"Kami ini mobil pribadi, masak kami diblokir, tapi banyak mobil partai atau perusahaan besar tidak diblokir," ungkapnya kecewa.
Berdasarkan pantauan reporter TribunBengkulu.com di lapangan, para sopir truk ini memulai aksinya sejak pukul 08.30 WIB dengan titik kumpul pertama yakni di SPBU di Gunung Selatan Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara kemudian baru bergerak ke kantor Bupati Bengkulu Utara.
Sementara itu, General Manager PT FAM, Stevanie Gloria yang merupakan pimpinan SPBU Gunung Selan mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya pemblokiran barcode QR MyPertamina yang dimiliki para sopir tersebut.
"Ya kami tidak menjalankan fungsi kami sesuai aturan saja, yang ada barcode QR MyPertamina kita isi BBM, yang masih terkendala mohon maaf tunggu dulu dan silahkan mengurus QR nya terlebih dahulu," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Uang Rp 1 Miliar dan Perhiasan Milik Warga Seluma Bengkulu Digasak Maling