Berita Viral

Tabungan Dikuras, Air Mata Serma Purn Mustari Tak Terbendung, Anak-Istri Kabur ke Jakarta 

Editor: Rita Lismini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SERMA MUSTARI - Foto purnawirawan Kopassus Serma Mustari Baso yang ditelantarkan oleh anak-istrinya, Senin (4/8/2025).

TRIBUNBENGKULU.COM - Kisah pilu dialami Mustari Baso, seorang purnawirawan Kopassus yang dulu dikenal sebagai bagian dari Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), kini hidup terlantar setelah ditinggalkan anak dan istrinya.

Mustari Baso, yang pensiun dengan pangkat terakhir Sersan Mayor (Serma) dan akrab disapa Serma Mustari, dulunya berdinas di Kabupaten Bulukumba.

Ia menghabiskan masa tuanya dengan mengontrak rumah, hidup bersama istri dan anaknya.

Namun, takdir berkata lain.

Di usia senjanya, Serma Mustari harus menelan pil pahit.

Hidupnya kini diselimuti kesedihan dan keterlantaran, jauh dari gambaran kehormatan seorang prajurit.

Ia tinggal sebatang kara di Kampung Kunjung Mange, Desa Kaluku, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Istrinya lebih dulu pergi, lalu anaknya menyusul. Bahkan sempat meminta Pak Mustari mengambil uang di bank sebelum benar-benar ditelantarkan," tutur Dg Sewang, anak dari H Jalling, saat ditemui Tribun-Timur.com di sebuah kafe di Jalan Ishak Iskandar, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sabtu (2/7/2025).

Bahkan uang diambil anak Mustari mencapai lebih dari Rp100 juta.

Setelah itu, Mustari ditinggalkan begitu saja.

Ia sempat hidup tanpa arah di Kabupaten Bantaeng, lalu berpindah ke Makassar dan bertahan di Terminal Malengkeri selama sepekan.

"Hingga akhirnya, sekitar jam 12 malam, Pak Mustari tiba di rumah orangtua saya," ujar Sewang.

Mustari datang hanya membawa sebuah ransel berisi beberapa potong pakaian dan kartu pensiunan TNI.

Esok paginya, barulah keluarga H Jalling menyadari siapa tamu datang malam itu.

"Selama dua tahun beliau sudah tinggal di rumah orangtua saya. Anaknya tidak pernah mencari. Kami juga kasihan," ucap Sewang lirih.

Halaman
1234