Kecelakaan Maut di Bengkulu

Kabar 2 Anak Penyintas Kecelakaan Maut di Bengkulu, Selamat Meski Terbelit Masuk Kolong Truk Tronton

Hanny (6) dan Qyana (4) secara ajaib selamat dalam kecelakaan maut yang melibatkan truk tronton di Jalan RE Martadinata, Kota Bengkulu.

|
Aghisty Firan Marenza/TribunBengkulu.com.
Keluarga Korban, Adit (38) ketika diwawancarai Tribun Bengkulu.com. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Hanny (6) dan Qyana (4) secara ajaib selamat dalam kecelakaan maut yang melibatkan truk tronton di Jalan RE Martadinata, Kota Bengkulu pada Jumat (7/12/2024) malam. 

Meski sempat terseret hingga masuk ke kolong truk dan terbelit selimut, keduanya berhasil selamat dengan hanya mengalami luka ringan. 

Peristiwa tragis ini telah merenggut nyawa ibu mereka.

Sementara sang ayah mengalami luka berat dan kini harus menjalani perawatan.

Peristiwa tragis truk tronton menabrak pasangan suami istri itu kini menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Kecelakaan tersebut telah mengakibatkan 1 orang tewas, 1 orang luka berat dan 2 orang luka ringan.

Korban tewas adalah Indah Dwi sarah (33), saat kejadian korban sedang hamil 5 bulan.

Korban luka berat adalah suaminya bernama Defri Helmi (35).

Sedangkan korban luka ringan adalah kedua anak korban yang bernama Hanny (6) dan Qyana Kasih (3).

Kabar Hanny dan Qyana

Hanny (6) dan Qyana Kasih (3) kini kehilangan ibunya setelah keduanya selamat dari kecelakaan maut yang melibatkan truk tronton di Bengkulu secara ajaib. 

Meski sempat terseret hingga ke kolong truk, keduanya secara ajaib hanya mengalami luka ringan. 

Insiden tragis tersebut merenggut nyawa ibu mereka dan membuat sang ayah mengalami luka berat.

Tribun Bengkulu.com mendatangi kediaman mereka, penyintas kecelakaan maut truk tronton tabrak satu keluarga di Jalan RE Martadinata.

Pada saat tiba di lokasi, ayah mereka Defri sedang berada di luar.

Defri sedang pergi ke rumah sakit untuk cek kondisi kesehatan.

Pasalnya, terdapat luka-luka yang cukup parah yang dialami oleh Defri Helmi (35).

Adit (38) yang merupakan kakak dari Indah, mengatakan, saat ini Defri sedang melakukan kontrol kerumah sakit karena luka yang dialami oleh iparnya tersebut, kondisi kesehatannya semakin hari semakin menurun.

"Kalau keadaannya sekarang, saat ini lagi berada dirumah sakit untuk melakukan rontgen. Karena semakin hari, keadaan beliau itu semakin menurun," kata Adit.

"Sejak kejadian itu. Seperti susah berdiri, kepalanya semakin sakit dan tangannya makin membengkak."

Sebab itulah, Defri harus mendapatkan perawatan kembali, untuk mengetahui luka-luka yang dialami Defri itu, cukup serius atau tidak.

"Iya, takutnya itu makin parah atau bagaimana kita juga tidak tau, jadi tadi pagi langsung dibawa kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan kembali," kata Adit.

Kemudian ia juga menambahkan, untuk keadaan dari kedua anaknya, Hanny (6) dan Qyana (4) saat ini tidak ada luka yang cukup serius.

"Alhamdulillah keadaan mereka sehat, tidak adanya luka yang serius, dan sudah mulai beraktifitas seperti biasa. Namun untuk saat ini Hanny belum masuk sekolah," tutupnya.

Pada saat kejadian, Adit lah yang menyelamatkan keponakannya tersebut dari bawah kolong truk tronton.

Truk tronton saat itu juga menabrak kamar kedua keponakannya itu.

Saat itu, kedua keponakannya tersebut memang sedang berada di kamar.

Saat itu keduanya sedang main HP dan tiba-tiba truk tronton tersebut menabrak kamar mereka.

Namun ajaib, kedua keponakannya ternyata berhasil selamat dan hanya mengalami luka ringan.

Padahal setelah peristiwa nahas tersebut, keduanya ditemukan warga berada di bawah kolong truk dan hanya mengalami luka ringan.

"Sedangkan anak korban yang ada di dalam kamar yaitu Hanny dan Qyana, yang saat kejadian sedang main HP berhasil selamat karena tadi posisiny dia masuk ke dalam kolong truk itu. Kondisinya cuma luka-luka lecet saja." ujarnya.

Cerita Defri

Pada saat kejadian, korban pasutri ternyata baru keluar rumah.

