Penipuan Modus Sidak Petugas BPOM

Breaking News: Pedagang Bakso di Bengkulu Tertipu Jutaan Rupiah, Modus Ngaku Sidak Petugas BPOM

Tiba-tiba datanglah pelaku dengan mengenakan baju koko lengkap dengan peci, mengendarai sepeda motor metik berwarna hitam.

|
Penulis: Beta Misutra | Editor: Hendrik Budiman
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Arianto pemilik warung bakso di Kelurahan Surabaya Kota Bengkulu saat menceritakan penipuan yang ia alami, Sabtu (18/1/2025). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Modus ngaku menjadi petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), uang jutaan rupiah milik Arianto seorang pedagang di Kelurahan Surabaya Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu raib dibawa orang tak dikenal.

Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 10 Januari 2024 lalu sekitar pukul 06.00 WIB bermula saat korban bersiap untuk membuka warung miliknya.

Tiba-tiba datanglah pelaku dengan mengenakan baju koko lengkap dengan peci, mengendarai sepeda motor metik berwarna hitam.

Pelaku yang hanya sendirian kemudian turun dari motor miliknya dan langsung menghampiri korban yang sedang duduk di warung.

Pelaku mengatakan kepada korban bahwa pelaku adalah seorang petugas yang sedang melakukan inspeksi mendadak (Sidak).

Baca juga: Kondisi Pasar Minggu Bengkulu Usai Ditertibkan, Ada Pedagang yang Nekat Jualan di Area Kuburan

Pelaku kemudian langsung menanyakan bebera surat-surat izin usaha milik korban termasuk surat pemeriksaan dari BPOM.

Korban yang tidak mengerti kemudian ditawari oleh pelaku untuk membayar sejumlah uang, dengan dalih pelaku akan membantu korban mengurus surat-surat izin yang ia tanyakan sebelumnya.

Korban diminta untuk membayar uang beberapa tahap, pertama yaitu sebesar Rp 160 ribu, kedua sebesar Rp 1 juta, dan terakhir Rp 250 ribu.

Setelah korban menyerahkan uang yang diminta, pelaku kemudian berjanji akan datang lagi pada tanggal 13 Januari 2024, menyerahkan surat izin yang menurut pelaku akan ia perbantukan pengurusannya.

Dengan dalih ingin segera pergi melayat ke tempat kerabatnya yang meninggal dunia, pelaku kemudian berpamitan untuk segera pergi kepada korban.

Pelaku kemudian langsung pergi meninggalkan korban dengan membawa uang sekitar Rp 1,4 juta yang sebelumnya diserahkan korban.

"Dia tidak pakai seragam, dia pakai baju koko katanya sekalian lewat mau melayat ke tempat orang meninggal," ungkap Arianto yang menjadi korban penipuan, Sabtu (18/1/2025).

Korban yang masih percaya kepada pelaku, kemudian masih menunggu kedatangan korban sesuai dengan tanggal yang dijanjikan yaitu tanggal 13 Januari 2025.

Akan tetapi setelah ditunggu hingga tanggal yang dijanjikan tersebut, pelaku tak kunjung datang menemui korban sebagaimanan yang telah mereka sepakati sebelumnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved