Harga Kopi di Bengkulu

Update Harga Komoditas: Kopi di Kepahiang Bengkulu Turun Jadi Rp 50/Kg

Lalu, harga kopi Kepahiang kemudian turun ke Rp 60 ribuan, hingga kini Rp 50 ribuan per kilogram.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
HARGA KOPI KEPAHIANG - Buah kopi di kebun petani yang ada di Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Selasa (18/2/2025) lalu. Update harga komoditas kopi di Kepahiang, Bengkulu turun menjadi Rp 50-55 ribu per kilogram, Jumat (20/6/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Update harga komoditas kopi di Kepahiang, Bengkulu turun menjadi Rp 50-55 ribu per kilogram, Jumat (20/6/2025).

Harga kopi di Kepahiang, Provinsi Bengkulu sendiri mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir setelah mencapai puncaknya di harga Rp 70 ribu per kilogram di tiga bulan lalu.

Lalu, harga kopi Kepahiang kemudian turun ke Rp 60 ribuan, hingga kini Rp 50 ribuan per kilogram.

Bupati Kepahiang Zurdi Nata yang berlatar belakang pengusaha kopi itu mengatakan, pasar kopi dunia memang saat ini tengah berlimpah, karena negara kompetitor seperti Brazil juga tengah panen.

Harga yang naik turun ini, kata Nata, merupakan hal lumrah, sesuai mekanisme pasar. Ketika suplai barang melimpah, maka harga secara otomatis menjadi turun.

Baca juga: Harga Kopi di Kepahiang Bengkulu Turun, Warga Pilih Tahan Jual Sementara Waktu

"Maka, harga kopi di petani sekarang antara Rp 50 ribu, sampai Rp 55 ribu per kilogram," kata Nata kepada TribunBengkulu.com, Jumat (20/6/2025).

Menurutnya, tetap ada peluang harga kopi akan kembali naik hingga Rp 70 ribu per kilogram.

Hanya saja, kenaikan harga ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat, melainkan di bulan-bulan Agustus hingga mendekati akhir tahun nanti.

Dengan harga yang tengah murah ini, Nata mengatakan petani bisa memilih, apakah akan menjual kopinya, atau memilih menyimpan dulu sampai harga mahal.

Yang terpenting, kata dia, petani di Kepahiang tetap fokus mengurus kopi, dan meningkatkan kualitas ataupun produksi kopinya.

"Yang penting, kualitas kopi bagus, buahnya lebat. Kalau harga, memang naik turun," ungkap Nata.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved