Berita Bengkulu Tengah

Jembatan Penghubung Kecamatan di Kertapati Mudik Bengkulu Tengah Rusak, 6 Tahun Belum Diperbaiki

Enam tahun jembatan penghubung antar kecamatan di Kertapati Mudik rusak. Warga khawatir keselamatan dan mobilitas terganggu.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Ricky Jenihansen
Suryadi Jaya/TribunBengkulu.com
JEMBATAN RUSAK - Kepala Desa Kertapati Mudik, Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah, Baihaqi, saat berada di atas jembatan yang rusak dan tak bisa digunakan lagi, Rabu (29/10/2025). Enam tahun sudah, jembatan penghubung antar kecamatan di Desa Kertapati Mudik, Kecamatan Pagar Jati, Kabupaten Bengkulu Tengah, rusak diterjang banjir. 

Ringkasan Berita:
  1. Jembatan penghubung antar kecamatan di Desa Kertapati Mudik, Kecamatan Pagar Jati, rusak sejak 2019 diterjang banjir bandang.
  2. Hingga kini, pemerintah belum memperbaiki meski usulan sudah diajukan berkali-kali.
  3. Jembatan gantung pengganti yang dibangun BPBD Bengkulu Tengah pada 2020 juga hanyut pada 2021.
  4. Jembatan menjadi akses vital warga untuk ke kebun dan menghubungkan Kecamatan Pagar Jati dengan Kecamatan Pondok Kelapa.
 

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH – Enam tahun sejak diterjang banjir bandang, jembatan penghubung antar kecamatan di Desa Kertapati Mudik, Kecamatan Pagar Jati, Bengkulu Tengah, masih rusak dan belum diperbaiki.

Warga berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah segera memperbaiki jembatan tersebut.

Jembatan itu putus sejak 2019 setelah dihantam banjir bandang.

Hingga kini, kerusakan tersebut belum mendapat perhatian serius dari pemerintah, meski sudah berulang kali diusulkan untuk diperbaiki.

Kepala Desa Kertapati Mudik, Baihaqi, mengatakan pihaknya telah menyampaikan usulan perbaikan baik ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu maupun ke Pemkab Bengkulu Tengah.

Namun sampai saat ini, belum ada tindak lanjut nyata.

“Jembatan itu putus sejak 2019 karena banjir bandang. Kami sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan, baik ke Pemprov Bengkulu maupun Pemkab Bengkulu Tengah, tapi belum ada realisasi,” ujar Baihaqi kepada TribunBengkulu.com, Rabu (29/10/2025).

Pada 2020, akses warga sempat digantikan dengan pembangunan jembatan gantung oleh BPBD Bengkulu Tengah.

Namun, jembatan gantung itu tidak bertahan lama dan hanyut diterjang banjir pada 2021.

Menurut Baihaqi, keberadaan jembatan tersebut sangat vital bagi warga setempat.

Selain menjadi akses utama menuju kebun, jembatan itu juga menghubungkan Kecamatan Pagar Jati dan Kecamatan Pondok Kelapa.

“Jembatan ini sangat dibutuhkan masyarakat. Warga menggunakannya untuk ke kebun dan mengangkut hasil panen. Dahulu juga digunakan untuk menuju ke Kecamatan Pondok Kelapa, jaraknya juga sangat dekat,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah memprioritaskan perbaikan jembatan tersebut pada tahun anggaran 2026 mendatang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved