Berita Ekonomi dan Bisnis Bengkulu

Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,99 Persen, Pengamat Dorong Penguatan Sektor Riil dan Insentif Fiskal

Ekonomi Bengkulu 2025 menunjukkan tren positif. Pengamat mendorong penguatan sektor riil dan insentif fiskal

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Ricky Jenihansen
Jiafni Rismawarni/ TribunBengkulu.com
UMKM BENGKULU - Foto UMKM di Bengkulu dalam satu kesempatan. Ekonomi Bengkulu 2025 menunjukkan tren positif. Pengamat mendorong penguatan sektor riil dan insentif fiskal. 

Ringkasan Berita:
  1. Pertumbuhan ekonomi Bengkulu triwulan II 2025 mencapai 4,99 persen.
  2. Inflasi September 2025 berada di 2,57 persen, masih dalam batas aman.
  3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2025 turun menjadi 3,24 persen, lebih rendah dari nasional.
  4. Nilai Tukar Petani (NTP) September 2025 mencapai 208,73, tumbuh 3,43 persen secara bulanan.
  5. Penguatan sektor riil dan insentif fiskal berupa tax holiday bagi UMKM dianggap penting untuk akselerasi ekonomi.

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Perekonomian Bengkulu pada 2025 menunjukkan laju yang stabil.

Berbagai indikator, mulai dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, ketenagakerjaan, hingga daya beli petani, mencatatkan perbaikan.

Meski demikian, penguatan sektor riil dinilai menjadi kunci agar pertumbuhan ekonomi daerah semakin agresif dan inklusif.

Pengamat Ekonomi Bengkulu, Syaiful Anwar AB, menilai tren positif tersebut perlu segera ditindaklanjuti dengan kebijakan yang mempercepat perputaran ekonomi.

"Ya baguslah. Ke depan ditingkatkan lagi. Percepat pembayaran kegiatan proyek pemerintah, ciptakan lapangan kerja sektor riil, beri pelayanan pada pelaku usaha. Beri kesempatan insentif fiskal berupa tax holiday bagi UMKM, beri pelayanan akses pasar yang lebih luas," kata Syaiful, Kamis (20/11/2025).

Dijelaskannya, tax holiday adalah kebijakan pemerintah yang memberikan pembebasan atau pengurangan pajak untuk jangka waktu tertentu kepada pelaku usaha.

Sehingga penting untuk kolaborasi pemerintah dan asosiasi dunia usaha.

Terutama dengan pemerintah dan asosiasi usaha mendorong pertumbuhan dunia usaha, relaksasi berbagai aturan yang membebani usaha lama, dan membuka usaha baru.

"Usaha kuliner dan wisata, terutama desa wisata, perlu ditingkatkan lagi," lanjutnya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan II 2025 mencapai 4,99 persen.

Capaian ini menunjukkan ekspansi ekonomi masih terjaga di tengah tekanan harga komoditas dan perubahan pola konsumsi.

Sementara itu, inflasi Bengkulu pada September 2025 berada di angka 2,57 persen.

Kenaikan inflasi dipicu oleh meningkatnya harga cabai merah akibat cuaca, turunnya produksi, serta naiknya biaya input pertanian.

Sumber: Tribun Bengkulu
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved