Berita Bengkulu Terbaru
Lantai Jembatan di Pinang Raya Bengkulu Utara Amblas, Pengendara Cemas Risiko Kecelakaan
Lantai jembatan amblas di Pinang Raya, Bengkulu Utara. Pengendara khawatir celaka, perbaikan masih berlangsung.
Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Ricky Jenihansen
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU UTARA - Lantai jembatan di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara, amblas akibat tingginya intensitas kendaraan berat yang melintas.
Kondisi ini memicu kekhawatiran para pengguna jalan terhadap potensi kecelakaan, mengingat jembatan tersebut merupakan jalur penghubung utama antar kecamatan.
Jembatan ini diketahui menjadi akses sentral yang menghubungkan Kecamatan Batik Nau, Pinang Raya, dan Ketahun. Jalur ini kerap dilalui truk bermuatan berat.
Salah satu sopir truk bermuatan sawit yang rutin melintas di jembatan tersebut, Pamor, mengungkapkan kondisi jalan yang membahayakan.
"Setiap hari saya melintas di situ, kondisinya itu berlubang lumayan dalam, bisa mengakibatkan kecelakaan itu," ujar Pamor, Kamis (7/8/2025).
Berdasarkan pantauan TribunBengkulu.com, saat ini jembatan tersebut sedang dalam proses perbaikan.
Pamor berharap perbaikan bisa segera rampung, mengingat tingginya aktivitas kendaraan yang melintas di jalur tersebut.
"Kadang macet di sana, harapannya perbaikannya cepat selesai supaya lalu lintasnya dapat normal kembali," harap Pamor.
Di sisi lain, Kepala Desa Bukit Makmur, Razid Wahani (33), juga menjelaskan kondisi lantai jembatan tersebut.
Baca juga: Penerima Bansos PKH dan BPNT di Bengkulu Utara Bertambah 10.047 Keluarga
"Kondisinya kemarin lantai jalan itu mengalami kerusakan, tapi sekarang sedang diperbaiki oleh pihak terkait," ujar Razid.
Menurutnya, penyebab kerusakan jembatan adalah tingginya aktivitas kendaraan berat yang melintasi jalur itu.
"Karena jalan sentral, jadi aktivitas kendaraan bermuatan berat seperti sawit dan batu bara yang melintas di jembatan itu sangat-sangat tinggi," beber Razid.
Ia menyebut, lantai jembatan tersebut sebelumnya sempat diperbaiki sekitar delapan bulan lalu, namun kembali rusak.
"Iya, dulu sempat rusak dan telah diperbaiki, bertahan kurang lebih sekitar delapan bulan, terus rusak lagi," ungkap Razid.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.