Polisi Tewas saat Grebek Sabung Ayam
Polda Lampung dan Kodam II Sriwijaya Saling Lempar Isu, KSAD Jenderal Maruli: Ada Persoalan di Bawah
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyoroti adanya persoalan di tingkat bawah antara TNI dan Polri.
Ia juga menegaskan bahwa jika memang ada bukti kuat mengenai dugaan setoran, pihaknya tidak akan ragu untuk menindak tegas.
"Kemudian jika benar, datanya ada dan valid, silakan sampaikan, pasti akan kami tindak lanjuti. Rasanya Polri sudah terbiasa untuk bisa menindak anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran," ucapnya.
Isu tersebut, lanjutnya, dapat menghalangi proses investasi yang saat ini sedang berjalan.
Oleh karena itu, ia meminta agar isu-isu yang tidak didukung fakta tidak menjadi penghalang bagi proses investigasi yang tengah berjalan.
"Tolong berikan kepada tim kesempatan bekerja secara leluasa," pungkasnya.
Kapolda Lampung Berang
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menunjukkan ketidaksenangannya terhadap pernyataan pihak Kodam II/Sriwijaya terkait dugaan setoran uang dari arena sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
Pernyataan yang disampaikan oleh pihak Kodam tersebut dinilai dapat menggiring opini dan mengaburkan fakta bahwa ada 3 personel kepolisian yang tewas.
"Ini adalah persoalan kemanusiaan yang perlu diselesaikan hingga tuntas," katanya, dikutip TribunBengkulu.com dari Tribun Lampung, Senin (24/3/2025).
Ia juga menegaskan, pihak yang menyebarkan isu adanya setoran dalam kasus penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan harus dapat membuktikan tuduhan tersebut dengan data yang valid.
Helmy menanggapi maraknya unggahan di media sosial yang menyebut dugaan setoran sebagai penyebab insiden tragis itu. Ia mengakui telah mengetahui informasi yang beredar di dunia maya.
"Saya tahu soal isu setoran itu," ujarnya saat diwawancarai pada Jumat (21/3/2025) malam.
Menurut Helmy, isu ini bermula dari unggahan di media sosial yang kemudian berkembang menjadi narasi publik.
"Jika kita meruntut lagi jejak digital, itu kan diawali dari media sosial, yang menyebutkan ada chat atau percakapan antara Kapolsek dengan Peltu Lubis," katanya.
Ia menegaskan, informasi tersebut harus didukung dengan bukti konkret, bukan sekadar spekulasi.
"Buat kami, ini harus dibuktikan, data dan faktanya mana?" tegasnya.
Namun demikian, Helmy sepertinya enggan menanggapi langsung pernyataan pihak TNI yang mengeluarkan narasi serupa.
Untuk mengklarifikasi kabar yang beredar, Mabes Polri bersama Polda Lampung telah melakukan pengecekan dan klarifikasi terkait dugaan setoran tersebut.
"Dalam rangka merespons informasi itu, tim Propam, Irwasum Mabes, dan Polda sudah melakukan klarifikasi pengecekan apakah betul ada peristiwa itu atau tidak," jelas Helmy.
Ia juga menegaskan bahwa jika memang ada bukti kuat mengenai dugaan setoran, pihaknya tidak akan ragu untuk menindak tegas.
"Kemudian jika benar, datanya ada dan valid, silakan sampaikan, pasti akan kami tindak lanjuti. Rasanya Polri sudah terbiasa untuk bisa menindak anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran," ucapnya.
Isu tersebut, lanjutnya, dapat menghalangi proses investasi yang saat ini sedang berjalan.
Oleh karena itu, ia meminta agar isu-isu yang tidak didukung fakta tidak menjadi penghalang bagi proses investigasi yang tengah berjalan.
"Tolong berikan kepada tim kesempatan bekerja secara leluasa," pungkasnya.
Tiga Polisi Tewas saat Gerebek Sabung Ayam
Sebelumnya diberitakan, tiga anggota polisi tewas saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan NegaraBatin, Way Kanan, Senin (17/3/2025).
Tiga korban tersebut adalah Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Bintara Satreskrim Polres Way Kanan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.
Setelah kejadian tersebut, dua anggota TNI yang diduga terlibat sudah menyerahkan diri pada Senin malam. Mereka adalah Kopka Basar dan Peltu Lubis, anggota Pos Rayon Militer Negara Batin yang berada di wilayah Kodim Way Kanan.
Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Helmy Santika dalam konferensi pers ekspose kasus di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025) mengungkapkan, ada dua tindak kriminalitas yang terjadi di lokasi kejadian, yakni aktivitas judi sabung ayam dan penembakan yang menyebabkan tiga polisi meninggal.
Polisi telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan memeriksa 14 saksi dalam dua kasus tersebut.
Namun belakangan, penyelidikan kasus tersebut sedikit melenceng dan bahkan terduga pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi Tewas saat Grebek Sabung Ayam
Kodam II Sriwijaya
Polda Lampung
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak
Lampung
TNI
Polri
Resmi! Kopda Bazarsah Dihukum Mati Karena Tembak 3 Polisi saat Penggerebekan Sabung Ayam di Lampung |
![]() |
---|
Rekam Jejak Kelam Kopda Bazarsah: Tembak 3 Polisi saat Sabung Ayam di Lampung, Kini Dihukum Mati |
![]() |
---|
Tembak Mati 3 Polisi saat Penggerebekan Sabung Ayam, Kopda Bazarsah Dihukum Mati |
![]() |
---|
Detik-detik Kopda Bazarsah Tahan Tangis saat Keluarga 3 Polisi Sujud ke Hakim Minta Hukuman Mati |
![]() |
---|
Momen Haru Keluarga 3 Polisi Tewas di Lampung Sujud ke Hakim, Desak Hukuman Mati Kopda Bazarsah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.