Berita Ekonomi dan Bisnis

Inflasi Turun dan NTP Naik di Bengkulu, Pengamat Ekonomi Soroti Faktor Pendorong Utama

Pengamat ekonomi Prof Kamaludin menyoroti soal penurunan inflasi dan kenaikan NTP di Bengkulu baru-baru ini.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
EKONOMI BENGKULU - Suasana di salah satu pasar modern Kota Bengkulu. Pengamat ekonomi Prof Kamaludin menyoroti soal penurunan inflasi dan kenaikan NTP di Bengkulu baru-baru ini. 
Ringkasan Berita:
  • Pengamat ekonomi Prof Kamaludin menyoroti soal penurunan inflasi dan kenaikan NTP di Bengkulu
  • Inflasi rendah bisa positif atau menjadi tanda lemahnya daya beli
  • Kamaludin juga menyoroti kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Bengkulu

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Penurunan inflasi dan kenaikan nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Bengkulu mendapat perhatian dari pengamat ekonomi Bengkulu, Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M.

Kamaludin menilai dua indikator tersebut harus dibaca secara cermat agar tidak menimbulkan pemahaman yang keliru mengenai kondisi ekonomi daerah.

Ia menjelaskan, penurunan inflasi tidak selalu mencerminkan kondisi ekonomi yang membaik.

Menurutnya, inflasi rendah bisa positif atau justru menjadi tanda lemahnya daya beli.

"Kalau lihat data inflasi kita bisa melihat dua sisi. Jika inflasi turun karena faktor lemahnya daya beli, ini tidak bagus. Tapi jika penurunan inflasi disebabkan kebijakan pemerintah seperti operasi pasar, berarti bagus," kata Prof Kamaludin.

Selain inflasi, ia juga menyoroti kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Bengkulu yang dilaporkan meningkat pada periode terbaru.

Menurutnya, pemerintah perlu menjelaskan secara terbuka komoditas apa yang menyumbang kenaikan tersebut.

"Hal yang sama juga, komoditi apa yang membuat NTP meningkat?” ujarnya.

Berdasarkan data pemerintah, peningkatan NTP Bengkulu dipengaruhi oleh tiga komoditas utama yaitu tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.

Namun Prof Kamaludin menilai informasi tersebut perlu disampaikan lebih rinci, terutama untuk melihat sektor mana yang benar-benar memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani.

Ia menegaskan bahwa transparansi semacam ini penting agar masyarakat memahami kondisi ekonomi secara utuh, dan agar pemerintah dapat menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Dengan penjelasan yang lebih terbuka mengenai faktor pendorong inflasi dan NTP, ia berharap analisis ekonomi daerah dapat menjadi lebih objektif serta tidak menimbulkan kesimpulan prematur.

"Dari data itu angkanya bagus. Berarti membuat NTP meningkat adalah Tanaman Pangan, holtikultura dan perkebunannya," ujar Kamaludin.

Baca juga: Oase Gallery UMKM Bengkulu, Lestarikan Batik Besurek Hingga Dongkrak Ekonomi Warga

Sumber: Tribun Bengkulu
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved