Berita Bengkulu

DJPb Ingatkan Belanja Daerah Harus Dipercepat, Uang Beredar Jangan ke Luar Bengkulu

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Mohammad Irfan Surya Wardana, di program Podcast: Economic Talks Bengkulu di Tribun Bengkulu, Rabu (29/10/2025).

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Hendrik Budiman
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
BELANJA DAERAH - Kolase Pemred TribunBengkulu.com M Syah Beny (kiri) dan Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Mohammad Irfan Surya Wardana (kanan) di program Podcast: Economic Talks Bengkulu, Rabu (29/10/2025). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat realisasi belanja negara di Bengkulu hingga 30 September 2025 telah mencapai Rp10,52 triliun atau 71,19 persen dari total pagu sebesar Rp14,78 triliun.

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Mohammad Irfan Surya Wardana, mengatakan capaian ini menunjukkan upaya pemerintah dalam menggerakkan ekonomi daerah melalui pembiayaan program-program prioritas yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.

Namun, ia tetap mengingatkan agar penyerapan anggaran bisa dilakukan lebih cepat.

"Belanjanya jangan ditunda-tunda. Semakin cepat dibelanjakan, semakin cepat juga uang beredar dan ekonomi bergerak,"kata Irfan di program  Economic Talks Bengkulu di Tribun Bengkulu, Rabu (29/10/2025).

Percepatan belanja menjadi arahan Menteri Keuangan agar perekonomian daerah lebih dinamis. 

Baca juga: 905.826 Unit Kendaraan di Bengkulu Menunggak Pajak, Totalnya Capai Rp1 Triliun

"Sama seperti ketika dana Rp250 triliun ditempatkan di perbankan supaya uang cepat beredar, belanja pemerintah juga punya efek yang sama. Jadi ayo cepat realisasikan," katanya.

Pentingnya daerah mengutamakan produk dan penyedia lokal dalam setiap kegiatan belanja pemerintah. 

"Kalau bisa, beli barangnya di Bengkulu saja. Jangan di luar daerah. Supaya uangnya mutar di sini dan masyarakat yang merasakan manfaatnya," tukasnya.

Berdasarkan data DJPb Bengkulu, hingga akhir triwulan III tahun 2025, pendapatan negara di Bengkulu mencapai Rp1,84 triliun atau 52,16 persen dari target Rp3,54 triliun.

Sedangkan belanja negara, baik oleh pemerintah pusat maupun transfer ke daerah, sudah terserap lebih dari 70 persen.

Pemerintah daerah dapat memperkuat perencanaan agar kegiatan bisa dimulai lebih awal setiap tahun. 

"Kalau perencanaan sudah matang, belanja bisa langsung jalan. Jadi dampaknya ke ekonomi lebih cepat terasa," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved