Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Harga komoditas kopi di Kabupaten Rejang Lebong hingga awal Agustus 2025 masih fluktuatif. Meski sempat mengalami penurunan pada pertengahan Juli lalu, saat ini harga kopi berangsur stabil, namun belum benar-benar pulih.
Salah satu pengepul kopi di Curup, Rodi, menyebut harga kopi kering saat ini masih berada di kisaran Rp 45 ribu per kilogram.
Ia mengatakan bahwa harga belum bisa dipastikan naik atau turun secara pasti karena pergerakannya masih naik turun.
"Sekarang harga masih di angka Rp 45 ribu per kilo, tapi belum stabil. Kadang naik, kadang turun," ujar Rodi kepada TribunBengkulu.com, Selasa (5/8/2025).
Hal serupa juga disampaikan oleh pengepul kopi lainnya, Yongki.
Baca juga: Warga Kampung Baru Rejang Lebong Resah Usai Pembegalan, Kades Imbau Tingkatkan Kewaspadaan
Menurutnya, harga kopi saat ini berkisar antara Rp 42 ribu hingga Rp 46 ribu per kilogram, tergantung dari kualitas dan kondisi kopi yang dijual petani.
"Harga sekarang paling tinggi Rp 46 ribu, paling rendah Rp 42 ribu, tergantung kualitas kopinya," terang Yongki.
Kondisi ini masih membuat sebagian petani kopi di wilayah Rejang Lebong menahan hasil panennya.
Mereka berharap harga bisa kembali naik stabil, minimal menyentuh angka Rp 50 ribu per kilogram agar bisa menutup biaya produksi dan perawatan kebun.
Seperti diketahui, musim panen kopi tahun ini masih berlangsung di sejumlah wilayah seperti Bermani Ulu, Sindang Dataran, dan sekitarnya.
Namun fluktuasi harga membuat banyak petani mengeluhkan keuntungan yang tipis, bahkan tak jarang merugi.
"Iya pak, kalau sekarang lebih baik tahan dulu, tunggu diatas Rp 50 ribu lagi, kan sekarang pupuk dan biaya perawatan mahal,"ucap salah satu petani kopi, Juntak.