Harga Sembako di Kota Bengkulu

Harga Telur di Pasar Tradisional Panorama Bengkulu Tembus Rp 60 Ribu

Harga telur di Pasar Tradisional Panorama Bengkulu, kembali melonjak tajam, jelang natal dan tahun baru (Nataru).

Aghisty Firan Marenza/TribunBengkulu.com.
Salah satu pedagang telur di pasar tradisional panorama Kota Bengkulu Dodi saat Diwawancarai TribunBengkulu.com, Sabtu (14/12/2024). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Harga telur di Pasar Tradisional Panorama Bengkulu kembali melonjak tajam jelang natal dan tahun baru (Nataru) 2025.

Pada pekan lalu, telur yang biasanya dijual dengan harga Rp 45 ribu per rak atau perkarpet, kini melonjak naik menjadi Rp 60 ribu.

Kenaikan harga telur tersebut, disebabkan oleh faktor menjelang perayaan natal dan tahun baru 2025, serta cuaca ekstrem juga menjadi faktor utama pengiriman dari stok telur tersebut.

Menurut Dodi (46), salah satu pedagang pasar tradisional panorama Bengkulu, fenomena ini kerap terjadi setiap tahun terutama menjelang momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kenaikan harga telur di antaranya adalah peningkatan permintaan dan masalah distribusi.

"Ya, memang sudah terjadi kenaikan harga telur seperti tahun kemarin. Ini tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah permintaan yang meningkat menjelang perayaan natal dan tahun baru," ujar Dodi saat ditemui di Pasar Panorama Bengkulu.

Baca juga: Jelang Nataru, Harga Telur dan Minyak Goreng di Pasar Ampera Bengkulu Selatan Naik

Seperti faktor cuaca ekstrem, hujan deras dan banjir seringkali mengganggu produksi telur, serta distribusi yang terhambat hingga, mengakibatkan ketersediaan telur menjadi terbatas.

Hal ini turut menyebabkan kenaikan harga telur yang cukup signifikan.

"Untuk kenaikan sendiri itu, dengan jenis telur yang berbeda, rata-rata per rak mengalami kenaikan Rp 3 ribu hingga 5 ribu," jelasnya.

Ternyata merangkaknya harga telur di Pasar tradisional panorama Bengkulu itu, sudah terjadi sejak sepekan terakhir.

Dikatakan Dodi, dengan naiknya harga telur, membuat para pembeli beralih untuk berburu telur bentes atau telur pecah dengan harga yang lebih murah.

Hal itu dilakukan, guna menekan tingginya harga telur saat ini.

Dodi berharap, kepada pihak terkait agar bisa menekan harga telur agar bisa kembali stabil, mengingat tinggi harga telur cukup berpengaruh pada perekonomian masyarakat.

"Mudah-mudahan, cepat normal kembali karena kalau naik terus, pembelinya menjadi berkurang dan yang diincar kebanyakan telur pecah saja,"pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved