PMI Asal Bengkulu Meninggal

Adellia Meysa, PMI Asal Seluma Meninggal di Jepang, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Turun Tangan

PMI asal Seluma, Adellia Meysa, meninggal di Jepang. Gubernur Helmi Hasan turun tangan bantu pemulangan jenazah.

|
Tangkap layar YouTube Helmi Hasan
ORANG TUA ADELLIA - Tangkap layar YouTube Helmi Hasan. PMI asal Seluma, Adellia Meysa (insert), meninggal di Jepang. Gubernur Helmi Hasan (insert) turun tangan bantu pemulangan jenazah. 

Ringkasan Berita:
  1. Adellia Meysa (23), PMI asal Seluma, meninggal dunia di Jepang pada Sabtu (8/11/2025).
  2. Gubernur Bengkulu Helmi Hasan turun tangan membantu pemulangan jenazah ke Bengkulu.
  3. Pemprov Bengkulu menanggung kekurangan biaya pemulangan sekitar Rp48 juta.
  4. Adellia meninggal akibat meningitis TB setelah dirawat di rumah sakit di Ibaraki.
  5. IKBJ menyebut Adellia merupakan korban dugaan TPPO oleh oknum LPK di Garut.

 

TRIBUNBENGKULU.COM - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan turun tangan membantu upaya pemulangan jenazah Adellia Meysa (23), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Kampai, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, yang meninggal dunia di Kota Sakai, Prefektur Ibaraki, Jepang, Sabtu (8/11/2025).

"Kita turut berduka yang mendalam. Saya sudah dapat informasinya, dan saya sudah minta Kadisnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) untuk koordinasi dengan pemerintah pusat. Saya juga sudah berkoordinasi dengan KBRI Jepang untuk memulangkan jenazah almarhumah anak kita," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, dikutip dari unggahan video YouTube Helmi Hasan Official pada Selasa (11/11/2025).

Menurut Helmi, upaya pemulangan jenazah saat ini sudah dikoordinasikan dan hanya tinggal menunggu proses teknis pemberangkatan dari Jepang ke Indonesia.

"Kendala yang lain, Pemprov akan bantu sampai almarhumah anak kita yang tercinta tiba di tempat pemakaman," lanjut Helmi.

Gubernur juga berjanji akan menyiapkan seluruh fasilitas yang diperlukan dalam proses pemulangan jenazah.

"Ambulans insyaallah akan disiapkan dari bandara. Malam takziahnya akan disiapkan juga, dan malam takziah ketiga Pemprov akan ambil bagian," ujar Helmi.

"Bapak dan ibu sabar, Diskertrans akan standby di situ untuk membantu kepulangan," tambahnya.

Berdasarkan informasi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu, biaya pemulangan jenazah diperkirakan mencapai sekitar Rp80 juta.

Hingga saat ini, dana yang sudah terkumpul dari donasi baru sekitar Rp32 juta dan masih kurang Rp48 juta.

"Kurang Rp48 juta, biaya akan jadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Jika ada apa-apa, sampaikan ke WhatsApp saya atau ke Kadisnakertrans," lanjut Helmi.

Sakit Sebelum Meninggal Dunia

Sebelum meninggal, Adellia sempat dirawat di rumah sakit akibat meningitis tuberkulosis (TB), yaitu peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium.

Ia dirawat sejak Jumat (31/10/2025) dan kondisinya sempat membaik sebelum kembali memburuk pada Jumat (7/11/2025).

Adellia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (8/11/2025) pukul 14.45 waktu Jepang atau 12.45 WIB.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved