Berita Viral

Kronologi Pelajar SD Tewas Usai Dihukum Guru, Tak Ikut Latihan Upacara, Kepala Dipukul Batu

Kronologi pelajar SD di NTT tewas usai dihukum guru karena tidak ikut gladi atau latihan simulasi upacara.

Editor: Yunike Karolina
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
PELAJAR SD TEWAS - Satreskrim Polres Timor Tengah Selatan menggelar press release pengungkapan kasus penganiayaan terhadap RT yang dilakukan oleh gurunya YN (51 thn). RT meninggal setelah dihukum gurunya karena tidak mengikuti latihan upacara. 

Ringkasan Berita:
  • Kronologi pelajar SD di NTT tewas usai dihukum guru karena tidak ikut gladi upacara
  • Guru olahraga diduga memukul muridnya pakai batu di halaman sekolah, hingga menyebabkan kematian
  • Polisi menetapkan YN (51), guru olahraga yang menghukum RT sebagai tersangka
 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kronologi pelajar SD di Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas usai dihukum guru karena tidak ikut gladi atau latihan simulasi upacara.

Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Santian, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat, 26 September 2025 sekira pukul 12.00 WITA.

YN (51), seorang guru olahraga diduga memukul RT, bocah 10 tahun dengan batu di halaman sekolah, hingga menyebabkan kematian.

RT dinyatakan meninggal setelah sempat menjalani perawatan luka memar di bagian kepalanya.

Tak hanya RT, YN disebut telah memukul korban dan rekan-rekannya di sekolah karena mereka tidak ikut gladi upacara.

Pihak keluarga orangtua RT tak terima dan melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

Merespon laporan, Satreskrim Polres Timor Tengah Selatan NTT menangkap YN (51).

"YN sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan di Polres TTS," ujar Kapolres AKBP Hendra Dorizen seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Blak-blakan Roy Suryo, Tak Puas hingga Buru Ijazah Jokowi ke KPU Solo

AKBP Hendra menjelaskan kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat, 26 September 2025 sekira pukul 12.00 WITA, di halaman sekolah.

Saat itu, YN mengumpulkan RT dan sembilan teman sekelasnya karena tidak mengikuti gladi upacara yang dijadwalkan pada Sabtu dan tidak masuk sekolah pada Minggu.

Dalam insiden tersebut, YN mengambil batu dan memukul kepala RT sebanyak empat kali.

Selain RT, beberapa teman lainnya juga menjadi korban pemukulan menggunakan batu.

Akibat penganiayaan tersebut, pada Sabtu (27/9/2025), RT tidak masuk sekolah karena mengalami demam tinggi.

RT mengungkapkan kepada bibinya, kepalanya dipukul menggunakan batu oleh YN, yang merupakan guru olahraga.

Kemudian pada Senin (29/9/2025), RT mengalami demam kembali dan merasakan sakit kepala hebat. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved