Guru SD di Wonosobo Dilaporkan

Orang Tua yang Laporkan Guru SD di Wonosobo dan Minta Uang Damai Rp 70 Juta Cabut Laporan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayu Sondakh, wali murid di Wonosobo mencabut laporannya terhadap Pak Marsono setelah viral di media sosial.

TRIBUNBENGKULU.COM - Orang tua murid yang melaporkan guru SD di Wonosobo ke polisi dan meminta uang damai Rp 70 juta kini cabut laporan.

Sebelumnya, seorang orang tua murid bernama Ayu Sondakh melaporkan guru olahraga di SDN 1 Wonosobo bernama Marsono ke polisi.

Marsono dilaporkan karena dituduh menampar anak Ayu Sondakh.

Tidak hanya itu, Ayu Sondakh disebut meminta uang damai Rp 70 juta.

Kasus tersebut sempat viral di media sosial, dan kini akhirnya berakhir dengan penyelesaian Ayu Sondakh mencabut laporan.

Mediasi yang difasilitasi oleh Polres Wonosobo pada Selasa, 29 Oktober 2024, di Mapolres setempat, berhasil mempertemukan kedua belah pihak dan menyelesaikan permasalahan yang telah berlarut-larut.

Ayu Sondakh melaporkan Marsono setelah anaknya mengaku ditampar oleh guru tersebut saat pelajaran olahraga.

"Anak saya mengadu telah ditampar oleh Pak Marsono saat mata pelajaran olahraga di luar sekolah," ungkap Ayu.

Ia menambahkan bahwa upaya mediasi di sekolah sebelumnya tidak membuahkan hasil, sehingga ia memilih untuk melanjutkan kasus ini ke kepolisian.

Ilustrasi guru melerai perkelahian murid. Guru Sekolah Dasar (SD) di Wonosobo berinsial Son yang dilaporkan ke polisi dan diminta uang damai Rp 70 juta oleh orang tua murid. (Ist)

Hasil Mediasi

Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan, menjelaskan bahwa mediasi kali ini berjalan lancar tanpa ada saling tuntut menuntut.

"Alhamdulillah, jalan tengah damai tercapai. Kedua belah pihak sudah saling memaafkan," ujarnya, seperti dikutip Tribunnews.

Kesepakatan bersama telah dibuat dan akan diajukan kepada pimpinan untuk mencabut laporan.

Ayu Sondakh menyatakan kesanggupannya untuk mencabut laporan tersebut.

"Setelah masalah ini selesai, otomatis laporan kita cabut," katanya.

Marsono menjelaskan bahwa ia hanya melerai anak pelapor yang berebut bola.

Halaman
123