Kasus Pembunuhan
Tampang Bripda Alvian, Pembunuh Putri Apriyani yang Tewas Terbakar, Uang Korban Rp32 juta Dikuras
Inilah tampang Bripda Alvian Maulana Sinaga peacar sekaligus pembunuh Putri Apriyani yang tewas terbakar, Sabtu (9/8/2025).
TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah tampang Bripda Alvian Maulana Sinaga peacar sekaligus pembunuh Putri Apriyani yang tewas terbakar dalam kamar kos di Blok Ceblok Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu pada Sabtu (9/8/2025) lalu.
Kini Bripda Alvian menghilang bak ditelan bumi.
Mirisnya lagi Bripda Alvian ternyata juga menguras uang korban senilai Rp32 juta.
Imbas perbuatannya tersebut Bripda Alvian mendapat sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
PTDH ini diumumkan terungkap usai Polda Jabar menggelar sidang etik untuk dirinya pada Kamis (14/8/2025) kemarin.
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat yang selanjutnya disingkat PTDH adalah pengakhiran masa dinas Kepolisian oleh pejabat yang berwenang terhadap Pegawai Negeri pada Polri karena sebab-sebab tertentu.
Selain diberhentikan, oknum polisi sekaligus pacar Putri Apriyani tersebut juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com lewat pesan singkat, Jumat (15/8/2025).
Selain itu, disampaikan Hendra, Polda Jabar juga sudah menerbitkan surat DPO untuk Bripda Alvian Maulana Sinaga karena kabur usai melakukan aksinya tersebut.
“Karena yang bersangkutan juga kabur setelah melakukan aksinya maka telah diterbitkan juga surat DPO,” ujar dia.
Pemberhentian tidak dengan hormat ini juga dikonfirmasi oleh kuasa hukum keluarga Putri Apriyani, Toni RM.
Saat sidang etik itu, Toni RM turut mendampingi keluarga Putri Apriyani memberikan keterangan di Polda Jabar.
“Kami di sana memenuhi undangan untuk ikut sidang etik dan alhamdulillah hasilnya yang bersangkutan diberhentikan,” ujar dia.
Tersangka kematian Putri Apriyani mengarah kepada Bripda Alvian Maulana Sinaga, kata Toni RM, tidak terlepas dari hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Indramayu.
Pertama ditemukan rekaman CCTV korban sedang bersama Bripda Alvian Maulana Sinaga di dalam kamar kos tersebut.
Kemudian Bripda Alvian Maulana Sinaga kabur dengan keadaan kebingungan jalan kaki keluar dari kosan.
Dari pantauan CCTV yang diselidiki polisi, ia kabur ke arah Cirebon dan turun dari mobil elf di wilayah Celancang Cirebon.
Toni RM menyampaikan, hingga saat ini pihak kepolisian pun masih berusaha mencari dan menangkap Bripda Alvian Maulana Sinaga.
Selain itu, bukti lainnya, kata Toni RM, di dalam kamar kos Putri Apriyani juga ditemukan seragam dinas milik Bripda Alvian Maulana Sinaga.
Kemudian ada pula sepatu, ponsel, hingga motor yang juga ditemukan polisi.
“Maka kuat sudah memang pelaku dugaan tindak pidana pembunuhan ini mengarah kepada Bripda Alvian Maulana Sinaga,” ujar dia.
Toni RM mewakili pihak keluarga dalam hal ini memberi apresiasi lebih kepada Polri yang sudah memecat Bripda Alvian Maulana Sinaga.
“Karena alat bukti sudah sangat kuat dari rekaman CCTV, seragam, dan lain-lain, semuanya bukti sudah sangat kuat,” ujar dia.
“Sehingga tidak ada alasan bagi Polri mempertahankan orang yang sangat keji, sangat kejam, sangat biadab ini,” lanjut Toni RM
Kuras Uang Rp32 Juta dari Rekening Putri Apriyani
Toni RM menjelaskan, ia baru saja mendapatkan rekening koran tabungan milik korban dari ayah Putri sebagai ahli waris yang sah.
Di sana terungkap ada perpindahan uang dari rekening Putri kepada Bripda Alvian Maulana Sinaga.
Kejadian berawal saat ibu korban yang merupakan TKW di Hong Kong mengirim uang sebanyak 3 kali kepada Putri untuk keperluan gadai sawah.
Pertama pada tanggal 4 Agustus 2025 sebesar Rp 16,5 juta. Di hari yang sama, masuk pula uang ke rekening Putri sebesar Rp 4 juta.
Terakhir masuk kembali uang ke rekening Putri pada 7 Agustus 2025 sebesar Rp 16,5 juta.
Sehingga total kurang lebih uang yang masuk untuk gadai sawah dari ibunya itu sebesar Rp 37 juta.
Kemudian pada tanggal 8 Agustus 2025, ada transferan dari rekening Putri ke rekening Bripda Alvian Maulana Sinaga.
Nominalnya, kata Toni RM, sebesar Rp 32 juta.
“Kemudian saldo akhir di rekening Putri per hari ini tinggal Rp 92 ribu,” ujar dia.
Toni RM menyampaikan, pihaknya juga menanyakan lebih detail soal waktu transfer uang ke rekening Bripda Alvian Maulana Sinaga.
Dari pihak bank menjelaskan transferan itu terjadi pada Jumat (8/8/2025) sekira pukul 01.00 WIB dini hari.
Esok harinya pada Sabtu (9/8/2025) pagi, Putri Apriyani kemudian ditemukan dalam kondisi tragis.
Saksi Dengar Ada Suara Tangisan
Rupanya sebelum ditemukan tewas dalam kosa dengan wajah penuh luka bakar ada yang mendengar suara tangisan Putri Apriyani.
Putri Apriyani ditemukan tewas dengan wajah dibakar di kamar kos di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Keluarga Putri Apriyani merasa begitu terpukul atas tewasnya sang anak bunsu.
Polisi telah mengidentifikasi korban yang diketahui berinisial PA (21), warga Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
“Kami sangat kehilangan, karena anak yang dari kecil diasuh, digedein, sudah gede malah diambil nyawanya secara tidak masuk akal,” ujar paman korban, Tamsin (58) saat ditemui Tribun di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Minggu (10/8/2025).
Tamsin mengungkapkan, perasaan keluarga saat ini sangat hancur.
“Coba bayangkan bapak-bapak kalau jadi orang tua korban, bagaimana perasaannya dengan kematian anak yang sangat tragis dan tidak masuk akal,” ujar dia.
Tamsin meminta tolong kepada semua pihak untuk mengawal kasus ini hingga pelakunya bisa tertangkap dan diadili sesuai dengan perbuatannya.
Di sisi lain, pihak keluarga juga menuntut pihak kepolisian segera mengungkap penyebab pasti dan alasan pelaku tega menghabisi nyawa Putri secara tragis.
“Biar jelas benderang kematian korban karena apa, kami minta tolong kasusnya dikawal,” ujar dia.
Tamsin meyakini polisi punya cara untuk mengungkap kasus yang menimpa Putri Apriyani. Pihak keluarga pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi untuk mengungkap kejadian ini.
Di sisi lain, ayah dari Putri, Karja (48), mengaku hatinya hancur. Apalagi saat melihat kondisi terakhir anak bungsunya tersebut.
Menurutnya Karja, wajah anaknya yang semula cantik berubah menghitam seperti gosong habis dibakar.
“Saya masih mengenali muka anak saya, tapi mungkin kalau orang lain belum tentu karena kondisinya lumayan parah,” ujar dia.
Secara keseluruhan, Karja tak tahu persis di mana saja luka yang didapat oleh Putri, mengingat malam saat autopsi dilakukan dirinya syok berat.
Karja hanya ingat luka bakar itu ada di bagian muka, kemudian rambut. Sedangkan baju dan celana masih utuh.
“Pas masuk itu saya panik, jadi yang tadinya mau lihat luka ada di mana saja itu nge-blank,” ujar dia.
Karja pun meminta pihak kepolisian segera mengungkap kasus tersebut.
“Kami hanya minta keadilan untuk putri saya,” ujar dia.
Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, melalui Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, meminta warga untuk menanti perkembangan lebih lanjut soal kejadian ini dari pihak kepolisian.
Proses penyelidikan pun saat ini masih berlangsung.
“Korban wanita, kejadian ini masih dalam penyelidikan polisi,” ujar dia.
Sebelumnya, Ketua RT 9 RW 3 Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Toni, tidak mengetahui secara pasti kejadian yang menggegerkan lingkungan tempat tinggalnya itu.
Tapi dari keterangan warga, ada wanita tewas di dalam kamar kos.
“Saya enggak tahu (penyebab kematian), tahu-tahu dapat kabar ada orang meninggal di kosan,” ujar Toni kepada Tribun, Sabtu.
Kosan yang jadi TKP kejadian diketahui berwarna abu-abu. Sedangkan kamar kos korban berada di kamar nomor 9.
Toni sendiri walau sebagai RT, tidak tahu siapa saja penghuni kos tersebut. Pemilik kos tidak pernah melapor ke RT.
Pihaknya pun hanya diberi tahu bahwa kosan itu merupakan kosan yang diisi laki-laki dan perempuan.
“Jadi enggak pernah lapor, ada data juga yang dulu-dulu, tapi kan namanya kosan keluar masuk,” ujar dia.
Kendati demikian, Toni tidak memungkiri bahwa sudah jadi rahasia umum kosan di wilayah setempat sering kedatangan tamu dari luar.
Hal tersebut juga terjadi di kosan lain yang ada di wilayah sana.
Ketua karang taruna desa setempat, Ilyas (27), menambahkan, warga sebenarnya resah, tapi tidak mau berurusan panjang.
Kosan di wilayah setempat juga tidak jarang dilakukan penggerebekan oleh aparat kepolisian.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
| Pengakuan Bripda Waldi Bawa Kabur Barang Berharga Dosen Erni, Bukan Untuk Dijual Tapi Kelabui Polisi |
|
|---|
| Karier Bripda Waldi Tamat, Pembunuh Berencana Dosen Erni, Siasat Liciknya Bikin Geleng-Geleng Kepala |
|
|---|
| Isi Chat Bripda Waldi, Pura-Pura Syok Atas Tewasnya Dosen Erni, Padahal Dalang Pembunuhan Berencana |
|
|---|
| Siasat Licik Bripda Waldi Bunuh Dosen Wanita di Jambi, Pakai Wig Hindari CCTV dan Manipulasi Ponsel |
|
|---|
| Miris! Pria di Siak Relakan Istrinya Ditiduri Pria lain, lalu Dibunuh Perkara Tak Dibagi Wifi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Tampang-Bripda-Alvian-Pembunuh-Putri-Apriyani-yang-Tewas-Terbakar-Uang-Korban-Rp32-Juta-Dikuras.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.