Kasus Korupsi Chromebook

Alasan Kejagung Resmi Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop, Langgar 3 Aturan Sekaligus

Alasan Kejagung Resmi Tetapkan Nadiem Makarim Eks Mendikbud Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop, Langgar 3 Aturan

Editor: Hendrik Budiman
Dok Kemendikbud
NADIEM MAKARIM - Nadiem Anwar Makarim melakukan pemantauan terhadap sekolah-sekolah di sekitar wilayah Bogor, Jawa Barat pada hari Kamis (30/07) saat masih menjabat sebagai Mendikbud. Nadiem ditetapkan sebagai tersangka setelah Kejagung memeriksa sekitar 120 saksi dan 4 orang ahli dalam perkara pengadaan laptop. 

Ia menghabiskan masa sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia, lalu melanjutkan pendidikan menengah atas di Singapura. 

Setelah SMA, Nadiem melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas berstatus Ivy League di Amerika Serikat. 

Jenjang strata satu (S1) dia tempuh di Brown University jurusan Hubungan Internasional. 

Ia juga sempat ikut pertukaran pelajar di London School of Economics and Political Science di Inggris. 

Setelah menyabet gelar BA (Bachelor of Arts), Nadiem melanjutkan S2 ke almamater sang ayah, Harvard University, hingga meraih gelar Master of Business Administration. 

Nadiem kemudian kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan konsultan internasional, McKinsey & Company di Jakarta. 

Ia menghabiskan waktunya selama tiga tahun di perusahaan tersebut. 

Nadiem kemudian pindah ke Zalora Indonesia sebagai co-founder dan managing editor selama setahun. 

Kemudian, Nadiem berpindah perusahaan ke KartuKu dan menjabat sebagai Chief Innovation Officer di perusahaan layanan pembayaran nontunai itu pada 2013-2014. 

Mendirikan Gojek 

Di tengah-tengah lompat dari satu perusahaan ke perusahaan lain, pada 2010 ia mulai mendirikan startup sendiri yakni Gojek yang kini menjadi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. 

Gojek lahir dari kejelian insting bisnis Nadiem yang mengaku sering menggunakan ojek untuk ke kantor. 

Ia pun mencoba mengawinkan teknologi dan ojek menjadi inovasi baru. 

Kehadiran Gojek sangat distruptif. Gojek menjadi alat transportasi umum "rasa baru" di Indonesia dan cepat menarik perhatian masyarakat karena kemudahan akses yang ditawarkan.

Transportasi ini disambut baik dan berkembang hingga hari ini meski sempat beberapa mengundang kontroversi, terutama dari pekerja ojek konvensional. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved