Kasus Kematian Arya Daru

Istri Bongkar Fakta Beda Dari Polisi, Terungkap Percakapan Arya Daru dengan Vara: Bahas Soal Anak 

Istri Arya Daru bongkar fakta beda dari polisi, kini terungkap percakapan Arya Daru dengan Vara. 

Editor: Rita Lismini
Tribunnewsbogor/Tribunbengkulu
ARYA DARU VS VARA - Foto kebersamaan Arya Daru dengan sosok Vara (Kanan) kemudian di sebelah (Kanan) momen Arya Daru dengan istrinya Meta Ayu Puspitasari, kini malah terkuak informasi baru yang mengejutkan publik, Selasa (23/9/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Istri Arya Daru bongkar fakta beda dari polisi, kini terungkap percakapan Arya Daru dengan Vara. 

Meta Ayu Puspitantri menyebut bahwa dirinya mengenal sosok Vara. 

"Kalau hubungan, yang saya tahu hubungan profesional, hubungan pertemenan," kata Pita usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR RI, Selasa (30/9/2025).

Bahkan Pita mengungkap percakapan Daru dengan Pita saat itu.

Menurutnya Daru dan Pita membicarakan soal rencana pengangkatan anak bersama Kementerian Sosial (Kemensos).

"Siang itu mas Daru pamit untuk makan bersama mba Vara dan mas Dion untuk membahas tentang pengangkatan anak bersama Kemensos," katanya.

Diketahui bahwa Arya Daru Pangayunan menjabat sebagai Diplomat Ahli Muda di Direktorat Perlindungan WNI (warga negara Indonesia).

Sedangkan Vara konon bertugas di Direktorat Konsuler Kemenlu.

Menariknya cerita Pita soal Daru dan Vara justru berbeda dengan hasil temuan polisi.

Jika tadi Pita mengatakan Daru pamit pergi bersama Vara, Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak justru mengungkap hal lain.

Menurutnya Daru tidak bilang pergi ke Grand Indonesia bersama Vara.

"Izin pada istrinya untuk ke Grand Indonesia, ditanya dengan siapa, sendirian," kata Reonald.

Kuasa hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo meminta agar polisi mendalami peran Vara.

"Tolong didalami pemeriksaan dan dikembangkan pemeriksaan pertama terhadap seseorang bernama Vara yang saat itu berada bersama almarhum ketika dari Kemlu ke makan siang di Pos Bloc, kemudian pada sore harinya berada di Grand Indonesia," katanya saat RDP dengan DPR RI.

Permintaan tersebut juga diamini Anggota Komisi XIII DPR Maruli Siahaan yang menyebut bahwa suami Vara merupakan anggota TNI berpangkat Letkol.

"Kemudian perjalanan tadi, soal taksi saya setuju ya, dengan siapa? Karena saya lihat si Vanda (Vara -red) itu benar suaminya Letkol ya? Kenapa ada Letkol TNI saya lihat baca di apa ini, Vanda suaminya. Nah, apa hubungannya dengan korban, contoh," katanya.

Istri Arya Daru Mendadak Akui Dirinya Pemilik Alat Kontrasepsi 

Sebelumnya Polda Metro Jaya telah menyita pelumas sekaligus alat kontrasepsi. 

Menurut Kombes Pol Wira, alat kontrasepsi ini ditemukan di dua lokasi berbeda.

Berdasarkan yang ditemukan polisi, alat itu berada di tempat sampah yang dibuang dari kamar dan tas Arya Daru

“Ada di dua tempat, baik itu yang dibuang dari kamar, dan ada yang ditemukan di tas yang ditemukan di lantai 12,” ujarnya.

Sejak temuan itu, publik menunggu klarifikasi dari pihak keluarga.

Beberapa bulan kemudian, Pita akhirnya muncul ke publik untuk memberikan penjelasan.

Dalam kesempatan tersebut, Pita mengungkap sosok pemilik alat kontrasepsi dan pelumas yang ditemukan di tas dan kos Arya Daru.

Ia dengan tegas menyatakan bahwa seluruh alat kontrasepsi dan pelumas yang ditemukan adalah miliknya sendiri. 

"Punya saya semua. Kalau saya ke Jakarta itu memang iya di kos itu," kata Pita.

Ia pun menceritakan kondisi rumah tangganya dengan Arya Daru.

Menurutnya, hubungan rumah tangga mereka dalam kondisi baik-baik saja.

Bahkan, baginya, Arya Daru adalah sosok yang romantis dan sangat mencintai keluarga.

Ia menegaskan bahwa almarhum adalah sosok yang baik, romantis, dan sangat dicintainya.

“Suami saya sangat sayang dengan keluarga, belahan hati saya,” kata Pita dalam konferensi pers.

Padahal keterangan Penasihat Hukum Keluarga Arya Daru Pangayunan, Dwi Librianto justru mengungkap sebaliknya. 

Dwi sempat menjelaskan bahwa kondisi Pita beberapa waktu lalu mengalami depresi lantaran hubungan suaminya dengan sosok Vara. 

"Memang Mba Pita kondisinya tidak memungkinkan untuk tampil, lagi depresi, menurut saya sangat depresi," kata Dwi dikutip dari Youtube SINDO News, Sabtu (6/9/2025).

Menurut Dwi, Pita sangat syok saat tahu bahwa ada wanita lain yang ditiduri oleh suaminya.

"Karena dia mempercayai, atau gini, dia kaget ada pihak lain atau orang lain yang dizinahi oleh suaminya," ungkap Dwi Librianto.

Hal itu kata dia, membuat Pita merasa dirinya sebagai wanita tak lagi berharga.

"Merasa terpukul sangat, sehingga dia merasa dirinya tidak berharga. Itu yang membuat dia merasa sedih dan kecewa," ucapnya.

Dwi juga mengungkap kalau Pita sangat kecewa berat pada Arya Daru Pangayunan.

"Secara kasat mata memang sangat down, sangat kecewa berat terhadap suaminya," kata dia.

Sebab menurut Pita, selama ini suaminya itu dikenal sebagai sosok family man.

"Karena selama ini kan tidak pernah diketahui bahwa suaminya, kesannya kan suaminya baik dan sebagainya. Itu benar atau tidak kan kita juga gak tahu," tandasnya.

Pita pun mengaku kenal dengan sosok Vara karena sering diceritakan oleh Arya Daru.

"Kedua, almarhum selalu menceritakan siapa Vara, siapa Dion, kawan kerjanya, selalu ada dalam chatting," kata dia.

Sehingga Vara bukan sosok asing di mata Pia.

"Jadi mereka kenal, dan tahu lah. Tahu, dalam chat ada diskusi. Dalam kerjaannya selalu diberi tahukan," ungkapnya.

Curhatan Arya Daru ke Vara 

Terungkap Arya Daru ternyata diam-diam susun rencana di belakang istrinya. 

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi menyimpulkan tak ada unsur pidana dalam penyebab kematian Arya Daru.

Penyebab Arya Daru tewas lantaran mengalami burnout. 

Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang muncul akibat stres berkepanjangan, terutama terkait pekerjaan atau aktivitas yang menuntut energi besar tanpa istirahat dan pemulihan yang cukup.

Menurut WHO (World Health Organization), burnout dikategorikan sebagai fenomena yang berhubungan dengan pekerjaan, bukan gangguan medis, meskipun dampaknya bisa serius terhadap kesehatan.

"Psikologi Forensik kenapa begitu cepat menyimpulkan bahwa dia burnout," kata Dwi saat diwawancara Sindonews.

Hasil kesaksian sopir taksi menyebutkan Daru sempat beberapa kali mengubah tujuannya ketika dari mal Grand Indonesia, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin (7/7/2025).

Awalnya Daru meminta diantar ke Bandara Soekarno-Hatta, kemudian berubah menjadi ke Gedung Kemenlu di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat.

Menurut Dwi tindakan mengubah rute tujuan merupakan bentuk kepanikan yang sedang dialami Daru yang disebabkan suatu hal.

"Di awal itu sejak di GI khawatir, bayangkan dia sudah mau ke bandara tiba-tiba berubah eh jangan ke kos, ada apa ? kalau bukan karena ketakutannya. Apa orang ketakutan itu bisa lagsung burnout ? rasanya bukan deh," katanya.

Meski bukan sebagai ahli psikologi, namun Dwi meyakini kondisi seseorang sampai mengalami burnout memerlukan proses panjang.

"Orang burnout prosesnya bukan saat itu, ada proses yang dia ini. Hari itu gak ada, dua hari itu juga gak ada sama sekali," katanya.

Kini baru terungkap ternyata ada dua orang yang memberi kesaksian tentang kondisi psikologi Arya Daru Pangayunan.

Mereka menurut Dwi, adalah Vara dan seorang pegawai Kemenlu.

"Yang jelas ada dua orang, Vara, satu lagi orang Kemenlu juga saya gak hafal namanya. Bukan (Dion)," katanya.

Rupanya Vara memberi kesaksian terkait curhatan Daru padanya.

"Ada keterangan bahwa dia akan melakukan bunuh diri, waktu itu Vara salah satu saksinya dia berapa kali, almarhum menyatakan mau bunuh diri, itu keterangan dari Vara," kata Dwi Librianto.

Ahli digitan forensik juga menemukan email Daru tahun 2013 yang berisi tentang keinginan mengakhiri hidup.

"Terus ada keterangan yang bersangkutan buka email tentang bunuh diri tahun 2013, apakah hanya dasar itu langsung disimpulkan bahwa dia burnout ?" kata Dwi.

Dwi Librianto mengatakan salah satu saksi yang menyatakan Daru mengalami burnout dan memiliki keinginan mengakhiri hidup adalah Vara.

"Salah satunya dari Vara," katanya.

Sedangkan kata Dwi, polisi justru tidak menanyakan sama sekali kepada keluarga terkait kondisi psikologi Daru.

Ia berpendapat ketika keluarga mengetahui kondisi Daru, tentu sudah mengambil langkah lebih jauh untuk mengatasinya.

"Gak ada (dari keluarga)," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved