Pembunuhan di Bengkulu Selatan

Kasus Pria Bacok Balita hingga Tewas di Bengkulu Selatan, Nasib Hukum Masih Menunggu Observasi!

Nasib JN (33), pria yang membacok satu keluarga hingga menewaskan balita bernama Alfathir Three (2) di Desa Tanjung Tebat

Penulis: Nur Rahma Sagita | Editor: Hendrik Budiman
TribunBengkulu.com/Nur Rahma Sagita
AKHYAR - Kasat Reskrim Iptu M Akhyar saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Rabu (29/10/2025). Akhyar mengungkapkan tindak pidana diduga pelaku penganiayaan satu keluarga yang menewaskan balita di Bengkulu Selatan masih menunggu hasil observasi pihak RSKJ Bengkulu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Nur Rahma Sagita 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Nasib JN (33) pria yang membacok satu keluarga hingga menewaskan balita bernama Alfathir Three (2) di Desa Tanjung Tebat, Kecamatan Bunga Mas, Kabupaten Bengkulu Selatan pada Minggu (19/10/2025) lalu, masih menunggu kepastian hukum.

Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Awilzan melalui Kasat Reskrim Iptu M Akhyar mengungkapkan, saat ini terduga pelaku masih menunggu hasil observasi dari Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Bengkulu selama dua minggu.

“Hasilnya kurang lebih dua minggu dan saat ini sudah satu minggu lebih, jadi sekitar enam hari lagi hasil tersebut keluar. Kita tinggal menunggu hasil observasi dari dokter RSKJ,” ujar Akhyar kepada TribunBengkulu.com, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Kondisi Terkini Korban Pembacokan Satu Keluarga yang Tewaskan Balita 2,5 Tahun di Bengkulu Selatan

Apabila hasil telah keluar maka pihaknya akan melakukan koordinasi bersama pihak RSKJ terkait tingkat kejiwaan yang dialami terduga pelaku untuk menindaklanjuti proses perkara ini.

“Untuk tindak pidana kita menunggu sejauh mana hasil observasi. Namun untuk pidana itu pasti ada,” kata Akhyar.

Sosok Pelaku

Menurut keterangan warga sekitar, pelaku berinisial JN (33) tinggal sendirian di rumahnya.

Hal ini karena keluarganya sudah tidak lagi menetap di rumah tersebut dan telah memiliki rumah sendiri.

Pelaku disebut hanya mengalami gangguan jiwa pada waktu-waktu tertentu.

Ketika tidak sedang kambuh, ia beraktivitas seperti orang normal pada umumnya.

Namun, saat gangguannya kambuh, pelaku sering mengamuk dan marah tanpa sebab.

“Dia ini ODGJ kalau lagi terkena saja. Kalau tidak terkena, masih melakukan aktivitas seperti orang biasanya,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Senin (20/10/2025).

Atas kejadian ini, masyarakat sekitar menolak jika pelaku kembali tinggal di rumahnya.

Warga khawatir peristiwa serupa bisa terulang kembali dan membahayakan lingkungan sekitar.

“Kami sebagai warga menolak pelaku tinggal di sini. Silakan keluarganya untuk mengurus pelaku atau bagaimana baiknya. Yang jelas kami tidak mau pelaku tinggal lagi di sini,” tegas warga.

Terpisah, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Bengkulu Selatan, Benni Safutra, membenarkan bahwa pelaku merupakan ODGJ berdasarkan laporan dari pendamping sosial dan warga sekitar.

“Pelaku ini sudah pernah dua kali kita antar ke RSKJ Bengkulu untuk mendapat perawatan,” ungkap Benni.

Benni menambahkan, Dinas Sosial akan terus siap mendampingi pihak kepolisian dalam menjalankan tugasnya.

Untuk saat ini, pelaku masih ditangani oleh Polres Bengkulu Selatan.

“Tugas kita di Dinsos sebagai pendamping sosial untuk rehabilitasi jiwa dan mental,” jelas Benni.

Akibat kejadian ini, tiga korban mengalami luka-luka, yakni seorang ibu bernama Risi Wulandari (39) dan anaknya Nia Nabella (9), sementara anak bungsunya, Alfathir Three (2), dinyatakan meninggal dunia.

Penangkapan Pelaku

Polres Bengkulu Selatan melalui Tim Totaici Satuan Reserse Kriminal berhasil mengamankan seorang pelaku pembacokan berinisial JN (33), warga Desa Tanjung Tebat, Kecamatan Bunga Mas, Kabupaten Bengkulu Selatan, pada Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

Polisi berhasil menangkap pelaku pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB setelah Tim Totaici melakukan penyisiran di area persawahan dan perkebunan sawit sekitar lokasi kejadian.

Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Awilzan, S.I.K., M.H., melalui Kasat Reskrim Iptu Muhamad Akhyar Anugerah, S.H., M.H., yang disampaikan oleh Kanit Pidum Ipda Rizal Harjono, S.H., M.H., membenarkan bahwa penangkapan pelaku telah dilakukan dan pelaku kini ditahan di Polres Bengkulu Selatan.

“Benar, setelah memakan waktu sekitar 9 jam pencarian dan pencarian ke hutan akhirnya pelaku berhasil kita amankan,” ujar Ipda Rizal.

Rizal menegaskan, pihak kepolisian akan menindaklanjuti perkara ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku karena telah melakukan penganiayaan kepada tiga orang, satu di antaranya meninggal dunia.

Kronologi kejadian berawal saat ibu korban, Risi, tengah mengangkat jemuran di belakang rumah.

Tiba-tiba pelaku datang dan menyerang dengan senjata tajam.

Korban sempat berteriak minta tolong, hingga kedua anaknya berlari ke arah belakang rumah.

Namun, saat pelaku mengejar ibunya, kedua anak tersebut ikut diserang hingga mengalami luka serius.

Korban Alfathir meninggal dunia akibat serangan tersebut.

Melihat situasi itu, warga sekitar segera membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Sementara itu, pihak polisi langsung mencari pelaku setelah menerima laporan dan melakukan pencarian di wilayah persawahan dan perkebunan sawit sekitar Desa Tanjung Tebat.

Pelaku berhasil diamankan saat berada di rumahnya.

 Saat penggerebekan, pelaku sempat berupaya menggapai senjata tajam di samping tubuhnya, namun berhasil disergap dengan cepat oleh petugas.

Dalam penangkapan tersebut, polisi turut mengamankan satu bilah senjata tajam berbentuk pisau sepanjang sekitar 45 sentimeter yang diduga digunakan pelaku dalam aksinya.

Akibat kejadian ini, tiga korban mengalami luka-luka, yakni seorang ibu bernama Risi Wulandari (39) dan anaknya Nia Nabella (9), sementara anak bungsunya, Alfathir Three (2), dinyatakan meninggal dunia.

Balita 2,5 Tahun Tewas

Sebelumnya diberitakan, seorang balita berusia 2,5 tahun di Desa Tanjung Tebat, Kecamatan Bunga Mas, Kabupaten Bengkulu Selatan, tewas dibacok pada Minggu (19/10/2025) sore, sekitar pukul 15.00 WIB.

Peristiwa tragis ini dibenarkan oleh Kapolsek Manna, Ipda Edo Ardo. Ia menyampaikan bahwa saat ini pihaknya bersama Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bengkulu Selatan masih memburu pelaku yang melarikan diri usai kejadian tersebut.

Menurut informasi yang diterima, pelaku kabur ke arah hutan di sekitar lokasi kejadian serta area persawahan warga yang berada di belakang rumah korban.

“Iya, kejadian itu benar sekira pukul 15.00 WIB. Saat ini kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang kabur ke hutan bersama Tim Buser dari Polres Bengkulu Selatan,” ujar Kapolsek Ipda Edo.

Edo menjelaskan, saat kejadian korban tidak sendirian, melainkan bersama ibu dan kakaknya. Sementara sang ayah sedang tidak berada di rumah karena sedang bekerja di kebun.

“Informasi awal yang kami terima, ayah korban memang sedang di kebun. Laporan pertama kami dapatkan dari pihak kepala desa,” ungkap Kapolsek Ipda Edo.

Dari informasi yang diperoleh, pelaku diketahui merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tinggal tidak jauh dari rumah korban.

Selain balita tersebut, ibu dan kakak korban juga menjadi korban pembacokan oleh pelaku.

Keduanya telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved