Pembunuhan di Terminal Kepahiang

Identitas Pelaku Pembunuhan di Terminal Kepahiang, Ternyata Buruh Tani di Kebun Kopi Milik Korban

Petugas dari Polres Kepahiang berhasil menangkap pelaku pembunuhan di Terminal Kepahiang, Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Kamis (27/3/2025) malam.

|
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Ricky Jenihansen
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
PEMBUNUHAN DI KEPAHIANG - Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP M Faisal Pratama saat menjelasan kronologi penangkapan pelaku pembunuhan di Terminal Kepahiang, Kamis (27/3/2025) malam. Dari pemeriksaan awal, diketahui bahwa pelaku R merupakan buruh tani yang bekerja di kebun kopi milik korban, Riduan. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Petugas dari Polres Kepahiang berhasil menangkap pelaku pembunuhan di Terminal Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, pada Kamis (27/3/2025) malam.

Kapolres Kepahiang, AKBP M. Faisal Pratama, mengatakan bahwa setelah menyerang korban, pelaku berinisial R sempat melarikan diri.

Dalam pelariannya, pelaku merasa tidak aman dan takut akan adanya pembalasan dari keluarga korban.

Pelaku akhirnya mendatangi Kantor Desa Daspetah 1 di Kecamatan Ujan Mas untuk mencari perlindungan, sebelum akhirnya ditangkap oleh polisi.

"Alhamdulillah, atas kerja sama pihak kepolisian dan pihak desa, pelaku berhasil kita amankan pada pukul 22.00 WIB, kurang dari dua jam setelah kejadian," kata AKBP M. Faisal kepada TribunBengkulu.com, Kamis (27/3/2025) malam.

Dari pemeriksaan awal, diketahui bahwa pelaku R merupakan buruh tani yang bekerja di kebun kopi milik korban, Riduan.

Selama satu tahun terakhir, pelaku bekerja sebagai pengurus kebun kopi korban.

Terkait indikasi motif dan kronologi kejadian, Kapolres menyatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut.

"Mohon bersabar menunggu hasil pemeriksaan dari penyidik," ungkap Kapolres.

Saat ini, jenazah korban yang bernama Riduan telah dibawa ke rumah duka di Desa Pagar Gunung, Kepahiang.

PEMBUNUHAN DI KEPAHIANG - Lokasi pembunuhan seorang pria di Kepahiang, Provinsi Bengkulu, pada Kamis (27/3/2025) malam. Korban diketahui meninggal dunia, sementara pelaku melarikan diri.
PEMBUNUHAN DI KEPAHIANG - Lokasi pembunuhan seorang pria di Kepahiang, Provinsi Bengkulu, pada Kamis (27/3/2025) malam. Korban diketahui meninggal dunia, sementara pelaku melarikan diri. (Romi Juniandra/TribunBengkulu.com)

Duel Maut

Sebelumnnya diberitakan, seorang pria di Kepahiang, Provinsi Bengkulu, tewas setelah mengalami luka bacok dalam sebuah perkelahian pada Kamis (27/3/2025) malam.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.00 WIB di Terminal Kepahiang. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBengkulu.com, korban dan pelaku sempat terlibat duel menggunakan senjata tajam sebelum akhirnya korban tersungkur di pinggir jalan akibat luka bacokan.

Hingga saat ini, identitas korban dan pelaku belum diketahui, begitu pula dengan motif pelaku. 

Namun, korban dipastikan meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara pelaku melarikan diri.

Pantauan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), garis polisi telah dipasang dan aparat kepolisian berjaga di lokasi. 

Peristiwa ini pun menarik perhatian warga yang berkerumun di sekitar TKP.

Kasat Reskrim Polres Kepahiang, AKP Denyfita Mochtar, membenarkan adanya insiden ini. 

Namun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kronologi dan identitas pelaku.

TKP PEMBUNUHAN KEPAHIANG - TKP pembunuhan seorang pria di Terminal Kepahiang Bengkulu. Sejumlah warga ramai berkerumun di sekitar TKP.
TKP PEMBUNUHAN KEPAHIANG - TKP pembunuhan seorang pria di Terminal Kepahiang Bengkulu. Sejumlah warga ramai berkerumun di sekitar TKP. (TribunBengkulu.com/Romi Juniandra)

Video Duel Maut Beredar Luas

Beredarnya video pembunuhan seorang pria di Terminal Kepahiang, Provinsi Bengkulu, membuat pihak keluarga merasa tidak nyaman.

Salah satu anggota keluarga korban yang enggan disebutkan namanya berharap agar masyarakat tidak menyebarkan atau membagikan rekaman kejadian tersebut di media sosial.

Selain itu, keluarga juga meminta agar video yang sudah beredar segera ditakedown atau dihapus.

"Kami memohon dengan kerendahan hati kami, agar video-video yang disebarkan bisa dihapus," kata salah satu anggota keluarga korban kepada TribunBengkulu.com, Kamis (27/3/2025).

Keluarga juga meminta empati dan pengertian masyarakat atas duka yang mereka alami.

"Kami mohon empati dan pengertiannya," ujarnya.

Selain itu, keluarga berharap pelaku segera ditangkap dan mendapat hukuman setimpal.

Saat ini, jenazah korban yang diketahui bernama Riduan telah dibawa ke rumah duka di Desa Pagar Gunung, Kepahiang.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Kamis (27/3/2025) malam sekitar pukul 20.00 WIB di Terminal Kepahiang.

Kejadian ini sempat direkam warga dan kini videonya viral di media sosial di Bengkulu.

Polisi Minta Masyarakat Bijak Bermedia Sosial

Terkait beredar luasnya video pembunuhan tersebut, Kapolres Kepahiang, AKBP M Faisal Pratama meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam bermedsos, dan tidak sembarangan memposting.

"Tolong disaring, sebelum memposting di akun medsos masing-masing," kata AKBP M Faisal kepada TribunBengkulu.com, Kamis (27/3/2025) malam.

Kalaupun masyarakat merekam kejadian kejahatan, kapolres meminta agar diserahkan ke pihak kepolisian, sehingga bisa dianalisa demi kepentingan penyidikan.

Jika video tersebut langsung dibagikan secara vulgar, selain menimbulkan ketidaknyamanan, juga akan menyulitkan petugas untuk melakukan proses penyidikan.

"Jadi, tolong saring sebelum sharing," ujar kapolres.

Beredarnya video pembunuhan pria di Terminal Kepahiang, Kepahiang, Provinsi Bengkulu membuat pihak keluarga tidak nyaman.

Salah satu keluarga korban yang meminta namanya tak disebutkan mengatakan pihak keluarga berharap agar video-video kejadian yang direkam warga untuk tidak disebarkan atau dishare di media sosial (medsos).

Kemudian, jika sudah disebarkan di medsos, pihak keluarga juga meminta agar ditakedown atau dihapus.

"Kami memohon dengan kerendahan hati kami, agar video-video yang disebarkan bisa dihapus," kata salah satu anggota keluarga korban kepada TribunBengkulu.com, Kamis (27/3/2025).

Pihak keluarga juga meminta empati dan pengertian masyarakat, akan duka yang kini dialami oleh pihak keluarga.

"Kami mohon empat dan pengertiannya," ujar dia.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved