Guru Tersangka Gegara Hukum Anak Polisi

Sosok Bima Arya Sugiarto Wamendagri yang Panggil Bupati Konsel Imbas Somasi Guru Supriyani 

Inilah sosok Bima Arya Suhiarto Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) yang bakal panggil Bupati Konsel, Surunuddin Dangga. 

Editor: Rita Lismini
Public Domain
Foto Bima Arya Wamendagri yang Panggil Bupati Konsel Imbas Somasi Guru Supriyani 

Usai meraih gelar doktor, Bima kembali ke Jakarta dan aktif mengajar di Universitas Paramadina. Selain, Penyandang gelar Doktor Ilmu Politik dari Australian National University ini juga merupakan pendiri Charta Politika Indonesia, salah satu konsultan politik terbaik di Indonesia.

Di lembaga itu, Bima pernah memegang jabatan sebagai direktur eksekutif (2008–2010) dan komisaris (2010).

Setelah menjajaki karier di bidang pendidikan dan politik, Bima mulai terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Bima mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bogor berpasangan dengan Usmar Hariman pada 2013.

Bima bersama Usmar kemudian dilantik menjadi Wali Kota Bogor pada 7 April 2014 di Gedung DPRD Kota Bogor.

Pada Pilkada 2018, Bima kembali mencalonkan diri sebagai wali kota bersama Dedie A Rachim, mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam pilkada tersebut, Bima dan Dedie berhasil memenangi pilkada dengan perolehan 215.708 suara atau 43,64 persen suara.

Selain itu, Bima Arya juga terpilih secara aklamasi menggantikan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau Apeksi dalam Musyawarah Nasional VI Apeksi di Jakarta Februari 2021. Saat ini menjabat sebagai Ketua DPP Partai Amanat Nasional.

Bima merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Bima putra dari Brigjen. Pol (Purn), Toni Sugiarto seorang perwira polisi kelahiran Majalengka, Jawa Barat yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi ABRI dan pernah aktif menjadi pembina berbagai organisasi kemasyarakatan[2].

Sang Ayah juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Bogor dan salah satu pendiri Paguyuban Bogoriensis. Sedangkan sang Ibu pernah menjadi Runner-up I Ratu Pariwisata Jawa Barat dan meraih juara dua Ratu Indonesia di tahun 1971.

Nama sang ibu, Melinda Susilarini merupakan pemberian langsung dari Bung Karno. Pada saat zaman Presiden Soekarno, sang kakek yang bernama Barna Muhammad merupakan Kepala Rumah Tangga Istana Bogor.

Bima menamatkan pendidikan sekolah dasar di SDN Polisi IV Bogor di tahun 1985. Saat menempuh pendidikan sekolah dasar, Bima beberapa kali pindah sekolah karena mengikuti sang Ayah berpindah-pindah tugas ke berbagai kota. Kemudian melanjutkan SMPN 1 Bogor dan lulus tahun 1988. Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Bogor, salah satu sekolah menengah favorit di Kota Bogor.

Setelah menamatkan SMA pada tahun 1991, Bima melanjutkan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional.

Rekam Jejak Bima Arya 

Berikut perjalanan karir Bima Arya :

  • 2014-2024  : Wali Kota Bogor
  • 2010  : Komisaris Charta Politika Indonesia
  • 2010  : Dosen Pasca Sarjana Universitas Paramadina
  • 2009-2010  : Pemimpin Redaksi Majalah Rakyat Merdeka
  • 2008-2010  : Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia
  • 2007-2008  : Konsultan di Partnership for Governance Reform, [[Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP)
  • 2006-2010  : Direktur Eksekutif Lead Institute Paramadina
  • 2004-2005  : Research Fellow di Center For Strategic and International Studies, CSIS
  • 2004-2006  : Peneliti di Research School for Pacific and Asian Studies, Canberra
  • 2001-2014  : Dosen Universitas Paramadina
  • 2001-2002  : Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Paramadina
  • 1998-2001  : Dosen FISIP Universitas Parahyangan.(**)
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved