Berita Nasional
Detik-detik Kebakaran Hebat di Kilang Pertamina Dumai, Polisi Belum Bisa Mendekat
Detik-detik kebakaran di area Kilang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) II Dumai, Rabu malam (1/10/2025).
Pada 2018, Purbaya saat itu menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di bawah Luhut Binsar Pandjaitan, sehingga tugasnya kerap bersinggungan dengan Pertamina.
Padahal saat itu, kata Purbaya, terdapat investor asal China yang menawarkan diri untuk membangun kilang baru di Indonesia, dengan tawaran Pertamina harus membeli produk mereka.
Investor China tersebut juga menjanjikan ke Pertamina, bahwa bila sudah beroperasi selama 30 tahun maka kilang minyak tersebut bisa diambil alih Pertamina secara cuma-cuma. Kendati demikian, tawaran investor China itu ditolak oleh Pertamina.
Saat itu, Pertamina berdalih sudah merencanakan pembangunan 7 kilang baru, sehingga bila menyetujui proposal dari China, bisa berpotensi mengakibatkan kelebihan kapasitas.
"Mereka (Pertamina) akan bangun tujuh kilang baru dalam waktu 5 tahun. sampai sekarang kan enggak ada satu pun. Yang ada malah beberapa dibakar. Jadi bapak tolong kontrol mereka juga," kata Purbaya.
Ia meminta DPR sebagai fungsi legislatif, ikut mendesak Pertamina agar segera membangun kilang minyak baru supaya APBN tidak jebol.
"Dari saya kontrol, dari bapak-bapak juga kontrol (Pertamina), karena kita rugi besar. karena kita impor dari mana dari Singapura.
"Mereka bilang iya tapi ke depan akan jadi, sampai sekarang enggak jadi. Yang ada malah beberapa dibakar kan," ucap Purbaya mengungkit soal beberapa insiden kebakaran di kilang Pertamina beberapa waktu terakhir.
Mengenai Kilang Dumai
Kilang Dumai merupakan kilang pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia dengan tingkat kompleksitas/NCI 7.5.
Kilang ini memiliki kapasitas total sebesar 170 MBPOD dengan output produk yaitu Solar, Avtur, Pertalite, Pertadex, MFO-LS, LSFO, UCO, NBF, Smooth Fluid, LPG dan Green Coke.
Kilang Dumai bernilai sangat strategis dan berperan penting, karena turut berkontribusi memasok 16 persen kebutuhan energi nasional, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan sebagian wilayah Kalimantan.
Anggaran Subsidi APBN 2025
Pada APBN 2025 pemerintah mengganggarkan subsidi dan kompensasi untuk tahun 2025 sebesar Rp 498,8 triliun dengan realisasi hingga Agustus mencapai Rp 218 triliun atau sekitar 43,7 persen dari pagu tersebut.
Perlu diketahui pula, realisasi subsidi dan kompensasi energi dipengaruhi oleh fluktuasi ICP, depresiasi nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume barang bersubsidi.
Data per akhir Agustus 2025 juga menunjukkan adanya peningkatan konsumsi berbagai barang bersubsidi hingga Agustus 2025 dimana konsumsi BBM tumbuh sekitar 3,5 persen, LPG 3 kg tumbuh 3,6 persen, pelanggan listrik bersubsidi tumbuh 3,8 persen, dan pupuk mengalami peningkatan sebesar 12,1 persen.
Artikel ini sebagian telah tayang di TribunPekanbaru.com
| Direktur Eksekutif CELIOS Sebut Menkeu Purbaya Kesal dengan Danantara |
|
|---|
| Baru Luncurkan Layanan, Kini Menkeu Purbaya Ancam Pecat Pegawai Bea Cukai yang Ketahuan Nongkrong |
|
|---|
| Balasan Luhut Binsar Pandjaitan Usai Purbaya Tolak Biayai Family Office 'Emang gak Minta Dibiayain' |
|
|---|
| Gaya Koboi Menkeu Purbaya Jawab soal Diminta Stop Komentari Kementerian Lain: 'Sebodo Amat' |
|
|---|
| Penjelasan BMKG soal Cuaca Panas Ekstrem, Capai 37°C di Sejumlah Wilayah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kebakaran-Kilang210.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.