Defri Helmi menceritakan, saat peristiwa yang menimpa dia dan sang istri, keduanya hendak pergi ke luar rumah karena ingin mengambil barang di daerah Pagar Dewa.

"Malam itu mau keluar ke daerah Pagar Dewa, terus pas mau keluar itu, kami berhenti di tanjakan. Tiba-tiba ada mobil ini dari arah pagar dewa itu melaju dengan kencang. Waktu sudah dekat, mobil itu langsung belok setir ke arah kita dan menabrak saya dan istri," ungkap Defri,  pada Sabtu (7/12/2024).

Dari pengakuan Defri, pada saat itu ia dan sang istri tidak bisa menghindari dikarenakan mobil tersebut melaju dengan kencang dan langsung membelokkan setirnya ke arah mereka.

Kemudian pada saat kejadian, Defri langsung berlari untuk melihat kondisi anak-anaknya yang sedang berada di dalam kamar, tepat dimana mobil itu menghatam kamar bagian depan rumahnya.

"Habis kejadian itu, saya langsung bangun untuk melihat anak-anak, ketika dicari yang satu Alhamdulillah sudah diselamatkan dan yang satu lagi ada di bawah kolong truk dengan keadaan terlilit oleh selimut," terangnya.

Sopir Truk Menyerahkan Diri

Tidak lama setelah kejadian, sopir truk tronton ternyata langsung menyerahkan diri ke Polsek Selebar, Kota Bengkulu.

Dalam keterangannya, sopir mengaku takut diamuk massa sehingga lebih memilih langsung menyerahkan diri ke kepolisian.

Kemudian Polsek Selebar langsung menyerahkan Sopyan ke Satlantas Polresta Bengkulu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kasubnit Gakkum Satlantas Poltesta Bengkulu, Ipda Suwandi mengatakan, sopir truk tronton tersebut bernama Sopyan.

Saat kejadian, Sopyan mengendarai truk tronton dengan plat nomor BD 8454 CZ.

Sopyan merupakan warga asal Jalan Melinjo Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.

"Saat ini sopir truk sudah kita amankan dan masih kita mintai keterangan," Kasubnit Gakkum Satlantas Poltesta Bengkulu, Ipda Suwandi, Sabtu (7/12/2024).

Sopir Mengaku Hilang Kendali

Kepada pihak kepolisian, Sopyan mengaku hilang kendali sehingga truk tronton yang dikendarainya tidak terkontrol.

"Kalau pengakuan sopirnya katanya stir mobil truk yang ia kendarai mengalami loss. Tapi kita masih akan mendalami kasus ini dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi," kata Suwandi.

Mobil truk tronton yang dikendarai Sopyan melaju dari arah Simpang Bumi Ayu menuju ke arah TKP.

Namun saat tiba di TKP mobil truk yang dikendarai Sopyan mengalami out control, dan stir mobil truk mengalami los dan tidak terkendali.

Karena sudah tidak terkontrol mobil truk masuk ke pekarangan rumah korban dan kemudian menabrak korban yang sedang berada si atas motor karena ingin keluar rumah.

Setelah melindas motor korban, truk langsung menghantam bagian tiang teras rumah korban.

Truk tronton lalu menabrak kamar bagian depan yang di dalamnya terdapat 2 orang anak korban yaitu Hanny (6) dan Qyana Kasih (3).

Keluarga Berduka

Keluarga korban mengaku terpukul dengan peristiwa kecelakaan maut truk tronton di Bengkulu pada Jum'at (6/12/2024) malam.

Salah satu keluarga korban bernama Nindi (27), mengatakan bahwa pihak keluarga merasakan kesedihan yang mendalam.

Korban tewas dalam kecelakaan tersebut, yakni Indah ternyata sedang mengandung 5 bulan.

Salah satu keluarga dari korban, Nindi (27) mengatakan, bahwasanya saat ini jenazah meninggal dunia, dalam kondisi mengandung anak keempatnya, yang saat ini baru berusia 5 bulan.

"Iya, Almarhumah ini masih keluarga saya. Ini saya dapat kabar baru pagi tadi, setelah ditelfon oleh keluarga yang lain," kata Nindi.

"Saya ikut merasa sedih karena beliau saat ini sedang mengandung anak keempatnya. Tetapi kita tidak pernah tau, kapan ajal kita menjemput."

Ia mengatakan pada saat kejadian Almarhumah beserta suami, saat itu sedang ingin pergi untuk mengambil baju.

"Saat kejadian itu, kata adik korban mereka mau pergi ke pagar dewa, untuk mengambil baju yang akan dikenakan, untuk pesta hari ini. Namun naasnya, peristiwa itu terjadi," kata Nindi.

Kini, korban Indah telah dimakamkan di TPU Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu pada Sabtu (7/12/2024).

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved