-Ngadu ke Hotman Parisn Usai Otak Pembunuhan Siswi SMP di Kuburan Cina Palembang Divonis 10 Tahun 

Otak pelaku dari peristiwa tersebut adalah IS (16) yang cintanya ditolak korban dan baru kenal dengan korban selama dua minggu. 

"Perbuatan itu dilatari oleh perasaan cinta pelaku yang tidak tersampaikan. Tapi tindakan tersebut sangat fatal yang akhirnya berdampak ke korban hingga meninggal dunia," ujar Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono saat menggelar rilis perkara di Polrestabes Palembang, Kamis (5/9/2024). 

Pilunya, tak hanya membunuh namun ketiga pelaku juga merudapaksa korban secara bergantian. 

Aksi rudapaksa tersebut dilakukan bergantian sebanyak dua kali, pertama di samping Krematorium Sampurna kemudian di tempat korban ditemukan oleh warga.

Harryo mengungkapkan, dari handphone milik tersangka IS penyidik menemukan video-video dewasa. 

"Di handphone IS yang kami sita ada dokumentasi video-video dewasa. Itu sebagai bentuk tersangka mengeksplorasi nafsu," ujarnya. 

Selama proses penyelidikan pihaknya juga melakukan pemeriksaan secara psikologis dan terungkap motif tindakan keji yang dilakukan oleh tersangka IS dan mengajak ketiga temannya karena menonton video dewasa.

"Salah satu penyebab utama secara psikologi, motif peristiwa tindak pidana ini adalah yang bersangkutan mengobral nafsu birahi dengan mengumpulkan film-film biru," katanya.

Tak Merasa Berdosa

Empat orang tersangka kasus kematian AA (13) gadis penjual balon di Palembang, Sumatera Selatan tak merasa berdosa.

Keempat tersangka ditangkap pada Selasa (3/9/2024) dua hari setelah mayat AA ditemukan terbujur kaku di kawasan TPU Talang Kerikil, Kecamatan Sukarami Palembang.

Mirisnya, empat pelaku pembunuhan tersebut masih anak di bawah umur. Mereka adalah IS (16), MZ (13), NS (12 ) dan AS (12).

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, sebelum tewas, korban AA sempat datang untuk menonton kesenian tradisional kuda lumping yang berada di kawasan Jalan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, pada Minggu (1/9/2024) siang.

Saat berada di sana, ia pun bertemu IS yang selama ini menyimpan rasa suka terhadap korban AA.

Antara IS dan AA sebelumnya telah mengenal selama dua pekan setelah dikenalkan oleh teman korban inisial M. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved