OTT KPK di Riau

SF Hariyanto Tepis Tudingan Laporkan Gubernur Riau Abdul Wahid ke KPK: 'Fitnah, Dia Itu Adik Saya'

Wagub Riau SF Hariyanto bantah melaporkan Gubernur Abdul Wahid ke KPK, pasca penangkapan yang terjadi pada Senin (3/11/2025).

Editor: Yuni Astuti
TribunPekanbaru/Budi Rahmat
GUBERNUR RIAU TERJERAT OTT KPK - Pasca penangkapan Gubernur Riau yang terjerat OTT KPK, beredar isu SF Hariyanto Wakil Gubernur Riau yang laporkan Abdul Wahid, ia langsung menepis isu tersebut, Kamis (6/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • SF Hariyanto bantah tudingan yang menyebut dirinyalah yang melaporkan Gubernur Riau hingga berujung OTT KPK.
 
  • Gubernur Riau, Abdul Wahid terjaring OTT KPK atas kasus pemerasan, Senin (3/11/2025). 

 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pasca operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Gubernur Riau, Abdul Wahid nama Wakil Gubernur SF Hariyanto turut terseret.

Isu beredar Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto dituding menjadi sosok yang melaporkan Gubernur Riau atas kasus pemerasan terhadap anak buahnya.

Mendengar isu jika dirinya dituding menjadi sosok yang lapor Gubernur Riau, Abdul Wahid, ia langsung menepis tudingan tersebut.

"Kalau saya disebut pelapor, itu fitnah! Dia itu (Abdul Wahid) adik saya. Yang dipanggil itu semuanya anak buah saya, tidak mungkin saya melaporkan," kata Hariyanto saat diwawancarai Kompas.com usia pertemuan dengan media di Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru, Kamis (6/11/2025).

Bahkan Hariyanto mengaku jika dirinya tidak mengetahui adanya OTT KPK Gubernur Riau itu.

"Ada yang bilang Wagub mengetahui kejadian itu. Macam pernyataan orang ke saya. Saya tidak mengetahui kejadian itu," jelas Hariyanto yang saat ini telah menjadi Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau

SF Hariyanto ketika itu memang mengaku jika dirinya saa OTT KPK memang tengah bersama Gubernur Riau.

"Saya tidak mengetahuinya. Kebetulan saat itu saya memang sama Pak Gubernur, Bupati Siak. Kami saat itu ngopi" ungkap SF Hariyanto, memberikan keterangan pers di ruang pertemuan Melati, Kantor Gubernur Riau, Kamis (6/11/2025).

Bahkan ia mengungkapna jika dirinya sempat bingung karena ramai sekali orang yang datang untuk bertemu dengan Abdul Wahid.

"Saya bingung. Ada apa. Saat itu saya dengan Pak Gubernur sedang ngopi didalam kafe itu. Kemudian saya keluar dan saya lihat sudah ramai," ungkapnya.

Menurut SF dirinya tidak diperiksa. Ia kemudian langsung pulang.

"Saya sama sekali tidak mengetahuinya. Saya tidak diperiksa. Saya langsung pulang dan salat," terang Hariyanto.

Mengenal SF Hariyanto, SF Hariyanto lahir di Pekanbaru pada 30 April 1965.

Ia meniti kariernya sebagai PNS atau ASN pada 1987.

Sepanjang kariernya sebagai ASN, Hariyanto pernah menduduki berbagai jabatan strategis.

Seperti di lingkungan Pemprov Riau dan di level pemerintah pusat, yaitu di Kementerian PUPR.

Beberapa Jabatan SF Hariyanto:

- Kepala Dinas PU Riau;

- Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan;

- Kepala Dinas Pendapatan Daerah Riau;

- Inspektur Wilayah II Kementerian PUPR;

- Inspektur VI Bidang Investigasi Kementerian PUPR.

Baca juga: Gubernur Riau Abdul Wahid Bikin UAS Kecewa, Dulu Janji Bantu Orang Susah, Kini Terjerat Korupsi 

Anak Buah Gubernur Riau sampai Jual Setifikat

Betapa malangnya nasib anak buah Gubernur Riau, Abdul Wahid karena harus rela mencari uang demi setoran ke sang Gubernur.

Gubernur Riau, Abdul Wahid tega melakukan pemerasan terhadap anak buahnya demi plesiran ke tiga negara yakni Inggris, Brazil dan Malaysia.

Hal ini juga dibenarkan oleh Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, saat konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).

"Salah satu kegiatannya itu adalah pergi atau lawatan ke luar negeri, ke Inggris, ada juga ke Brasil. Yang terakhir itu mau ke Malaysia," ujarnya.

Bahkan agar bisa setoran ke Gubernur Riau, anak buahnya harus rela menggadaikan sertifikatnya.

Para jajaran Kepala UPT Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau harus menggunakan uangnya sendiri hingga ada yang menggadaikan sertifikat.

Padahal Abdul Wahid menyatakan jika APBD Raiu saat ini dalam kondisi defisit mencapai Rp2,5 triliun.

Dalam kesempatan itu, Asep menguak jika anak buah Gubernur Riau harus memutar otak untuk mendapatkan uang demo setoran ke Gubernru Riau agar posisi jabatannya aman.

"Jadi informasi yang kami diterima dari para Kepala UPT bahwa mereka uangnya itu pinjam, ada yang pakai uang sendiri, ada yang pinjam ke bank," katanya.

Abdul Wahid, kata Asep, sampai mengultimatum bakal memutasi atau mencopot jajarannya yang tidak mau menuruti segala perintahnya, termasuk terkait jatah uang.

"Jadi, awal menjabat, dia sudah mengumpulkan seluruh SKPD termasuk dengan kepala-kepala dan staf-stafnya. Salah satu yang dikumpulkan adalah kepala-kepalanya di Dinas PUPR termasuk Kepala UPT Jalan dan Jembatan."

"Saat dikumpulkan itulah, yang bersangkutan itu menyampaikan bahwa mataharinya adalah satu, harus tegak lurus kepada mataharinya, artinya kepada Gubernur," katanya.

"Karena anggarannya defisit, proyeknya kan itu belum ada. Kan lebih difokuskan ke belanja pegawainya. Akhirnya mereka karena belum ada uangnya, makannya mereka pinjam, ada yang gadaikan sertifikat," jelasnya.

Mengenal Abdul Wahid Gubernur Riau yang kini ditangkap KPK.

Abdul Wahid merupakan pria yang lahir pada 21 November 1980 di Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Ia merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) mewakili daerah pemilihan Riau II. 

Ia mulai menjabat sebagai Gubernur Provinsi Riau pada 20 Februari 2025. 

Artikel ini telah tayang di  TribunPekanbaru.com  

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved