Polemik Ijazah Jokowi

Said Didu Curiga Ada Pembungkaman Usai Eks Rektor UGM Mendadak Cabut Pernyataan soal Ijazah Jokowi

Ia bahkan menyebut ada indikasi pembungkaman terhadap pihak-pihak yang mencoba mengungkap fakta di balik polemik ijazah tersebut. 

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
IJAZAH JOKOWI - Kolase Said Didu (kiri), pernyataan Prof Sofian (tengah) dan mantan Rektor UGM Sofian Effendi (kanan). Mantan Sekretaris BUMN Said Didu buka suara terkait langkah mengejutkan Prof Sofian Effendi, mantan Rektor UGM, yang mendadak mencabut pernyataannya soal ijazah Presiden Joko Widodo.  

Profesor Sofian Effendi mengatakan skripsi yang ditulis Jokowi merupakan hasil mencontek.

"Itu yang pak Kasmudjo gak mau ngomong saat itu, skripsinya pun sebenarnya adalah contekan dari pidatonya Sunardi. Salah satu dekan. Kan baru pulang dari Canada terus dia bikin makalah mengenai perkembangan industri kayu, dan itu yang dipakai," katanya.

Menurutnya skripsi tersebut juga tidak pernah diuji.

"Saya tanya ke petugasnya, kok ini kosong, iya pa karena memang gak diuji dan gak ada nilainya. Makanya gak ada tanggal kan, gak ada nilai. Jadi kalau dia mengatakan saya punya ijazah asli, ya kalau BSC benar lah, tapi kalau ijazah skripsi gak punya dia," katanya.

Lantas siapa Profesor Sofian Effendi ?

Jokowi pernah melantik tujuh orang Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) di Istana Negara pada 27 November 2014.

Salah satu anggota KASN adalah Profesor Sofian Effendi.

Hari itu tida mengatakan bakal segera melakukan konsolidasi organisasi.

Sofian juga memiliki program 100 hari kerja dengan melakukan pemetaan terhadap promosi bagi 12 ribu jabatan pimpinan tinggi (eselon 1 dan 2).

Karir Profesor Sofian Effendi :

  • 1969−1998: Asisten Profesor Kebijakan Publik, Universitas Gadjah Mada
  • 1978−1983: Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Kependudukan, Universitas Gadjah Mada
  • 1981−1986: Direktur Program Pascasarjana Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada
  • 1983−1994: Direktur Pusat Studi Kependudukan, Universitas Gadjah Mada
  • 1991−1994: Wakil Rektor bidang Kerjasama Internasional, Universitas Gadjah Mada
  • 1992−2002: Pendiri dan Direktur Sekolah Pascasarjana Kebijakan Publik dan Administrasi, Universitas Gadjah Mada
  • 1994−1995: Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Pembangunan, Universitas Gadjah Mada
  • 1995−1998: Asisten Menteri Negara Riset dan Teknologi
  • 1995−1998: Sekretaris Eksekutif Dewan Riset Nasional
  • 1998: Asisten Wakil Presiden Republik Indonesia
  • 1998−1999: Asisten Sekretaris Negara bidang Pengawasan dan Pengendalian Kebijakan
  • 1999−2000: Kepala Badan Kepegawaian Negara
  • 1998−sekarang: Profesor Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada
  • 2002−2007: Rektor Universitas Gadjah Mada
  • 2012−2014: Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada
  • 2014−2019: Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara
  • 2019−sekarang: Dewan Pembina The Habibie Cente
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved