Diplomat Muda Tewas

Blak-blakan Pengakuan Penjaga Kosan, Arya Daru Makin Aneh Sejak Mei Sering Bengong dan Keluar Malam

Editor: Hendrik Budiman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS DIPLOMAT ARYA DARU - Tangkapan layar penjaga kos buka kamar diplomat Arya Daru dan Foto Daru semasa hidup. Menurut pengakuannya, Arya kerap terlihat keluyuran malam dan bengong sendirian di sofa dekat dapur sejak Mei.

Tak cuma sekedar masalah cinta segitiga, Nicholay juga curiga bahwa kasus ini melibatkan oknum aparat.

"Saya menenggarai pembunuhan ini, bukan pembunuhan biasa, tetapi ada latar belakang tertentu," kata Nicholay dikutip dari Youtube Sindonews, Kamis (31/7/2025).

"Dari berbagai kabar yang sempat kami kumpulkan, kami dapatkan, ini adalah masalah pertama disamping masalah pekerjaan, ada masalah cinta segitiga yang melibatkan seorang istri dari seorang oknum tertentu," ujarnya.

Sehingga, kata dia, hal ini harus didalami.

Seperti mulai dari jejak digital melalui handphone istri korban dan korban.

"Maka ini harus didalami dulu jangan tiba-tiba langsung dibilang mati karena bunuh diri, dicek dulu HP istrinya, dicek dulu alur transaksi, dicek dulu record dari HP yang bersangkutan dan istrinya," kata Nicholay.

Nicholay tidak menyebut oknum aparat yang dia maksud ini berasal dari instansi yang mana.

Namun Nicholay mengatakan bahwa pihak Polda Metro Jaya harus bekerja sama dengan Dempom TNI dalam kasus ini.

"Makanya saya mengatakan gini, ini feeling saya, bahwa ini ada keterlibatan oknum tertentu, dan oleh karena itu pihak penyidik Polda harus menggandeng pihak POM TNI atau PM TNI, harus menggandeng," kata Nicholay.

Hotman Paris Ragukan Hasil Penyelidikan

Hotman Paris beda pendapat dengan hasil penyelidikan Polda Metro Jaya terkait kematian Arya Daru dengan kondisi wajah dilakban di kosnya di Kawasan Menteng Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025.  

Pengacara kondang itu, meyakini bahwa diplomat Arya Daru tewas dibunuh bukan bunuh diri. 

Pihak kepolisian menyatakan bahwa dalam kasus tersebut tidak ditemukan keterlibatan pihak lain, dan menyimpulkan bahwa Arya meninggal karena bunuh diri.

Namun, Hotman Paris menyatakan ketidakpercayaannya terhadap kesimpulan tersebut. 

Menurutnya, sangat tidak masuk akal jika seseorang bisa mengakhiri hidup dengan cara melilitkan lakban ke kepalanya sendiri secara rapi.

"Mana mungkin orang bunuh diri pakai lakban serapi itu? Saya tidak percaya," ujar Hotman dalam wawancaranya yang diunggah melalui kanal YouTube Intens Investigasi.

Meski sejumlah ahli menyebut tidak terdapat bukti pembunuhan, Hotman tetap bersikukuh bahwa kematian Arya Daru bukanlah murni bunuh diri. 

Ia menegaskan bahwa naluri hukumnya sebagai pengacara kuat mengatakan ada kejanggalan dalam kasus ini.

"Saya hanya mengatakan, saya kurang yakin. Insting saya menyebutkan ini bukan kasus bunuh diri," kata Hotman.

Teka-Teki Sosok Fara dan Orang Terakhir

Teka-teki sosok wanita bernama Fara  di balik kematian diplomat Arya Danu Pangayunan.

Polisi tidak menjelaskan secara gamblang sosok Fara, beralasan hubungan Fara dengan Arya Danu tidak bisa diungkap karena bersifat pribadi atau privasi. 

Sebelum kematian Arya Danu, Polisi menemukan komunikasi Arya Danu dengan Fara.    

Warganet mulai mengkaitkan kematian Arya Danu terkait motif asmara atau orang ketiga. 

Namun, polisi memilih menutupi adanya hubungan khusus antara wanita bernama Vara yang sempat bersama Arya Danu ke Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Polda Metro Jaya memilih menyembunyikan hubungan Arya Daru dengan Vara karena alasan privasi.

Bahkan diketahui juga kalau Arya Daru sempat salah mengirim pesan WhatsApp sebelum ditemukan meninggal dunia.

Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

Sebelum ditemukan tewas, Arya Daru tidak bisa dihubungi oleh istrinya, Meta Ayu Puspitanti, yang tinggal terpisah di Yogyakarta.

Komunikasi terakhir Arya Daru dan istrinya yakni pada pukul 21.00 WIB.

Saat itu Arya Daru baru selesai berbelanja pakaian di Grand Indonesia.

Barang belanjaan itu juga diketahui oleh Meta Ayu, yang akrab disapa Pita.

Rupanya Arya Daru masuk ke toko di Grand Indonesia itu bersama dengan Fara.

Tak hanya Fara, ada seorang lagi yang bersama mereka, yakni Dion.

Tidak diketahui apakah Pita tahu soal Fara dan Dion atau tidak.

Namun saat ditanya hubungan antara Arya Daru dan Vara, Dirreskrimum Polda Metro Jaya (PMJ) Kombes Pol Wira Satya Triputra enggan mengungkapnya.

"Kalau masalah hubungannya kami tidak bisa sampaikan karena itu privasi," kata Wira Satya saat konferensi pers, Selasa (30/7/2025).

Bahkan saat ditanya soal isu adanya orang ketiga di hubungan Daru, Wira enggan memberikan jawaban apapun.

Pun pertanyaan soal pesan yang salah dikirim oleh Arya Daru saat menuju ke bandara pun tidak dijawab secara gamblang.

"Terkait bandara, korban keluar dari Grand Indonesia itu naik taksi, tapi baru jalan kira-kira sekitar lima menit langsung minta untuk berubah arah.

Jadi gak sampai ke mana-mana, paling baru jalan sekitar 200-300 meter langsung balik arah menuju ke Kemenlu," ungkap Wira.

Juga soal chat WhatsApp salah kirim, Wira Satya pun tak memberikan komentar apapun.

Pada tangkapan layar CCTV yang diperlihatkan oleh Polda Metro, terlihat Arya Daru sedang menunggu taksi.

Saat itu Arya Daru juga berkomunikasi dengan istrinya kalau ia sedang antre taksi.

Rupanya menurut saksi, Arya Daru salah kirim WhatsApp.

"Berdasarkan CCTV terlihat korban antre taxi Blue Bird membawa tas gendong dan tas belanja, sesuai dengan keterangan saksi bahwa korban salah mengirim pesan WhatsApp" tulis keterangan di foto itu.

Sejak saat itu ponsel Arya Daru mati dan tidak bisa dihubungi oleh istrinya hingga keesokan hari.

Karena suaminya tak bisa dihubungi, Pita pun menghubungi penjaga kos, Siswanto.

Pita bahkan berkali-kali menelepon Siswanto pada malam hingga pagi harinya.

Ibu dua anak itu sampai mencurigai posisi sandal yang ada di depan kamar Arya Daru.

"Terima kasih banyak, Pak Sis. Maaf merepotkan. Tapi sandalnya sudah berubah berarti tadi sempat pulang ya, Pak?," tulis Pita pada chat WhatsApp yang dikirim ke Siswanto.

Trigger kematian Arya Danu? 

Komisioner Kompolnas Choirul Anam sempat memberikan bocoran soal sosok yang terakhir berkomunikasi dengan Arya Daru.

Bahkan ia mengatakan kalau komunikasi itu jadi trigger kematian Arya Daru.

"Sebenarnya apapun kondisinya, pasti ada satu moment untuk mentrigger, salah satu momen untuk mentriger yang paling penting adalah komunikasi terakhir," kata Anam.

Ia mengatakan, komunikasi terakhir itu bahkan membawa dampak yang bisa jadi efeknya traumatis ke belakang.

Namun ia memberikan informasi seolah bahwa komunikasi terakhir yang dimaksud itu bukan dengan istrinya.

"Nanti biar dijelasin sama Polda Metro, karena tidak hanya dengan keluarga. Semoga besok juga bisa diungkapin sama Polda Metro. Tapi itu momentum terakhir itu jadi sangat penting, juga untuk menjelaskan kenapa kok pilihannya kematian," jelas dia.

Hubungan asmara

Sosok Vara kemudian dicurigai oleh publik karena sosoknya tidak diungkap dengan gamblang oleh pihak kepolisian.

Hal itu diungkap oleh Koordinator Indonesia Crime Analyst Forum Mustofa Nahrawardaya.

"Saat press con selesai ada pertanyaan dari wartawan, menurut saya ada satu pertanyaan yang bikin polisi menurut saya gelagapan menjawabnya. Ketika Vara itu bagaimana hubungannya dengan korban," kata Mustofa dikutip dari Youtube TV One, Rabu (30/7/2025).

"Oh ini privat tidak boleh kami sampaikan. Bagaimana kami mengungkap sesuatu kalau private?," kata Mustofa lagi.

Jawaban itu menurut Mustofa justru malah menimbulkan spekulasi di publik.

"Wartawan itu kan curiga, memang isu yang berkembang di kalangan wartawan, bahwa ini terkait dengan asmara," jelasnya.

Apalagi jika dikaitkan dengan gelagat istri Arya Daru di malam sebelum almarhum ditemukan tewas.

"Apakah sehari sebelumnya, dua hari sebelumnya, selama ngekos di situ, apakah sebegitu intens istrinya menelepon suaminya? atau berhubungan?," ujarnya.

Ia pun merasa penasaran dengan intensitas Pita yang meminta penjaga kos terus memantau kamar Arya Daru.

"Kok dia terus-terusan mengejar penjaga kos dan mengawasi ke kamarnya, sampai memutar CCTV segala. Itu berarati intensitas istrinya untuk berkomunikasi melalui HP tidak biasa pada hari itu," kata Mustofa lagi.

Mustofa pun menduga bahwa istri dan keluarga sudah mengetahui adanya masalah sebelum hari itu.

"Artinya si istrinya mengecek dari detik per detik, menit per menit, ke penjaga kos untuk mengecek suaminya. Dan ini tidak gamblang disampaikan oleh kepolisian," ungkap dia lagi.

Artikel ini telah tayang di TribunNewsBogor.com