Berita Bengkulu

Bengkulu Dapat 2 Sekolah Rakyat, Lokasi di Kota Bengkulu dan Kaur, Anggaran Rp 504 Miliar

Bengkulu dapat dua sekolah rakyat di Kota Bengkulu dan Kaur dengan anggaran Rp 504 miliar, siap masuk tahap tender.

Panji Destama/TribunBengkulu.com
KEPALA DINAS - Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Swifanedi Yusda saat diwawancarai di Kantor Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu, Bengkulu, Senin (27/10/2025). Pembangunan Sekolah Rakyat di Bengkulu masuk tahap Tender, anggaran Rp 504 Miliar disiapkan. 

Ringkasan Berita:
  1. Provinsi Bengkulu mendapat dua sekolah rakyat: Kota Bengkulu dan Kabupaten Kaur.
  2. Total anggaran di Kementerian PUPR mencapai Rp 504 miliar.

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Provinsi Bengkulu mendapatkan dua sekolah rakyat, masing-masing di Kabupaten Kaur dan Kota Bengkulu, demikian diungkapkan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Swifanedi Yusda.

Swifanedi menyampaikan, pagu anggaran untuk kedua unit sekolah rakyat tersebut yang tercatat di Kementerian PUPR mencapai Rp 504 miliar.

“Alhamdulillah sudah masuk tender untuk pagu di Kementerian PUPR Rp 504 Miliar,” ungkap Swifanedi saat diwawancarai Selasa (28/10/2025) pukul 12.41 WIB.

Swifanedi menjelaskan, untuk Kota Bengkulu, pembangunan sekolah rakyat akan dilakukan di Kelurahan Pekan Sabtu, Kecamatan Selebar.

Biaya pembangunan sekolah di Kota Bengkulu mencapai Rp 220 miliar, dan pengerjaan dijadwalkan dimulai pada November 2025.

“Kalau yang di Bengkulu itu di Pekan Sabtu, Kecamatan Selebar dengan biaya Rp 220 miliar akan dikerjakan pada bulan November 2025 nanti,” tutur Swifanedi.

Pembangunan sekolah rakyat ini tersebar di 104 titik di seluruh Indonesia.

Untuk Provinsi Bengkulu, diberikan dua titik, yaitu di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kaur.

“Dari 104 titik yang direncanakan akan dibangun di Indonesia, Provinsi Bengkulu mendapatkan 2 titik,” jelas Swifanedi.

Tahap selanjutnya, lanjut Swifanedi, pihaknya akan melakukan seleksi siswa sekolah rakyat.

Mengingat keterbatasan kapasitas, proses seleksi diterapkan guna memastikan bahwa hanya siswa yang benar-benar membutuhkan dan menunjukkan motivasi belajar tinggi yang dapat diterima.

Kriteria utama seleksi mencakup kondisi ekonomi, dengan prioritas diberikan kepada anak-anak dari keluarga dalam kategori miskin ekstrem, serta kemampuan akademik yang dievaluasi melalui serangkaian tes.

Berikut kriteria lengkapnya:

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved