Bengkulu Krisis BBM

BBM Langka, Harga Pertalite Eceran di Bengkulu Tengah Tembus Rp 20 Ribu Perliter

Di tengah sulitnya mendapatkan BBM di Kabupaten Bengkulu Tengah, harga BBM jenis pertalite eceran turut mengalami kenaikan, hingga Rp 20 ribu perliter

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Ricky Jenihansen
Suryadi Jaya
BBM LANGKA - Puluhan kendaraan tetap mengantre di SPBU Ujung Karang Bengkulu Tengah, meski BBM masih kosong, Senin (26/5/2025) pukul 15.00 WIB. Di tengah sulitnya mendapatkan BBM di Kabupaten Bengkulu Tengah, harga BBM jenis pertalite eceran turut mengalami kenaikan, hingga Rp 20 ribu perliter, Senin (26/5/2025). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Di tengah sulitnya mendapatkan BBM di Kabupaten Bengkulu Tengah, harga BBM jenis pertalite eceran turut mengalami kenaikan, hingga Rp 20 ribu per liter, Senin (26/5/2025).

Meski harga pertalite yang naik dua kali lipat dari harga di SPBU, BBM eceran masih diminati pengendara.

Salah satu pengendara, Sukarni mengungkapkan, dirinya rela membeli BBM eceran dengan harga tinggi, demi bisa beraktivitas.

"Tadi saya beli pertalite Rp 20 ribu se liter, biarlah mahal, sekalian untuk upah antre sampai 4 jam," ujar Sukarni.

Meski begitu, tidak seluruh BBM eceran di Bengkulu Tengah dibanderol dengan harga Rp 20 ribu per liter, ada juga yang menjual dengan harga Rp 15 ribu per liter.

"Kalau ditempat langganan saya itu harganya Rp 15 ribu per liter, tapi cepat habis. Sekarang berapa saja harganya, asal ada minyak saya beli," sampainya.

Warga Rela Antre 7 Jam

Puluhan kendaraan tampak mengantre di SPBU Ujung Karang Kabupaten Bengkulu Tengah, Senin (26/5/2025).

Padahal BBM di SPBU Ujung Karang masih kosong dan belum diketahui, kapan BBM tersebut akan tiba.

Tampak, warga yang lelah mengantre di kendaraan memilih duduk di sekitar mesin pengisian BBM.

Salah satu pengendara, Yadi warga Desa Ujung Karang mengaku telah mengantre sejak pukul 07.00 WIB agar mendapatkan antrean lebih awal.

Sayangnya, hingga pukul 15.00 WIB, BBM yang ditunggu tak kunjung tiba.

"Saya sudah dari jam 07.00 WIB pagi tadi ngantre, mana belum makan. BBM juga tidak tau kapan masuknya," ujar Yadi.

Pria yang berprofesi sebagai petani ini pun mengaku telah 4 hari tidak berangkat ke kebun lantaran tidak mendapatkan BBM.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved