Guru Tersangka Gegara Hukum Anak Polisi

Sosok Bima Arya Sugiarto Wamendagri yang Panggil Bupati Konsel Imbas Somasi Guru Supriyani 

Inilah sosok Bima Arya Suhiarto Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) yang bakal panggil Bupati Konsel, Surunuddin Dangga. 

Editor: Rita Lismini
Public Domain
Foto Bima Arya Wamendagri yang Panggil Bupati Konsel Imbas Somasi Guru Supriyani 

TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah sosok Bima Arya Suhiarto Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) yang bakal panggil Bupati Konsel, Surunuddin Dangga

Surunuddin Dangga tak berhenti jadi sorotan dari beragam kalangan usai kedapatan mengsomasi Guru Supriyani. 

Alasan Bupati Konsel itu mengsomasi Supriyani dengan laporan atas pencemaran nama baik. 

Imbas nekat somasi Supriyani, kini Bupati Konsel tersebut justru bakal dipanggil oleh pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto. 

Bima Arya mengutarakan pemanggilan Surunuddin tersebut imbas keterlibatannya dalam proses mediasi Supriyani. 

Bima Arya bakal meminta penjelasan dari Surunuddin dan jajarannya di Pemkab Konawe Selatan terkait somasi itu.

"Kami akan panggil semua untuk minta penjelasan," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (9/11/2024).

Namun untuk jadwal pemanggilan tersebut, Bima pun tidak menjabarkan secara rinci. 

Hanya saja, sebelum langka pemanggilan tersebut, dirinya akan mengkoordinasikannya dengan Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto. 

"Kami akan koordinasi dengan Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara," tuturnya.

Lantas, siapakah sosok Wamendagri yang bertindak cepat untuk melakukan pemanggilan terhadap Bupati Konsel tersebut? 

Sosok Bima Arya Suhiarto Wamendagri

Bima Arya Sugiarto lahir 17 Desember 1972.

Ia adalah seorang akademisi yang terjun menjadi politisi.

Bima Arya terpilih sebagai Wali Kota Bogor dua periode (7 April 2014 - 7 April 2019 & 20 April 2019 - 20 April 2024).

Usai meraih gelar doktor, Bima kembali ke Jakarta dan aktif mengajar di Universitas Paramadina. Selain, Penyandang gelar Doktor Ilmu Politik dari Australian National University ini juga merupakan pendiri Charta Politika Indonesia, salah satu konsultan politik terbaik di Indonesia.

Di lembaga itu, Bima pernah memegang jabatan sebagai direktur eksekutif (2008–2010) dan komisaris (2010).

Setelah menjajaki karier di bidang pendidikan dan politik, Bima mulai terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Bima mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bogor berpasangan dengan Usmar Hariman pada 2013.

Bima bersama Usmar kemudian dilantik menjadi Wali Kota Bogor pada 7 April 2014 di Gedung DPRD Kota Bogor.

Pada Pilkada 2018, Bima kembali mencalonkan diri sebagai wali kota bersama Dedie A Rachim, mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam pilkada tersebut, Bima dan Dedie berhasil memenangi pilkada dengan perolehan 215.708 suara atau 43,64 persen suara.

Selain itu, Bima Arya juga terpilih secara aklamasi menggantikan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau Apeksi dalam Musyawarah Nasional VI Apeksi di Jakarta Februari 2021. Saat ini menjabat sebagai Ketua DPP Partai Amanat Nasional.

Bima merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Bima putra dari Brigjen. Pol (Purn), Toni Sugiarto seorang perwira polisi kelahiran Majalengka, Jawa Barat yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi ABRI dan pernah aktif menjadi pembina berbagai organisasi kemasyarakatan[2].

Sang Ayah juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Bogor dan salah satu pendiri Paguyuban Bogoriensis. Sedangkan sang Ibu pernah menjadi Runner-up I Ratu Pariwisata Jawa Barat dan meraih juara dua Ratu Indonesia di tahun 1971.

Nama sang ibu, Melinda Susilarini merupakan pemberian langsung dari Bung Karno. Pada saat zaman Presiden Soekarno, sang kakek yang bernama Barna Muhammad merupakan Kepala Rumah Tangga Istana Bogor.

Bima menamatkan pendidikan sekolah dasar di SDN Polisi IV Bogor di tahun 1985. Saat menempuh pendidikan sekolah dasar, Bima beberapa kali pindah sekolah karena mengikuti sang Ayah berpindah-pindah tugas ke berbagai kota. Kemudian melanjutkan SMPN 1 Bogor dan lulus tahun 1988. Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Bogor, salah satu sekolah menengah favorit di Kota Bogor.

Setelah menamatkan SMA pada tahun 1991, Bima melanjutkan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional.

Rekam Jejak Bima Arya 

Berikut perjalanan karir Bima Arya :

  • 2014-2024  : Wali Kota Bogor
  • 2010  : Komisaris Charta Politika Indonesia
  • 2010  : Dosen Pasca Sarjana Universitas Paramadina
  • 2009-2010  : Pemimpin Redaksi Majalah Rakyat Merdeka
  • 2008-2010  : Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia
  • 2007-2008  : Konsultan di Partnership for Governance Reform, [[Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP)
  • 2006-2010  : Direktur Eksekutif Lead Institute Paramadina
  • 2004-2005  : Research Fellow di Center For Strategic and International Studies, CSIS
  • 2004-2006  : Peneliti di Research School for Pacific and Asian Studies, Canberra
  • 2001-2014  : Dosen Universitas Paramadina
  • 2001-2002  : Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Paramadina
  • 1998-2001  : Dosen FISIP Universitas Parahyangan.(**)
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved