HUT ke 80 RI

Jarang Diketahui! Sejarah & Filosofi di Balik 5 Lomba 17an Khas Indonesia

Di balik kemeriahan lomba 17 Agustus yang identik dengan tawa dan semangat, tersimpan sejarah dan filosofi mendalam yang jarang diketahui

Editor: Hendrik Budiman
Ilustrasi TribunBengkulu.com/ChatGpt
LOMBA 17AN - Ilustrasi lomba balap karung dan makan kerupuk saat 17 Agustus 2025. Di balik kemeriahan lomba 17 Agustus yang identik dengan tawa dan semangat, tersimpan sejarah dan filosofi mendalam yang jarang diketahui. 

Lomba panjat pinang disebut memiliki sejarah panjang dan filosofi mendalam, lomba ini merupakan warisan yang diturunkan oleh bangsa Belanda sejak zaman kolonial.

Berdasarkan sejarah, panjat pinang dulu dilakukan sebagai salah satu kegiatan untuk memperingati Koninginnedag atau Hari Ratu.

Momen perayaan ini digelar setiap tanggal 31 Agustus sebagai peringatan kelahiran Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.

Di momen ini, semua lapisan masyarakat di Hindia Belanda (Indonesia) diminta untuk berkumpul mengikuti festival, karnaval, hiburan, pasar kaget dan juga termasuk lomba panjat pinang.

Gelaran panjat pinang ini disebut oleh masyarakat Belanda sebagai de Klimmast yang berarti memanjat tiang.

Filosofi panjat pinang mengajarkan untuk berjuang dalam mencapai kemerdekaan.

Per lombaan yang dimainkan secara per regu ini juga mengajarkan kerjasama, kecerdikan, dan saling menopang (tolong menolong).

Selanjutnya, permainan ini juga mengajarkan untuk menyingkirkan ego pribadi demi mencapai kemerdekaan.

Terakhir, hasil kemerdekaan akan dibagi rata dalam masyarakat.

Permainan ini diperuntukkan oleh warga pribumi. Sampai saat ini panjat pinang masih jadi lomba populer di Indonesia.

Kelompok yang berhasil sampai kepuncak pinang menjadi juara, dan mendapatkan hadiah.

4. Tarik Tambang

Lomba tarik tambang tarik tambang menempatkan dua kubu berlawanan untuk tarik-menarik tali tambang, menjadi acara perayaan peringatan Kemerdekaan HUT RI 17 Agustus semakin meriah.

Lomba tarik tambang hadir di Indonesia bersamaan dengan penjajahan kolonial Belanda hadir. Riwayatnya menunjuk ada abad ke-18.

Tali tambang, oleh penjajah kolonial Belanda menjadi alat yang setiap kali berguna untuk menarik benda berat. Misalnya, untuk menarik batu, gerobak pasir, dan beban lainnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved