Pantauan TribunBengkulu.com saat audiensi berlangsung alot, tiba-tiba sekitar pukul 12.00 WIB, datang berjalan kaki dari luar gerbang kantor bupati Bupati Bengkulu utara Ir. Mian.
Bupati Mian menuju gedung sembari menyapa massa demontran yang sedang menunggu proses audensi yang sedang berlangsung.
"Ayo sini apa keluhan para sopir ini," kata Mian sembari berjalan menuju kursi di ruangan audiensi.
Selain itu, ia juga membawa petugas dari pihak PT Pertamina Cabang Bengkulu untuk merespon keinginan para demontran tersebut.
Setelah Mian datang di meja audensi tersebut, akhirnya solusi konkret diberikan oleh bupati Bengkulu utara tersebut.
"Ya, hari ini saya datangkan langsung orang dari pertamina dan saya minta untuk membuka pemblokiran barcode QR seluruh sopir truk yang melakukan demontrasi hari ini," ujar Mian.
Kepada para sopir yang telah diblokir QR Codenya, diminta untuk menyerahkan poto copy STNK mobilnya, agar pihak pertamina bisa langsung membuka blokir tersebut.
Sopir truk diminta untuk bersabar karena secara bergantian proses pembukaan pemblokiran tersebut sedang diproses oleh pihak pertamina.
Demo Kantor Bupati
Ratusan sopir truk di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Bengkulu Utara, Rabu (6/9/2023).
Demo sopir truk ini mempertanyakan kelangkaan BBM subsidi jenis solar dan pemblokiran QR Code yang dimiliki para sopir truk pribadi di Bengkulu Utara.
Kedatangan mereka ke kantor bupati meminta solusi atas permasalahan yang mereka alami. Hingga saat ini aksi masih berlanjut dan perwakilan sudah melakukan audiensi.
Edi, salah satu sopir truk mengatakan aksi yang mereka lakukan untuk mempertanyakan persoalan QR Barcode para sopir truk yang banyak diblokir dan kelangkaan BBM jenis solar yang ada di Bengkulu Utara.
"Kami habis waktu untuk mengantre BBM, butuh waktu sehari lebih untuk kami bisa mendapatkan BBM," kata Edi kepada TribunBengkulu.com, Rabu (6/9/2023).
Selain itu, sejumlah sopir truk juga mengeluhkan adanya pemblokiran QR Code MyPertamina secara sepihak.