Sampah di Bengkulu

'Lautan Sampah' di Pasar Minggu Bengkulu Nyaris Tutup Jalan, Sebabkan Macet-Pedagang Merugi

Akibat tumpukan sampah di lokasi tersebut membuat sejumlah pedagang dan juru parkir (Jukir) yang ada di sekitar lokasi merugi.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Hendrik Budiman
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
TUMPUKAN SAMPAH - Sampah menumpuk di Jalan Bangka Pasar Minggu Kelurahan Belakang Pondok Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu, Sabtu (1/2/2025). Akibat tumpukan sampah di lokasi tersebut membuat sejumlah pedagang dan juru parkir (Jukir) yang ada di sekitar lokasi merugi. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - 'Lautan Sampah' di Jalan Bangka, Pasar Minggu, Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu nyaris tutup jalan.

Akibat tumpukan sampah di lokasi tersebut membuat sejumlah pedagang dan juru parkir (Jukir) yang ada di sekitar lokasi merugi.

Gilang salah satu penjaga toko manisan yang persis berada di depan tumpukan sampah tersebut merupakan hasil pembuangan warga yang lewat di lokasi tersebut.

Imbas tumpukan sampah itu, pembeli menjadi enggan untuk datang ke toko manisan mereka karena harus melewati tumpukan sampah tersebut.

Selama sampah menumpuk, pendapatan toko manisan mengalami penurunan bahkan hingga 30 persen jika dibandingkan dengan hari biasa.

Disisi lain bau busuk dari tumpukan sampah juga cukup menyengat dan membuat pedagang di sekitar sangat tidak nyaman.

Baca juga: Warga Geram Bau Busuk Genangan Air Limbah di Jalan Jati Kota Bengkulu Tak Kunjung Beres

"Kondisi ini sudah berlangsung selama 2 hari, padahal disini bukan tempat pembuangan sampah dan bahkan sudah ada papan peringatannya," ungkap Gilang, Sabtu (1/2/2025).

Terpisah Masril pedagang lainnya mengatakan, sebenarnya kondisi lokasi tersebut dijadikan lokasi pembuangan sampah sudah cukup lama.

Meskipun sudah diberi papan peringatan, namun masih ada warga yang tetap membuang sampah disana.

Akan tetapi biasanya masih ada mobil sampah yang mengangkut sampah di lokasi itu tiap pagi.

Namun untuk kondisi menumpuknya sampah baru berlangsung selama 2 hari, dan mobil yang biasa mengangkut juga tidak tampak mengangkut sampah disana.

Dampaknya pedagang yang ada di sekitar lokasi mengalami kerugian karena berkurangnya konsumen yang datang, karena tidak tahan dengan bau busuk sampah di lokasi tersebut.

"Orang lewat ke toko ini saja sudah malas, apalalagi mau mampir. Ini juga tidak pernah kami laporkan, dilapor juga percuma saja, biar saja seperti ini biar viral, dilapor juga percuma saja," kata Masril.

Senentara Tono salah satu petugas parkir di lokasi tersebut mengaku sangat dirugikan dengan adanya tumpukan sampah itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved