Polemik Ijazah Jokowi
Blak-blakan, Rismon Sianipar Tantang Kapolri: Kalau Ada Bohir, Tangkap Saya!
Blak-blakan ahli digital forensik, Rismon Sianipar menantang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkapnya.
TRIBUNBENGKULU.COM - Blak-blakan ahli digital forensik, Rismon Sianipar menantang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkapnya, jika terbukti ada penyokong dana atau bohir di balik kasus isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Jokowi sempat mencurigai ada agenda besar di balik polemik ijazahnya. Ia juga menyebut ada sosok 'orang besar' yang mem-back up isu tersebut.
Istilah 'orang besar' memiliki beberapa makna tergantung konteksnya, baik secara harfiah maupun kiasan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 'orang besar' adalah orang yang berpangkat tinggi atau memiliki jabatan penting, pejabat atau pembesar atau orang yang sudah dewasa.
Rismon Sianipar menegaskan tidak ada yang menjadi backing-nya dalam menganalisa ijazah Jokowi ini.
"Kalau saya ada bohir (orang besar), tangkap saja saya, Pak Kapolri. Itu standing position saya. Kalau memang ada, tangkap saja langsung saya," kata Rismon, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Menurut Rismon, tuduhan dirinya dilindungi 'orang besar' adalah tuduhan yang jahat.
"Jahat tindakan itu, dibayar untuk menganalisa berarti kan itu hasil analisa saya hasil dari pesanan berarti, bukan kajian saya," ujarnya.
Baca juga: Bukan Sembarang Kado, Roy Suryo Cs Terbitkan Buku Ijazah Jokowi untuk HUT RI, Siap Go Internasional
"Oleh karena itu, saya tantang Pak Kapolri, kalau memang ada yang bayar saya, ya tangkap," tegasnya.
Rismon Sianipar menegaskan bahwa dirinya akan melakukan kompilasi metode-metode yang dia pakai dalam menganalisa ijazah Jokowi ini.
Ia mengaku sudah menganalisa ijazah dan skripsi Jokowi sejak Maret 2025.
"Untuk menegaskan posisi saya, saya akan kompilasi metode-metode yang saya pakai, dan itu silakan bantah pihak dari Pak Jokowi maupun pihak UGM. Itu aja, clear," kata dia.
"Saya menganalisa tentang ijazah dan skripsi ini sejak Maret 2025. Kalau pihak-pihak lain yang memang kebetulan ada di sebuah tempat punya agenda masing-masing, hak politik mereka, bukan berarti saya bisa disetir, disuruh-suruh, diokestrasi 'Rismon ke sini, Rismon ke sana'," lanjutnya.
Ia kembali menantang Kapolri untuk menangkapnya jika memang ada yang mem-back up dirinya dalam menganalisa ijazah Jokowi.
"Makanya saya tantang kalau memang ada tangkap aja langsung. Karena itu berarti orang jahat itu," tuturnya.
Rismon Sianipar juga berpesan kepada Jokowi untuk tidak mengadu domba antara dirinya dengan Roy Suryo.
"Janganlah Pak Jokowi, ini bias sekali. Jangan terjadi adu domba. Bagi saya ini adu domba. Saya sudah sering bertemu Pak Roy Suryo mengkaji kasus yang sama," kata Rismon.
"Dalam kasus ini memang kita sama sudut pandang ilmiahnya makanya kita bertemu," ucapnya.
Rismon juga meminta Jokowi untuk memperlihatkan ijazahnya di hadapan publik karena ijazah tersebut sudah milik masyarakat sejak ia menjadi presiden.
"Ijazah yang pernah dipakai untuk mendapatkan jabatan publik itu kan sudah milik publik. Sebenarnya milik rakyat itu ijazahnya Pak Jokowi," ungkap Rismon Sianipar.
Rismon Sianipar ngaku coblos Jokowi jadi Presiden RI
Rismon Sianipar, mengaku mencoblos atau memilih Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun 2014 yang lalu.
Pengakuan tersebut Rismon ungkapkan pada saat berdebat dengan mantan guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Koentjoro, mengenai keaslian ijazah Jokowi.
"Saya pilih sendiri Pak Jokowi, saya memilih Pak Jokowi di 2014," kata Rismon, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (2/8/2025).
Rismon menegaskan bahwa dirinya memiliki hak untuk mengetahui apakah ijazah Jokowi digunakan untuk mendaftar sebagai calon presiden (capres) selama dua periode.
"Saya warga negara, pembayar pajak, saya juga citivitas akademika UGM. Menurut Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, saya punya hak apakah benar ijazah Pak Jokowi itu dipakai untuk capres itu," ujarnya.
"Dan dalam kertas suaranya, di situ Insinyur Joko Widodo. Itu hak saya sebagai warga negara. mungkin jutaan juga ingin memastikan apakah ijazah itu benar-benar ada sesuai proses akademik yang dilaluinya," tuturnya.
Rismon berpandangan bahwa ijazah Jokowi berhak diketahui keasliannya karena telah digunakan untuk mendapat posisi jabatan sebagai presiden selama 2 periode, 2014-2019 dan 2019-2024.
"Ijazah itu pernah dipakai untuk mendapatkan dua kali presiden itu harus menjadi domain publik," kata dia.
Rismon Sianipar tidak pernah dirinya dimanfaatkan oleh Jokowi terkait dengan perkara ijazah ini.
Koentjoro menyebut bahwa Rismon Sianipar dan kawan-kawan bisa jadi alat untuk melambungkan nama Jokowi dalam perkara ijazah.
Hal itu bisa terjadi, kata Koentjoro, karena dalam politik membutuhkan panggung agar namanya terus dikenal publik.
"Kalau saya sayang pada Pak Rismon, saya justru khawatir bang rismon dimanfaatkan. Politik itu butuh panggung," ujar Koentjoro.
"Betul anda punya sukses, anda telah menciptakan post-truth di Indonesia seperti ini karena banyak dukungan," sambungnya.
Menurut Koentjoro, isu ijazah yang diungkit-ungkit oleh Rismon cs ini dapat membuat nama Jokowi makin dikenal.
Kebalikannya, jika isu ini tidak terlalu diungkit, bisa jadi nama Jokowi tenggelam.
"Jangan-jangan nanti dimanfaatkan malah kepentingan oleh mereka karena ada panggung-panggung politik. Bisa jadi Pak Jokowi sendiri memanfaatkan," Ketua Dewan Guru Besar UGM 2018-2021 itu.
"Itu adalah panggung yang membuat Pak Jokowi semakin dikenal. Barangkali kalau isu (tidak) terkenal mungkin nama pak Jokowi sudah mulai tenggelam," lanjut Koentjoro.
Rismon Sianipar dengan tegas membantah semua pernyataan yang diungkapkan oleh Koentjoro itu.
Ia tidak percaya dimanfaatkan Jokowi dalam kasus ijazah ini.
"Saya tidak percaya statementnya Profesor Koentjoro," ujar Rismon.
Sosok Rismon Sianipar
Rismon Sianipar memiliki nama lengkap Dr.Eng Rismon Hasiholan Sianipar, S.T., M.T., M.Eng.
Rismon Sianipar merupakan pria kelahiran Pematang Siantar, 25 april 1977.
Dilansir dari laman Universitas Mataram, Rismon Sianipar merupakan alumni SMAN 3 Pematang Siantar.
Ia juga menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik dan Magister Teknik di Universitas Gadjah Mada.
Selain itu, Rismon Sianipar juga lulusan Graduate School of Science and Engineering Yamaguchi University Jepang.
Rismon Sianipar dikenal sebagai ahli forensik digital.
Selain itu, ia juga dikenal sebagai akademisi, dosen, dan penulis.
Selama ini, Rismon Sianipar mendapat sumber penghasilan dari penjualan buku di Amazon, sebuah perusahaan penyedia internal pasar online.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Polemik Ijazah Jokowi
Polemik Ijazah Jokowi palsu
kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Rismon Sianipar
Jokowi
Sah! PENGGUGAT Ijazah Jokowi Terbukti Palsukan Dokumen, Kini Divonis 1 Tahun 6 Bulan |
![]() |
---|
Blak-blakan Rismon Sianipar Tantang Rektor UGM Ungkap Nilai Akademik Kuliah Jokowi |
![]() |
---|
Klarifikasi Rektor UGM soal Ijazah Jokowi, Punya Aset Rp34,5 Miliar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Rektor UGM Ova Emilia Capai Rp34,5 Miliar, Jamin Ijazah Jokowi Asli |
![]() |
---|
Bawa Buku Jokowi’s White Paper saat Diperiksa Polisi, Apa Maksud Dokter Tifa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.