Gempa Bengkulu

Tips Hadapi Gempa dari BMKG Geofisika Kepahiang Bengkulu, Penting untuk Hindari Luka dan Korban

Stasiun BMKG Geofisika Kepahiang, Bengkulu memberikan kiat dan tips dalam menghadapi gempa di Bengkulu.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
GEMPA BUMI BENGKULU - Stasiun BMKG Geofisika Kepahiang Provinsi Bengkulu, Senin (26/5/2025). BMKG memberikan beberapa tips menghadapi gempa, untuk menghindari luka dan korban. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Stasiun BMKG Geofisika Kepahiang, Bengkulu memberikan kiat dan tips dalam menghadapi gempa di Bengkulu.

Langkah-langkah yang akan dilakukan, dikatakan akan sangat berguna untuk menghindari luka-luka, atau bahkan korban jiwa.

Kepala Stasiun BMKG Geofisika Kepahiang, Anton Sugiharto mengatakan sebagai daerah yang rawan bencana, masyarakat di Bengkulu harus memiliki kesadaran bahwa bencana bisa datang kapan saja, seperti gempa bumi.

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memastikan bangunan rumah, atau bangunan lain kokoh dan tahan gempa. Saat pembangunan awal, harus dipastikan bangunan ini memiliki ketahanan terhadap gempa.

Untuk rumah masyarakat, barang-barang perabotan rumah seperti lemari dan meja juga harus dipastikan kuat, dan tidak mudah rusak akibat benturan.

Kemudian, saat ada kejadian gempa, masyarakat harus sesegera mungkin melakukan evakuasi mandiri, keluar gedung atau rumah, dan menuju ke tanah lapang.

Jika gempa berlanjut, dan tidak sempat melakukan evakuasi, masyarakat bisa berlindung di bawah meja, atau dibawah perabotan lain yang kuat dan kokoh.

"Jadi, jika ada hal terburuk terjadi, seperti bangunan ambruk, pelindung seperti meja ini setidaknya bisa mengurangi dampak luka ke masyarakat," kata Anton kepada TribunBengkulu.com, Senin (26/5/2025).

Setelah gempa berlalu, masyarakat yang ada dalam rumah atau gedung bisa keluar rumah, mencari tempat aman di tanah lapang.

Usai gempa, masyarakat juga diminta untuk tidak dulu beraktifitas dalam rumah atau gedung seperti biasa. Periksa dan pastikan terlebih dahulu, apakah gedung dan rumah masih dalam keadaan kokoh, tidak ada keretakan, dan tidak miring.

"Pastikan juga selalu berusaha mencari informasi terbaru, seperti misalnya ada peringatan tsunami dan evakuasi. Kemudian, jangan terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, dapatkan informasi hanya dari BMKG dan pihak berwenang," kata dia.

Untuk gempa 6,0 magnitudo yang terjadi pada Jumat (23/5/2025) lalu, terjadi pukul 02.52 WIB, berlokasi di 47 km arah barat daya Kota Bengkulu, dengan kedalaman 84 km.

Anton mengatakan gempa ini berjenis gempa menengah, yang disebabkan oleh adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (instraslab). Hasil analisis di BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Daerah paling terdampak adalah Kota Bengkulu dan Seluma, dengan beberapa rumah rusak berat. Sementara, dampak gempa juga dirasakan hingga Kepahiang dan Lubuk Linggau, dengan skala IV - V MMI (dapat dirasakan semua penduduk).

"Beruntung, hasil pemodelan gempa tersebut tidak menyebabkan tsunami," ungkap Anton.

Baca juga: Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Kebut Perbaiki Rumah yang Rusak Akibat Gempa, Butuh Dana Rp 4,7 Miliar

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved